Pembangunan proyek Infrastruktur jalan, berupa betonisasi di Dusun Tampelan, Desa Kembangsari, Kecamatan Jatibanteng, Kabupaten Situbondo
SITUBONDO, BIDIKNASIONAL.com – Pembangunan proyek Infrastruktur jalan, berupa betonisasi di Dusun Tampelan, Desa Kembangsari, Kecamatan Jatibanteng, Kabupaten Situbondo kembali disorot masyarakat setempat, Jum’at (19/08/22).
Pasalnya, proyek yang disinyalir angka anggarannya sengaja disembunyikan tersebut, dalam pelaksanaan nya diduga tidak sesuai dengan spesifikasi harapan penduduknya. Bahkan, ditengarai terkesan dikerjakan asal-asalan.
Sinyalemen itu disampaikan oleh warga sekitar, inisial SH. Ia menyebut, ada indikasi dugaan penyimpangan dalam proses pelaksanaan proyek yang ditengarai sebagai “proyek siluman”. Lantaran, tidak pernah memasang papan informasi proyek hingga usai pekerjaan.
“Entah berapa nilai anggaran proyek itu. Kabarnya dari Dana Desa (DD), tapi papan informasi proyeknya juga nggak ada. Jadi bingung, nggak tahu dana nya diperoleh darimana dan seberapa besar nilai anggaran nya” jelas SH kepada awak media belum lama ini.
Bahkan SH menilai, dalam proses pengerjaan cor betonisasi jalan yang ada di desa nya tersebut, diduga telah terjadi upaya pengurangan bahan material.
“Tulangan rusuk cor-coran nya itu tidak memakai besi, tapi menggunakan bambu. Besinya dipasang, cuma ditengah cor-coran saja. Sedangkan bambu, dipasang pada ruas kolom rusuknya,” terangnya.
Selain itu, lanjut SH, dalam pelaksanaan kerja, ada bagian cor-coran beton yang tidak menggunakan tulangan sama sekali.
“Bahkan ada beberapa meter bagian cor-coran yang tidak punya tulangan sama sekali. Lokasi nya itu terakhir di ujung atas. Disitu yang nggak ada besi dan bambu sebagai tulangan. Jadi hanya cor-coran saja, nggak ada tulangannya. Kalau nggak percaya, silahkan dibongkar. Saya tahu sendiri,” beber SH baru-baru ini.
Ditambahkan, dugaan ketidaksesuaian penerapan bahan material, memunculkan opini liar, keresahan, sekaligus keluhan masyarakat. Sehingga menimbulkan anggapan publik, bahwa sepertinya proyek tersebut tidak sesuai standard. Lantaran, pelaksanaannya membuat kecewa warga setempat,” tegasnya.
“Mulai awal hingga akhir, memang nggak ada pemasangan papan informasi. Kalau saya nggak tahu sendiri, pastinya nggak bisa menjelaskan. Lokasi ini jalan saya tiap hari. Nanti kalau ingin bukti bahwa nggak ada besi nya, saya siap jadi saksi,” kisah SH kepada awak media.
Helmi S.Pd.i, Kepala Desa Kembangsari, Kecamatan Jatibanteng, Kabupaten Situbondo
Sementara, Helmi, S.Pd.i, selaku Kepala Desa Kembangsari saat dikonfirmasi, meminta agar masalah tersebut tidak perlu sampai dipublikasi, seraya langsung memblokir nomor WhatsApp wartawan media ini.
“Jangan mas,” singkat pria bertitel Sarjana Pendidikan Islam tersebut.
Mengetahui adanya kebuntuan komunikasi, lantaran perlakuan Helmi sebagai Kepala Desa Kembangsari saat dikonfirmasi, awak media ini selanjutnya meneruskan upaya konfirmasinya kepada inspektorat guna memperoleh informasi lebih lanjut.
Namun, informasi yang didapat layaknya setali tiga uang. Juwito, selaku pihak inspektorat Kabupaten Situbondo malah balik bertanya ketika dikonfirmasi.
“Sampean punya gambar atau RAB nya sebagai pembanding. Jangan-jangan (pengerjaannya: red) memang tidak ada tulangan. Kalau tidak ada, itu tidak bisa menilai Pak. Tak koordinasi dengan tim-nya. Karena pemeriksa reguler, bukan kasus. Ini memang dokumen yang kita dapat. Kalau dibongkar, siapa yang mau memperbaiki,” timpalnya beberapa waktu yang lalu.
Pewarta: Agung Ch
Editor: Budi Santoso