SUKU BATAK DI TANJUNG RAYA APRESIASI LANGKAH DAN KEBIJAKAN PERATIN JOHAN SAFRI
Penyerahan dan pemakaian kain Ulos pada Peratin Johan Safri dan istri oleh Aritonang, Pakpahan dan Silaban
LAMPUNG BARAT, BIDIKNASIONALcom –
Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke -77 telah usai, namun momentum peringatan HUT RI yang digelar Pemerintah dan masyarakat Pekon (Desa) Tanjung Raya Kecamatan Sukau Lampung Barat, 17-8-2022 enam hari yang lalu meninggalkan kesan mendalam bagi warga masyarakat setempat khususnya warga suku Batak yang ada di Pekon tersebut.
Pasalnya dalam kegiatan yang bertajuk karnaval budaya Nusantara itu masyarakat Tanjung Raya yang berasal dari Sumatera Utara khususnya Suku Batak diikutsertakan bersama suku-suku lain yang ada di Pekon tersebut dalam kegiatan itu.
Sebagai salah satu bentuk apresiasi dari warga Suku Batak terhadap langkah dan kebijakan yang diambil Peratin (Kades) Johan Safri, ST itu, pihaknya memberikan dan memakaikan kain Ulos yang merupakan kain khas suku Batak kepada Peratin dan istri pada saat karnaval digelar.
Aritonang, Pakpahan dan Silaban yang mewakili masing-masing Marga dan suku Batak secara keseluruhan yang ada di Pekon Tanjung Raya dipercaya untuk memberikan dan memakaikan kain Ulos itu secara langsung pada Peratin dan istri.
Aritonang, salah seorang perwakilan Suku Batak yang turut memberikan dan memakaikan kain Ulos saat ditemui di kediamannya di seputaran Pemangku (Dusun/Dukuh) Penyantun, Senin 22-8-2022 pada bidiknasioanal.com menyampaikan, Warga Batak yang ada di Pekon Tanjung Raya sangat berbangga dan memberikan apresiasi yang sangat tinggi atas pagelaran Karnaval budaya yang direncanakan dan dilaksanakan Peratin Johan Safri dan jajarannya yang mengikutsertakan suku Batak dan suku -suku lainnya selain suku Lampung yang ada di Tanjung Raya.
” Kami dari suku Batak tentunya sangat berbangga dan memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada Pak Peratin, sebab kami merasa keberadaaan dan existensi kami di Tanjung Raya diakui dan diperhatikan,” terang Aritonang.
Sementara ditemui dikediaman masing-masing Pakpahan dan Silaban pun menyampaikan hal yang serupa.
Pihaknya sangat berterima kasih pada sang Peratin dan sebagai salah satu wujud apresiasi dari Suku Batak, mereka memberikan dan memakaikan kain yang memiliki nilai dan filosofi yang khas bagi suku Batak yakni kain Ulos pada Peratin dan istri, lanjut Pakpahan dan Silaban.
“Kain Ulos merupakan jenis.pakaian yang khas dan istimewa dari suku Batak dan orang yang dikasih dan dipakaikan kain itu merupakan orang yang istimewa juga,” tandas Pakpahan.
Untuk diketahui baik Aritonang, Pakpahan dan Silaban ketiga tokoh Batak itu merupakan tua – tua adat Batak yang ada di Pekon Tanjung Raya.
Peratin Johan Safri
Dikonfirmasi via seluler, Senin 22-8-2022, Peratin Johan Safri menyampaikan ungkapan terima kasih yang besar pada warganya yang berasal dari suku Batak yang telah ikut berpartisipasi dan bersama- sama dengan warga yang lain mensukseskan kegiatan – kegiatan dan program -program Pemerintahan yang ia nakhodai termasuk Karnaval itu.
” Ya, saya pribadi, keluarga dan atas nama Pemerintah Pekon tentunya sangat mengapresiasi atas existensi dan partisipasi aktif dari warga suku Batak dan suku-suku yang lain yang telah turut berpartisipasi dalam mensukseskan kegiatan dan program yang dicanangkan oleh Pemerintah di Pekon Tanjung Raya ini,” terang Johan.
Khusus buat warganya yang berasal dari suku Batak, Johan memberikan apresiasi khusus terkait pemberian salah satu budaya khas dari suku Batak yakni pemberian serta memakaikannya kain Ulos pada dirinya dan istri dimomen yang sangat bersejarah itu,” tandasnya.
” Saya sangat mengapresiasi atas perhatian serta telah dianggap atau diangkatnya saya dan istri sebagai bagian dari keluarga besar suku Batak yang ada di Pekon Tanjung Raya ini yang ditandai dengan pemberian kain Ulos dan sekaligus memakaikannya,” tutup Johan.
Laporan: TAUFIK
Editor: Budi Santoso
