Posyandu Kesehatan Jiwa “Mekar Sari” Desa Bulutigo Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan. Sabtu, (10/9/2022).
LAMONGAN, BIDIKNASIONAL.com – Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) merupakan salah satu kategori Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) karena tidak dapat melaksanakan fungsi sosial.
Sehingga tidak dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya (Jasmani, Rohani, Sosial) secara memadai dan wajar.
Selama ini penanganan ODGJ hanya difokuskan pada rehabilitasi mental / jiwa dengan terapi atau obat kimia sebagai penenang.
Dibandingkan dengan penanganan ketika ODGJ dinyatakan stabil oleh Dokter Spesialis Jiwa dan dibolehkan pulang dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ).
Seringkali pihak keluarga tidak siap menerima kembali anggota mereka yang sudah keluar dari rehabilitasi di rumah sakit jiwa.
Faktor yang memicu antara lain adalah pihak keluarga merasa terbebani, malu dengan tetangga, tidak ada yang bisa selalu ada di rumah mengawasi dan merawat anggota keluarganya tersebut dikarenakan takut, dan lain sebagainya.
Keadaan ini tidak boleh dibiarkan terjadi karena akan mempersulit eks ODGJ untuk memulihkan mental/ jiwanya.
Saat itulah Dinas Sosial melakukan fungsi Pelayanan Kesejahteraan Sosial melalui pendampingan yang diberikan tidak hanya kepada eks ODGJ.
Namun juga dilakukan kepada pihak keluarga dan lingkungan masyarakat sekitar.
Kegiatan ini, bertujuan dalam rangka mengembalikan keberfungsiansosial eks ODGJ baik di dalam keluarga maupun dalam masyarakat.
Sebelum pemulangan, petugas Dinas Sosial Kabupaten Lamongan bersama-sama dengan relawan sosial dan anggota tim Jatim Social Care (JSC) lainnya mendatangi pihak keluarga.
“Meminta keluarga bisa menerima kepulangannya untuk berkumpul bersama mereka,” pintanya.
Dengan berbagai penjelasan bahwa gangguan kejiwaan bisa disembuhkan asal rutin minum obat, pengobatannya ditanggung pemerintah.
Serta difasilitasi pengambilan obatnya sampai pada akibat penelantaran yang berimbas hukum akhirnya keluarga bersedia.
“Memang betul, Pemerintah berkewajiban menangani warga yang tidak mampu, tetapi bukan pengasuhannya secara keseluruhan, kecuali untuk yang betul-betul tidak mempunyai keluarga.
Kami hadir saat mereka tidak bisa berobat lalu ditanggung jaminan kesehatannya, dibantu kebutuhan hidupnya jika tidak mampu,” ungkap Hamdani Azhari Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lamongan yang disampaikan oleh Margono Jaya Putra.
“Kasih sayang dan perhatian dari keluarga itu lebih penting, karena itu ia berharap mindset masyarakat bahwa semua masalah tidak harus ditangani oleh Dinas Sosial.
“Keluarga terdekat serta lingkungan masyarakat dikondisikan oleh Pekerja Sosial dengan bantuan tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh lainnya untuk bisa bersikap menerima, memaklumi dan ikut serta mengondisikan eks ODGJ untuk pulih mentalnya” tandasnya.
Ditambahkan, “Dinas Sosial Kabupaten Lamongan melalui relawan sosialnya terus memberikan perhatian yang lebih kepada Orang Dalam Ganguan Jiwa (ODGJ) atau orang berkebutuhan khusus.
Perhatian tersebut salah satunya dibuktikan dengan selalu memberikan pendampingan serta bantuan paket sembako kepada sejumlah ODGJ yang saat ini sudah sembuh total di Desa Bulutigo Kecamatan Laren,” pungkas Margono.
Sementara, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kecamatan Laren Muhammad Rozim mengatakan, total keseluruhan ODGJ yang ada di wilayah Laren saat ini kurang lebih ada sekitar 114 orang.
“Alhamdulillah hari ini kita bersama-sama dengan relawan sosial dan anggota tim Jatim Social Care (JSC) lainnya, bisa memberikan mereka teman-teman berkebutuhan khusus bantuan sosial berupa sembako,” kata Muhammad Rozim, Sabtu (10/09).
Dengan adanya pemberian paket sembako ini, kata Rozim, besar harapannya dapat sedikit membantu untuk meringankan dan memenuhi beban mereka sehari-hari dalam hal kebutuhan pangan.
“Sebagai sesama umat manusia, khususnya teman-teman yang berkebutuhan khusus ini, hendaknya kita selalu memperhatikan kebutuhan mereka.
Dengan berbagi maka banyak manfaat yang akan kita dapatkan,” tutur Rozim yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Bulutigo Kecamatan Laren ini.
Lebih jauh Rozim menjelaskan, dari sekian banyaknya teman-teman ODGJ atau orang berkebutuhan khusus disini, 80 – 90 persen mereka sudah sembuh total, serta dapat berkarya juga bisa menjadi tulang punggung keluarganya.
“Contohnya Wahyu Prayogi, sebelumnya ia juga pernah menderita ODGJ. Wahyu Prayogi sebelumnya telah lulus kuliah keperawatan di salah satu universitas. Bahkan ia saat ini juga telah bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karangkembang Babat,” ujar Rozim.
Selain itu, menurut Rozim, ada juga pak Supari, mantan ODGJ yang dulunya sempat menjadi beban keluarga, namun saat ini pak Supari sudah bisa menghidupi keluarganya dengan berkarya melalui kerajinan tenunnya.
“Upaya Ini adalah berkat kerja keras kita semuanya yang intens melakukan pendampingan terhadap para ODGJ. Termasuk dari dinas kesehatan, dinas sosial, relawan sosial dan teman-teman pendamping se-Kabupaten Lamongan,” tandasnya.
Penulis : Bang IPUL / Tian
Editorial : Budi Santoso