Timothius Mario Tandiono (34) peserta JKN segmen Pekerja Penerima Upah (Foto.dok: SDM Komlik)
SURABAYA, BIDIKNASIONAL.com – Memiliki kesehatan dan tidak ingin merasakan sakit adalah hal yang selalu didambakan setiap orang. Seperti halnya, Timothius Mario Tandiono (34) peserta JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) yang iuran setiap bulannya dipotong langsung dari upah. Namun keinginan dan kenyataan memang tidak selalu sejalan, beberapa saat lalu ia mengalami sakit gigi yang membuat dirinya harus memeriksakan diri ke rumah sakit.
“Waktu itu saya sakit gigi. Beruntung sebelum sakit, saya telah mengenal Aplikasi Mobile JKN. Aplikasi untuk peserta JKN ini sangat membantu mulai dari periksa ke fasilitas kesehatan (faskes) pertama maupun ke rumah sakit,” ucap Mario.
Mario menjelaskan, ketika kemudian dia harus berobat di Puskesmas Gading Surabaya, pihak Puskesmas memberikan rujukan dengan tujuan Rumah Sakit (RS) Unair Surabaya. Ia pun menggunakan fitur antrean online yang terdapat pada Aplikasi Mobile JKN.
“Saya memilih menggunakan fitur antrean online tersebut, alasannya karena antre untuk berobat di Puskesmas saja pasti akan sangat memakan waktu. Antre lama, belum lagi berkerumun di lokasi bersama orang yang sakit juga,” tutur Mario.
Menurut Mario, fitur yang sangat bermanfaat dari Aplikasi Mobile JKN berperan besar dalam menggantikan sistem antrean manual yang ada saat ini. Ia cukup membuka menu pada aplikasi dan memilih fitur tersebut dari manapun.
“Cukup menghemat waktu, saat masih di rumah atau pada jam istirahat kerja, tinggal masuk ke Aplikasi Mobile JKN, buka fitur antrean online dan pilih RS yang dituju. Setelah itu kita dapat memilih jam kedatangan. Praktis, tanpa harus buang waktu untuk mengantre,” jelas Mario.
Bukan hanya itu, lanjut Mario, Aplikasi Mobile JKN juga menyediakan fitur pindah faskes, yang juga sangat bermanfaat bagi peserta JKN. Ia pun sempat menggunakan untuk memindahkan faskes tempatnya terdaftar ke faskes yang dekat dengan tempat kerjanya.
“Waktu itu saya pindahkan dari Puskesmas Gading ke Klinik Pratama Mitra Medicare yang lebih dekat dari tempat kerja. Tujuannya agar cepat tertangani kalau sewaktu-waktu saya membutuhkan layanan kesehatan. Pindah faskes ini juga sangat mudah,” terang Mario.
Mario yang mengaku telah merasakan berbagai kemudahan dia dapatkan ketika menggunakan Aplikasi Mobile JKN berharap, BPJS Kesehatan terus menciptakan inovasi yang dapat mempermudah layanan kesehatan pada peserta JKN. Tidak hanya menciptakan inovasi, tapi juga menjaga kestabilan akses Aplikasi Mobile JKN.
“BPJS Kesehatan juga harus selalu menjaga akses layanan Aplikasi Mobile JKN agar berjalan dengan baik dan dapat selalu digunakan. Hal ini harus dilakukan, karena ketika aplikasi tersebut eror dan tidak dapat diakses pada saat digunakan, ini dapat benar-benar menyusahkan peserta JKN yang membutuhkan nya segera,” tutup Mario.
Laporan: rn/ws/boody
Editor: Budi Santoso