Anshori Anggota DPRD Lamongan dari partai Gerindra dapil V yang datang langsung ke lokasi jebolnya tanggul di Desa Pomahanjanggan Kecamatan Turi. Senin (24/10/2022) Pagi, (Foto: Bang IPUL / Tian)
LAMONGAN, BIDIKNASIONAL.com –
Tanggul sungai jebol, Anshori anggota DPRD Fraksi Gerindra Lamongan turun ke lokasi jebolnya tanggul di Desa Pomahanjanggan, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan.
Bencana alam dampak Hidrometerologi terjadi curah hujan tinggi menyebabkan banjir di beberapa kecamatan di wilayah kabupaten Lamongan.
Salah satunya menyebabkan tanggul sungai desa pomahanjangan Kecamatan Turi jebol di tiga titik lokasi.
Kita langsung melakukan pengecekan ke lokasi tanggul sungai yang jebol tersebut bersama Sekcam Turi, Polsek Turi, Koramil 0812/03 Turi, Kepala Desa Bambang, Pomahanjangan, dan Kepala Desa Kepudibener ” ujar Anshori anggota DPRD Gerindra dapil V yang datang langsung ke lokasi. Senin (24/10) Pagi.
Sebelum ke lokasi kami menyusuri sepanjang sungai, kami melihat banyak lokasi yang sangat berpotensi jebol, baik itu bekas tanggul yang pernah jebol maupun kondisi tanggul yang kurang kuat, kalau intensitas hujan tinggi, kami khawatir tanggul kali jebol lebih parah.
Jika sampai jebol lebih parah, petani Desa Kepudibener dan Pomahanjangan akan terancam gagal panen, padahal ini satu-satunya harapan untuk menikmati hasil panen, setelah kemarin 6 bulan kebanjiran dan banyak mengalami kerugian akibat gagal panen ikan.
Tadi kami jumpai ada 3 titik lokasi yang jebol, kami melihat langsung masyarakat Kepudibener dan Desa Pomahanjangan kerja gotong-royong memperbaiki tanggul,” tandasnya.
Dari hasil pengecekan ke lokasi, kata Anshori, dan dialog dengan petani dan berbagai pihak yang ikut melihat kondisi tanggul yang jebol dilakukan.
Ada beberapa permintaan kepada Pemda Lamongan, Pertama, mereka meminta nanti setelah panen ada perbaikan tanggul dari Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air PU SDA).
Tadi saya langsung telp pihak Dinas dan menyatakan siap untuk memperbaiki tanggul tersebut, dan itu di saksikan Kepala Desa Pomahanjangan dan para petani.
Nantinya dengan harapan setelah panen segera terealisasi, biar para petani tenang dalam bekerja, tidak khawatir tanggul jebol.
Kedua, para Kepala Desa dan petani meminta logistik untuk penanganan banjir, agar di taruh di Kecamatan, biar distribusinya lebih cepat dan memudahkan pengambilan apabila sewaktu-waktu ada kondisi darurat seperti tanggul jebol, mereka bisa segera mengambil di kantor Kecamatan.
Atas kejadian ini kami sangat menyesalkan bantuan logistik dari BPBD seperti terpal, sak, bambu dan anyaman bambu sangat lambat, jam 11:00 lebih baru sampai lokasi, padahal saya udah telp ke BPBD jauh sebelumnya, kan kasihan masyarakat yang sudah kerja bakti mulai pagi menanti bantuan logistik untuk perbaikan tanggul tersebut.
Saya berharap ke depan kondisi darurat seperti ini butuh penanganan cepat, justru terbentur birokrasi dan kegiatan formalitas seperti serah terima bantuan, kalau umpama tadi jebol itu tidak bisa di tangani, siapa yang akan bertanggung jawab?,” tanya Anshori.
Ketiga, mereka para petani meminta pemerintah daerah lebih memperhatikan nasib petani di Bengawan Jero, baik terkait penangan banjir maupun terkait pupuk subsidi dan bantuan benih/bibit, mereka udah banyak mengalami kerugian akibat gagal panen ikan akibat kebanjiran 6 bulan kemarin.
Keempat, para petani juga menyampaikan permintaannya, agar Pemerintah Daerah Lamongan menyampaikan ke pemilik SPBU, agar SPBU mempermudah para petani untuk membeli solar, karena para petani ini butuh banyak solar untuk pompa air dari sawahnya yang terendam air akibat hujan atau akibat tanggul kali yang jebol.
Tentunya hal demikian semua masukan itu, akan kami sampaikan ke dinas-dinas terkait dan akan kami perjuangkan aspirasi mereka,” terang Anshori Wakil Ketua DPC. Partai Gerindra Lamongan ini.
Selain itu, seharusnya pemerintah daerah lebih dini antisipasi bencana banjir, ketika curah hujan tinggi udah terjadi sejak awal bulan, apalagi Lamongan termasuk daerah yang rawan bencana banjir.
Antisipasi lebih dini berfungsi untuk meminimalisir kerugian masyarakat, contohnya akibat tanggul jebol otomatis hasil pertanian mereka tidak maksimal dan biaya untuk pompa air dari lahan juga tidak sediki,” tegas Anshori yang juga anggota DPRD Gerindra asal Kecamatan Turi ini menyampaikan.
Saya berharap daerah Bengawan Jero bisa mendapat perhatian lebih dari pemerintah daerah, karena daerah ini menjadi muara dari aliran air dari berbagai sungai yang ada di Lamongan, dan hampir tiap tahun terjadi bencana banjir.
” Walaupun demikian, tiap tahun terjadi bencana banjir, pemerintah daerah punya tanggungjawab dan kewajiban untuk menyelesaikan persoalan banjir di Bengawan Jero, ke depan saya berharap kebijakan pemda lebih berpihak terhadap daerah Bengawan Jero yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani dan petambak.
Fraksi Gerindra DPRD Lamongan tentu akan mendukung penuh semua langkah kebijakan pemerintah untuk menyelesaikan persoalan banjir di Lamonganan,” pungkas Anshori yang juga sekretaris Komisi B DPRD Lamongan ini mengakhiri.
Penulis : Bang IPUL / Tian
Editorial : Budi Santoso