JATIMNGAWI

Telan Dana Bumdes Ratusan Juta Pekerjaan Tiga Sumur Sibel di Desa Patalan, Kecamatan Kendal Mangkrak

Prasasti spesifikasi salah satu pekerjaan penyelesaian pembuatan tiga sumur sibel yang dibiayai oleh Bumdes (Badan Usaha Milik Desa) Rimba Kencana (Foto: leo)

NGAWI, BIDIKNASIONAL.com – Masyarakat Desa Patalan Kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi mengeluhkan mulai dari tahun 2020 sampai sekarang pekerjaan penyelesaian pembuatan tiga sumur sibel yang dibiayai oleh Bumdes (Badan Usaha Milik Desa) Rimba Kencana dengan biaya sebesar sesuai kwitansi 120 juta, 45 juta, 30 juta dan 47 500 juta belum menemukan titik terang.

Disampaikan ‘Tm’ bendahara BUMDes, merasa sudah mengelurkan dana, tapi sampai sekarang pengerjaanya belum ada kejelasan alias mangkrak, Minggu (08/01/23).

Kembali disampaikan oleh salah satu sumber kantor berita Bidik Nasional, Bahwa dirinya lagi kebingungan untuk mengadu kepada siapa?.

Pasalnya, diantara ketiga sumur tersebut, baru satu sumur saja yang berfungsi, itu pun baru sekitar dua mingguan yaitu yang berada di dusun Towo yang lokasi di Sawah Buntaran dan carat belum ada kejelasan sampai saat ini.

Keterangan berbeda diungkapkan Ketua BUMDes, AS, di rumahnya. Dirinya mengatakan, kemarin sudah dimediasi antara Pegawai DPMD, Pak Camat Kendal, Ketua BPD dan Kades, jelasnya.

Sudah ada kesepakatan untuk segera listrik dinyalakan disertai juga perjanjian kesepakatan bahwa dua hari setelah kesepakatan ini listrik bisa nyala dan sumur bisa berfungsi, sebut AS, Minggu (08/01/23).

Mengenai hasil kesepakatan kata dia, kemarin antara pihak CV yang mewakili PLN dan pihak kami. Dengan difasilitasi pihak kecamatan dan kabupaten, ada kesepakatan bahwa dalam dua hari setelah perundingan, dia berjanji listrik harus nyala. Itu untuk sumur yang di sawah TOWO dan Buntaran, kalau untuk sumur sawah yang berada di Carat dengan nilai (seperti tertera di prasasti) biaya sebesar Rp 143 650 000,- .

Untuk yang berada di dusun Towo, menurut catatan di prasasti sebesar Rp 161 199 000,-dan yang di buntaran, wah saya kok lupa ya, saya kok baru dengar ya mas, coba nanti tak koordinasi dengan Kades,” ucapnya.

Hal ini bertolak belakang dengan keterangan yang disampaikan ketua BPD desa Patalan, Mm.

MM membeberkan,” Benar mas, di tahun 2020 kita menganggarkan untuk pembuatan tiga sumur Sibel untuk di sawah Buntaran, Towo , dan Carat lewat anggaran BUMDes, serta uang nya yang saya tahu sudah cair di Trima Pak Kades. Tolong lihat tanda terima kwitansi itu pak. Tetapi hingga saat ini belum ada kejelasan.

Maksudnya Sumur belum mengalir airnya dengan alasan ke tiga – tiganya adalah listrik dari PLN tidak ada kuota. Kalau ketua BUMDes bilang di Dusun carat Baru tahu ada progam sumur juga, wah itu tidak mungkinlah,” sebutnya.

Lebih lanjut dijelaskan, betul ada kesepakatan dengan pihak yang mengatas namakan perwakilan PLN. Pertanyaan saya, itu sifatnya sementara apa seterusnya ?
dan teryata air yang bisa mengalir cuma di dusun Towo saja dan untuk yang dua tempat teryata belum juga ada kejelasan.

Kalau ketiga sumur itu didanai dari DD lalu ada tambahan lagi untuk bayar listrik, tolong jelaskan pada masyarakat , kalau sumur itu semula memakai tenaga Diesel pakai travo, berarti barang harus nya ada to,” tegasnya.

Keterangan diperoleh tim penelusuran media ini, hal ini berbeda dengan penjelasan Kepala Inspektorat Ngawi waktu ditemui di kediamannya.

Kepala Inspektorat Ngawi mengatakan, kalau itu memang benar sesuai dengan bukti – bukti termasuk kwitansi – kwintasi serta keberadaan fisik sumur itu, berarti Saya akan perintahkan anak buah saya untuk menindak lanjuti ke Desa tersebut, sampainya.

Laporan: leo

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button