Dugaan Pungli Kepsek SMAN 1 Bilah Barat Binanga Tolang, Dinas Pendidikan Cabang Rantau Prapat Siap Tindaklanjuti
Dinas Pendidikan Cabang Rantau Prapat Provinsi Sumatera Utara (Foto.dok: tim)
LABUHANBATU, BIDIKNASIONAL.com –
Dinas Pendidikan Cabang Rantau Prapat Pemerintah Provinsi Sumatera Utara akan menindaklanjuti laporan warga dan orang tua siswa terkait dugaan pungutan liar terhadap siswa dan para tenaga guru honorer yang mengajar di SMAN 1 Bilah Barat Binanga Tolang.
Sumber salah satu ASN berpesan tidak berkenan disebutkan namanya, bekerja di Dinas Pendidikan Cabang Rantau Prapat ketika dikonfirmasi awak media, soal laporan tersebut mengatakan, sudah ada perwakilan warga dan orang tua siswa menemui dirinya di kantor, Sabtu (19/11/2022 ).
Selanjutnya, Kepala sekolah SMAN 1 Bilah Barat Binanga Tolang Leni Miliyarni langsung dipanggil dimintai keterangan.
” Sudah ada Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Leni Miliyarni. Kepala Sekolah mengakui, namun Leni beralibi. Kemungkinan hari Senin, (21/11/2022), kami akan sidak ke SMAN 1 Bilah Barat Binanga Tolang dan akan kami tanya guru guru nya tapi dari rekaman video nya sudah ku dapat. Wali kelas nya membantah, memang semua instruksi kepala sekolah untuk kegiatan mengecat bangunan sekolah. Leni menyangkal kutipan terhadap siswa inisiatif wali kelas dan murid,” ujarnya menjelaskan.
Selain itu kata dia, saat digelar pemeriksaan, Leni mengakui ada nya pemotongan gaji guru honor yang dilakukanya kepada guru honor. “Ada yang sebesar Rp. 8.000 rupiah dan ada yang Rp 12.000 perbulan nya,” sebut sumber mengutib pembicaraan Kepala Sekolah.
Ditambahkan, selain pungutan liar terhadap siswa dan pemotongan gaji guru honor, Leni Miliyarni juga sering tidak datang ke sekolah.
“Persoalan Leni Miliyarni sudah sampai ke Kepala Dinas Pendidikan Propvinsi Asren Nasution MA, yang sedang kunjungan kerja di Labuhanbatu .
“Kami akan kroscek, tidak bisa sebelah pihak, yang baru kami periksa baru kepala sekolah. Memang kegiatan itu, memang diakui nya dan kami akan mengambil keterangan dari guru guru dan siswa serta data dari guru guru,” ungkapnya.
Selain itu, soal surat dari warga dan orang tua siswa agar kepala sekolah di evaluasi kinerjanya, sumber juga mengatakan, surat nya sudah kami terima.
Sewaktu warga dan orang tua siswa berunjuk rasa di sekolah, hari kamis, 17/11/22. Pada hari jumat kepsek kami panggil, karena ada 195 orang yang menanda tangani surat yang di kirim ke kantor Cabdis rantau prapat,” terangnya.
Sumber menyampaikan, surat nya sudah ada di kantor. Dari hal ini sambungnya, tunggu hasil rekomendasi dan lidik dari kantor Cabang dinas rantau prapat dulu, kami belum lagi ke lapangan. Rencana lidik nanti ada 4 orang yang akan ke SMAN 1 bilah barat binanga tolang. nanti ada siswa, guru, dab tata usaha yang akan diperiksa,” ucapnya.
Terpisah, Kepala Sekolah SMAN 1 bilah barat binanga tolang Leni Miliyarni, S.pd MPd saat di konfirmasi wartawan melalui pesan singkat Whatshapp belum memberikan jawaban.
Diketahui sebelumnya, Warga desa tanjung medan dan orang tua siswa menggelar aksi di sekolah SMA Negeri 1 Binanga Tolang. Pasalnya, Leni Miliyarni, S.pd MPd Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Binanga Tolang dianggap arogan dan diduga jarang ngantor.
” Kami minta Kepala Sekolah dicopot,” ujar salah satu warga kepada wartawan, di lokasi, Kamis, (17/11/2022 ).
Informasi disampaikan sumber, warga dan orang tua siswa yang berkumpul di halaman sekolah menyampaikan aspirasi dengan tuntutan dan terus berteriak agar kepala sekolah dicopot dan diganti.
Aksi tersebut diikuti warga setempat dan orang tua siswa kurang lebih 50 orang di halaman sekolah, selama kurang lebih 2 jam dan langsung bertemu kepala sekolah.
Menurut salah satu orang tua siswa yang meminta namanya tidak ingin dipublikasikan mengatakan, aksi demontrasi dilakukan karena mereka mengaku sudah tidak tahan lagi dengan sikap kepala sekolah SMAN 1 Binanga Tolang, Leni Miliyarni yang otoriter dan arogansi terhadap siswa dan guru tenaga pengajar.
“Perilaku kepala sekolah yang kerap kasar terhadap para guru dan siswa membuat proses belajar mengajar di kelas tidak maksimal, karena adanya intervensi terhadap guru,” ungkapnya.
” Kami siap turun ke provinsi menemui Gubernur Sumatera Utara Edy Ramayadi dan mendesak orang nomor 1 di sumut untuk mencopot jabatan Kepala Sekolah SMAN 1 bilah barat binanga tolang Leni Miliyarni,” tegas nya.
Selain membuat aksi, warga dan orang tua siswa sudah membuat surat ke Kacabdis Rantau Prapat Propinsi Sumatera Utara yang isinya kurang lebih, apabila tuntutan tidak dipenuhi, maka akan ada aksi susulan mogok belajar massal, hingga tuntutan mereka di kabulkan.
Laporan: M.Sukma
Editor: Budi Santoso