JATIMSURABAYA

Direktur TI Edwin Aristiawan: Transformasi Digital Kunci Kualitas dan Mutu Layanan BPJS Kesehatan

Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan Edwin Aristiawan disela kunjungannya di Rumah Sakit (RS) Mitra Keluarga Kenjeran Surabaya, Jumat (20/01)// Foto: SDM Komlik

SURABAYA, BIDIKNASIONAL.com – Transformasi digital merupakan kunci kualitas dan mutu layanan BPJS Kesehatan. Salah satunya yaitu implementasi antrean online terintegrasi dengan Aplikasi Mobile JKN di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL). Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan Edwin Aristiawan disela kunjungannya di Rumah Sakit (RS) Mitra Keluarga Kenjeran Surabaya, Jumat (20/01).

“Transformasi digital beranjak dari internal BPJS kesehatan dan mengajak ekosistem atau pemangku kepentingan yaitu fasilitas kesehatan baik RS dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama atau FKTP. Fungsi penggunaan Aplikasi Mobile JKN sebagai antrean online sendiri adalah solusi kemudahan dan efektifitas,” ujar Edwin.

Edwin juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada RS Mitra Keluarga Kenjeran Surabaya atas pelayanan yang sudah berjalan dengan sangat baik dan adanya anjungan layanan yang ditempatkan dibeberapa titik di ruang antrean pasien. Ia menegaskan bahwa BPJS Kesehatan adalah badan hukum publik pemberi jaminan sosial kesehatan yang memberikan pembiayaan layanan kesehatan.

“Tujuan BPJS Kesehatan adalah apabila rakyat sakit jangan sampai jatuh miskin. Hanya kadang-kadang kalau dulu kesannya karena BPJS Kesehatan bersifat sosial, maka pelayanannya buruk. Oleh karena itu, saat ini kita memberikan pelayanan dalam bentuk aplikasi agar mereka lebih punya kepastian,” tegas Edwin.

Edwin menerangkan bahwa BPJS Kesehatan akan terus memperluas kerja sama dengan RS dan mengembangkan transformasi digital baik dari segi layanan, klaim dan yang lainnya. Ia juga mengatakan bahwa pihaknya juga telah menyediakan data Dashboard yang digunakan oleh pemerintah kabupaten untuk merencanakan anggaran sebagai bentuk pencegahan penyakit secara promotif preventif.

“Dulu orang antre di RS dengan rata – rata waktu enam sampai tujuh jam, nah sekarang sudah menjadi dua setengah jam dan menurun, seperti drive-thru datang langsung selesai. Semoga ke depan kualitas dan mutu layanan BPJS kesehatan dapat terus kita kembangkan,” jelas Edwin.

RS Mitra Keluarga Kenjeran Surabaya menyediakan Anjungan layanan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ditempatkan dibeberapa titik di ruang antrean pasien

Hadir pada kesempatan yang sama, Direktur RS Mitra Keluarga Kenjeran Anastasia Wahyuni Jefuna, mengaku senang mendapat kunjungan dari BPJS Kesehatan. Pihaknya sangat berterima kasih dan merasa telah sangat terbantu dengan adanya pengimplementasian Aplikasi Mobile JKN.

“Kami berharap diera digital ini akan terus ada perbaikan antrean, dengan Aplikasi Mobile JKN ini merupakan satu Langkah maju karena dapat mengurai penumpukan pasien. RS Mitra Keluarga sendiri memiliki visi menjadi RS terdepan, fokus pelayanan dan sudah terkoneksi secara digital,” ungkap Anastasya.

Transformasi digital yang dilakukan BPJS Kesehatan bersama dengan RS Mitra Keluarga Kenjeran Surabaya ini disambut dengan baik oleh pasien yang merupakan Peserta JKN. Ega Salaras (42) warga Setro Baru Utara Surabaya menjelaskan, berobat dengan menggunakan KIS tetap terlayani dengan baik dan tanpa dipungut biaya.

“Puji syukur, kami sudah lama berobat disini. Sejak ada layanan antrean online, meskipun kami peserta PBI, di rumah sakit ini tetap dilayani secara baik. Ditambah adanya antrean online melalui Aplikasi Mobile JKN, kami dapat mengatur waktu sesuai kebutuhan tanpa perlu berlama – lama di RS,” ucap Ega.

Laporan: rn/ws/red

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button