JATIMJOMBANG

Lokasinya Ditengah Hutan, 5 SDN Tak Dapat Siswa Baru

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, Senen

● Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, Senen: Disebabkan Faktor Usia Wajib Sekolah

JOMBANG, BIDIKNASIONAL.com – Berkembangnya lembaga sekolah swasta SD IT ,SD unggulan, maupun MTs swasta yang lebih representatif. Hal ini mempengaruhi sekolah kekurangan siswa bukan hanya dilingkup sekolah negeri.

Peristiwa serupa juga terjadi pada sekolah swasta. Seperti di 5 Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Jombang yang tak dapat murid baru alias 0 pendaftar pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022.

Beberapa faktor penyebab sekolah-sekolah tersebut tak mendapatkan murid, 2 di antara 5 SDN yang tidak punya murid baru itu adalah SDN Pojok Klitih 2 dan SDN Pojok Klitih 3. Kedua sekolah tersebut berada di Kecamatan Plandaan di tengah hutan.

“Kan itu di tengah hutan, terpencil memang,” ujar salah satu guru SD Wilayah Kerja Kecamatan Plandaan, Kabupaten  Jombang saat di konfirmasi Bidik Nasional (BN).

Sukri menambahkan, jarak kedua sekolah tersebut dari pusat keramaian sekitar 15 km. Dua sekolah ini juga tidak padat penduduk.

“Memang situ daerahnya kan hanya satu kampung, memang tidak ada pendaftar tahun ini. Tahun ini kelas 1 (SD) kosong,” ujar guru tersebut yang mewanti-wanti namanya tidak mau disebut namanya.

Selain 2 SDN tersebut, 3 SDN di Jombang lainnya yang tidak dapat murid adalah SDN Jombang 1, SDN Pulolor 4, dan SDN Mojongapit 3. Ketiga sekolah ini terletak di Kecamatan Jombang.

Terkait dengan adanya sekolah yang tidak dapat murid baru, dihubungi wartawan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, Senen mengatakan, bahwa hal itu disebabkan karena faktor usia wajib sekolah.

“Mungkin memang usia wajib sekolah sudah berkurang. Artinya, dengan program KB kesadaran orang tua rata-rata dua anak cukup,” ujar Senen.

Laporan: Tok

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button