Hadi Susila/55 ASN disalah satu Perguruan Tinggi di kota pelajar Jawa Timur, peserta JKN-KIS
PASURUAN, BIDIKNASIONAL.com – Bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) disalah satu Perguruan Tinggi di kota pelajar Jawa Timur, Hadi Susila/55 mengaku selama terdaftar di Asuransi Kesehatan (Askes) yang sejak tahun 2014 berubah nama menjadi BPJS Kesehatan, sekalipun kartu miliknya tidak pernah ia gunakan.
“Sedia JKN-KIS (Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat) sebelum sakit, beruntung telah menjadi peserta BPJS Kesehatan, saya sendiri mengalaminya dan terbukti. Kesehatan memang tidak bisa diprediksi, berharap dapat terus sehat dan tidak sampai masuk Rumah Sakit, ternyata rejeki sakit datang ketika memasuki masa persiapan pensiun,” tutur Hadi disela aktifitasnya di Pasuruan.
Disampaikan Hadi, pada bulan Juli lalu dirinya jatuh sakit dan dilarikan ke UGD Rumah Sakit. Sempat mengalami sesak yang hebat dan nyeri tidak tertahan dibagian dada.
“Saat di UGD dilakukan pemeriksaan jantung, periksa darah lengkap juga dilakukan pemeriksaan lanjut untuk mendeteksi apakah mengalami pneumonia,” ucap hadi menjelaskan.
Padahal menurutnya, Hadi termasuk orang yang sangat menjaga kesehatan, tidak merokok, pola makan dan istirahat. Bahkan hingga akan menginjak masa pensiun dedikasi nya sangat tinggi terhadap instansi, dirinya belum pernah sekalipun izin tidak masuk kantor dan sakit.
Setelah diperiksa kata Hadi, dia didiagnosa gejala Pneumonia dengan tanda vital nyeri di bagian dada.
“Saat itu saya dirawat dan dilakukan pemeriksaan intensif. Tidak pernah membayangkan ternyata saya harus dilarikan di Rumah Sakit karena sakit yang saya rasakan saat itu.
Selama ini saya tidak pernah periksa, dan memang badan saya baik-baik saja. Memang saya memiliki sesak tapi itu bisa diatasi hanya dengan dibalur minyak angin,” beber Hadi.
Masih kata Hadi, “ anak dan istri saya panik, karena saya tidak pernah sakit memang. Nafas saya seperti terhenti, terengah engah, sakit sekali untuk bernafas. Beruntung sekali, meskipun dadakan seperti itu, saya sudah memiliki kartu BPJS Kesehatan. Administrasinya mudah, dan saya ditempatkan di ruang sesuai kelas kepesertaan yaitu kelas 1,” jelasnya.
Hadi menegaskan, sangat bersyukur. Selain antisipasi baik untuk diri sendiri dan keluarga apabila sewaktu waktu sakit, menjadi peserta BPJS Kesehatan merupakan kontribusi ikut bergotong royong dalam penjaminan kesehatan.
“Kami telah merasakan manfaatnya menjadi peserta BPJS Kesehatan. Sangat mudah mendapat pelayanan, dadakan tidak bawa kartu, hanya berbekal KTP saja sudah dapat dilayani,” ucap Hadi.
Diakhir perbincangan nya, Hadi berharap, Semoga program JKN terus tumbuh dan menyehatkan peserta BPJS Kesehatan di Indonesia, pungkasnya.
Laporan: boody/humas
Editor: Budi Santoso