JATIMLAMONGAN

DPRD Lamongan Dukung Penolakan Kenaikan Harga BBM Bersubsidi

Aksi demonstrasi menolak rencana kenaikan BBM bersubsidi di depan Gedung DPRD Lamongan, Kamis (01/8/2022).

LAMONGAN, BIDIKNASIONAL.com – Aksi demonstrasi menolak rencana kenaikan BBM bersubsidi di depan Gedung DPRD Lamongan digelar oleh Puluhan mahasiswa tergabung dalam HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Lamongan.

Ada tiga tuntutan yang disampaikan para pendemo di hadapan wakil rakyat. Pertama menolak rencana pemerintah untuk menaikan harga BBM bersubsidi.

Kedua, meminta pemerintah mencabut kebijakan kenaikan tarif dasar listrik.

Ketiga, menuntut pemerintah membuat skema pencegahan penimbunan migas.

Sebagai wakil rakyat, mereka menerima aspirasi mahasiswa dan mendukung mahasiswa menolak rencana pemerintah akan menaikan harga BBM bersubsidi yang akan berdampak terhadap kenaikan harga – harga kebutuhan masyarakat.

Dalam aksi ini puluhan pendemo ditemui langsung oleh Ketua DPRD Lamongan Abdul Ghofur, Sekertaris Komisi B Anshori dan sejumlah anggota DPRD Lamongan lainya.

Menanggapi demo tolak kenaikan BBM yang di lakukan organisasi kemahasiswaan HMI, Anshori Anggota DPRD Lamongan ketika di temui awak media setelah menemui demo penolakan kenaikan BBM.

Anshori menyampaikan, apa yang menjadi aspirasi kawan- kawan HMI adalah representasi keinginan rakyat. Dia sangat mendukung penuh mahasiswa menolak kenaikan harga BBM bersubsidi.

“Bahwa penolakan kenaikan BBM kami dukung penuh, karena kami di DPRD adalah wakil rakyat yang harus mendengarkan keluh kesah yang di rasakan masyarakat, termasuk keluh kesah terkait rencana kenaikan BBM,” ujar Anshori.

Politikus partai Gerindra Lamongan ini kembali menjelaskan, apabila kenaikan BBM ini di laksanakan, maka akan berdampak terhadap kenaikan harga- harga kebutuhan masyarakat.

“Terutama kenaikan harga sembilan bahan pokok, dan daya beli masyarakat akan tergerus. kondisi ini tentu akan mengakibatkan laju inflasi mengalami kenaikan,” terangnya.

Meski demikian, Anshori sekretaris komisi B ini juga menjabarkan kondisi ekonomi masyarakat saat ini belum pulih akibat dampak covid-19.

Dikatakanya, jika kalau kenaikan BBM tetap di naikkan oleh pemerintah pusat, tentu juga dampaknya akan di rasakan masyarakat Lamongan.

“Kondisi ekonomi masyarakat tentu akan bertambah susah, peningkatan angka kemiskinan dan angka pengangguran akan semakin meningkat.

Disamping itu, apalagi kondisi kemiskinan di Lamongan pada tahun 2021 masih cukup besar yaitu di angka 13,86 %, begitu juga tingkat pengangguran terbuka masih tinggi di angka 4,90%,” bebernya.

Anshori yang juga Ketua DPC Partai Gerindra ini juga berharap pemerintah tidak menaikkan harga BBM dan bisa mencari pendapatan lain untuk memenuhi subsidi BBM.

” Apa dengan mengkaji ulang kebijakan Pajak, Retribusi, dan penerimaan negara bukan pajak,” pungkasnya.

Penulis : Bang IPUL / Tian
Editorial : Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button