Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan Edwin Aristiawan (tengah) bersama Direktur dan jajaran RSUD Haji Provinsi Jawa Timur (14/10)/ Foto: SDM Komlik
SURABAYA, BIDIKNASIONAL.com – BPJS Kesehatan terus mengoptimalkan penerapan antrean online sebagai bagian dari transformasi digital demi memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di rumah sakit yang telah menjadi mitranya. Direktur Teknologi Informasi Edwin Aristiawan menjelaskan, BPJS Kesehatan terus melakukan pendampingan agar semua Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) terkoneksi dengan antrean online ini.
“Kami telah mendampingi sekitar 2.500 FKRTL dan 24rb bahkan hingga 25 ribu fasilitas kesehatan tingkat pertama yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan untuk mewujudkan target semua pasien dapat terkoneksi dan terdeteksi melalui antrean online ini. Data yang kami dapat dari pendampingan tersebut dianalisa dan digunakan untuk perbaikan penyelenggaraan program JKN,” tutur Edwin saat melakukan kunjungan kerja di RSUD Haji Surabaya, Jumat (14/10).
Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan Edwin Aristiawan memberikan apresiasi kepada jajaran direksi RSUD Haji Provinsi Jawa Timur (14/10)/ Foto: Tim
Edwin memberikan apresiasi yang tinggi kepada direksi RSUD Haji dan jajarannya yang telah mengupayakan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat. Menurutnya, keberhasilan program JKN merupakan hasil gotong royong bersama, bukan hanya dari aspek pembiayaan namun juga dari aspek peningkatan dan pemerataan mutu dan kualitas layanan.
“RSUD Haji saat ini telah melakukan bridging integrasi sistem antrean online melalui aplikasi Mobile JKN, sehingga diharapkan masyarakat khususnya peserta akan lebih dimudahkan. Saat ini BPJS Kesehatan telah melakukan perubahan yang cukup fundamental pada aplikasi Mobile JKN, harapannya melalui aplikasi Mobile JKN sistemnya menjadi lebih ringan dan akhirnya sekarang lebih baik meskipun belum sempurna. Masih banyak yang harus kita perbaiki tentunya dengan dukungan, kolaborasi dan sinergi bersama dengan RS,” ujar Edwin.
Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan Edwin Aristiawan melakukan conecting check bridging integrasi sistem antrean online melalui aplikasi Mobile JKN (14/10)/ Foto: tim
Pada kesempatan yang sama, Direktur RSUD Haji Surabaya Herlin Ferliana menerangkan pada prinsipnya RSUD Haji Provinsi Jawa Timur ini sangat ingin memberikan pelayanan yang optimal kepada semua pasien.
“85% pasien RSUD Haji adalah peserta BPJS Kesehatan. Jadi dengan transformasi digital dimana kita memanfaatkan semuanya melalui aplikasi, kita akan berupaya untuk dapat mempercepat pelayanan dan juga lebih mengoordinasikan antar semua unit sehingga untuk evaluasinya akan menjadi lebih bagus karena didapat berdasarkan data,” terang Herlin.
Hal ini menjadi masukan kami, lanjut Herlin, untuk berbenah agar sistem antrean online yang sudah bridging dapat mengukur dari pasien datang sampai pasien pulang diperlukan waktu berapa lama dan lain sebagainya. Semua bisa terdeteksi dengan sistem antrean online ini.
“Harapannya bukan hanya menyiapkan sistemnya tetapi membudayakan petugas agar dapat menggunakan sistem itu dengan sebaik-baiknya, sehingga hasil yang didapatkan nanti juga bisa bagus. Saat ini kami mendapatkan apresiasi bintang 2 dari BPJS Kesehatan, target kami bisa meraih apresiasi bintang 6 ketika nanti semua sistem sudah saling terhubung,” tutup Herlin.
Laporan: rn/ws/boody
Editor: Budi Santoso