Kantor Desa Sukoanyar, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, Jatim (Foto.dok: Bang IPUL / Tian)
LAMONGAN, BIDIKNASIONAL.com – Pengangkatan perangkat desa yang menuai protes Aliansi Masyarakat Peduli Desa Sukoanyar di Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, pelaksanannya akan dibatalkan dan tim pengangkatan (panitia) akan di bubarkan melalui musyawarah desa (Musdes).
Pihaknya, segera dan secepatnya akan melakukan Musdes dalam pekan ini. “Iya, Insya’Allah kalau tidak ada halangan kita rencanakan agenda musyawarah desa pada Sabtu malam Minggu nanti dengan mengundang pemangku kepentingan desa.
Diantaranya, pihak Muspika, Camat, Sekcam dan Kasi Tapem Kecamatan, Kapolsek dan Bhabinkantibmas, Danramil dan Bhabinsa, Perangkat Desa, BPD, LKD, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda.
“Tadi pagi pukul 09.00 WIB saya juga di undang untuk hadir ke kantor Kecamatan oleh bapak Camat Turi. Kami di perintah untuk segera melakukan musyawarah desa agar persoalan tidak berkepanjangan dan desa segera kondusif, aman dan tentram.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Desa (Kades) Sukoanyar Abd Qodir Ridwan pada Kamis (19/01), saat memberikan keterangan kepada awak media berkaitan dengan persoalan yang terjadi saat ini di desa yang ia pimpin.
Dalam hal ini, Ridwan menjelaskan, perihal pengangkatan perangkat desa dalam hal ini Sekretaris Desa yang saat ini masih belum di kehendaki masyarakat desa Sukoanyar, kami merespon dengan hati legowo dan berlapang dada agar masyarakat kembali aman dan tentram.
Sekali lagi kami menyampaikan, atas nama Pemerintah Desa Sukoanyar, kami memenuhi apa yang sudah menjadi aspirasi warga masyarakat kami yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Desa Sukoanyar.
Tentang, ” Pengangkatan perangkat desa Sukoanyar akan di batalkan dan tim pengangkatan (panitia) akan di bubarkan melalui musyawarah desa (Musdes) nanti, lanjutnya, berita acaranya akan disampaikan kepada Ketua Paitis Pengawas Kecamatan dalam hal ini Camat Kecamatan Turi.
Dengan kerendahan hati kami memohon kepada Aliansi Masyarakat Peduli Desa Sukoanyar untuk tidak jadi melakukan aksi demo demi kedamaian desa, karena tuntutannya sudah kami penuhi,” pintanya.
” Kami menyadari atas nama Pemerintah Desa mungkin kami salah dalam melaksanakan Pengangkatan perangkat desa dan juga mungkin dalam menjalakan roda Pemerintahan Desa selama ini kami dianggap banyak melakukan kesalahan yang mungkin kami sengaja atau tidak, kami mohon maaf dan mohon di maafkan.
Setelah ini, mari kita bersama-sama merajut asah; asih dan asuh untuk bersama-sama kembali membangun desa Sukoanyar ini ke depan yang lebih baik lagi dengan dukungan masyarakat dan pemuda desa. Karena di desa ini kita semua di lahirkan, jadi mari kita semua berbuat untuk kemajuan desa kita Sukoanyar ini,” pungkasnya.
Sementara, Yanu Maftukhin Fahmi koordinator Aliansi Masyarakat Peduli Desa Sukoanyar, di tempat terpisah saat di konfirmasi berkaitan dengan persoalan yang terjadi saat ini di desanya Sukoanyar.
Dirinya mengungkapkan, ” Kami bersama dengan warga masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Desa Sukoanyar sebenarnya tidak ada tendensi apa-apa dan tidak punya kepentingan apa-apa dalam hal ini.
Namun demikian, kami semua sebagai generasi penerus desa hanya berkeinginan Pemerintahan Desa kami menjadi lebih baik lagi dan tidak se enaknya sendiri dalam penjalankan pemerintahan dan termasuk kebijakan-kebijakan yang diambil harusnya sesuai dengan kearifan lokal desa serta berpihak kepada masyarakat desa.
” Ikuti dan jalankan regulasi Pemerintahan Desa yang sesuai dengan peraturan serta perundang-undangan yang ada demi kesejahteraan masyarakat desa. Kami yakin, akan berjalan dengan lancar dan tak akan ada masalah,” ungkap Aktivis Lamongan periode tahun 2012 ini.
Saat kami di datangi oleh pak Kades waktu itu ke rumah untuk bersilaturahmi dan meminta untuk tidak melakukan aksi. Kami pun tidak bisa menjawab dan akan berkoordinasi bersama, karena Aliansi Masyarakat Peduli Desa Sukoanyar beranggita masyarakat dan pemuda desa Sukoanyar.
Bahkan saat pak Kades ke rumah kami saat itu, banyak warga masyarakat dan pemuda desa mengintai, takutnya mungkin saya nanti disangka berubah fikiran tidak jadi mengkritisi Pemerintah Desa. ” Tidak Insya’Alah kami akan sesuai rencana diawal. Semua ini kami lakukan sekali lagi untuk membangun bukan kritis menjatuhkan, demi kemajuan desa Sukoanyar.
Saat ditanya apakah jadi aksi, soal rencana aksi unjuk rasa (unras) yang akan di lakukan oleh Aliansi Masyarakat Peduli Desa Sukoanyar pada tanggal 24 Januari 2022 yang di pimpinya tersebut.
Menurut dia, “Iya nanti saat aksi kita mengambil stard di depan parkir pasar Kruwul desa Sukoanyar menuju kantor Balaidesa Sukoanyar dan ke kantor Kecamatan Turi dengan membawah petisi tuntutan yang nantinya harus ditandatangani oleh para pihak terkait.
” Kami tak mau dibodohi dan dibohongi lahi, karena takutnya hanya omdo (omong doang) alias hanya janji-janji manis belaka kepada kami semua.
Dari data yang dihimpun oleh wartawan kantor berita Bidik Nasional, pelaksanaan aksi pada hari Selasa, 24 Januari 2022, mulai pukul 09.00 WiB sampai selesai dengan estimasi masa kurlep 25 orang, titik aksi kantor desa Sukoanyar-kantor Kecamatan Turi.
Peserta aksi membawah alat peraga pengeras suara, spanduk, banner, bendera,dll. Dengan kegiatan aksi, orasi, kemudian selanjutnya dengan menyegel kantor Kepala Desa.
Selain itu, kata Yanu panggilan akrabnya, dalam aksinya nanti, sebelumnya dirinya nanti akan sharring dengan rekan-rekan nya aktivis. “Nanti kami akan komunikasi serta berkoordinasi dengan teman-teman kami, yang jelas kami bersama-sama Aliansi Masyarakat Peduli Desa Sukoanyar akan melakukan aksi damai dan tak anarkhi,” kata Yanu.
Apakah jadi aksi demo karena tuntutan Aliansi Masyarakat Peduli Desa Sukoanyar sudah dipenuhi atau di kabulkan oleh Pemerintah Desa dan hal ini menyangkut nama baik desa.
“Saat ini kami belum bisa menjawab, ujar Yanu, karena kami sebagai koodinator aliansi yang beranggotakan masyarakat serta pemuda desa Sukoanyar tidak serta merta langsung bisa memtuskan. Jadi nanti kami akan melakukan rapat koordinasi dan kami sampsikan secepatnya,” ucap Yanu.
Penulis : Bang IPUL / Tian
Editorial : Budi Santoso