
BPBD Kabupaten Lamongan, Jawa Timur siapkan paket bantuan sembako yang segera di distribusikan kepada warga terdampak banjir. (Foto.dok: Bang IPUL / Tian)
LAMONGAN, BIDIKNASIONAL.com – BPBD Kabupaten Lamongan, distribusikan 2.200 bantuan paket sembako kepada warga terdampak banjir di sejumlah wilayah desa dan Kecamatan di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Kamis (16/02).
Bencana banjir di Kabupaten Lamongan yang terjadi beberapa hari terakhir, sampai hari ini total warga terdampak banjir berjumlah 2.200 KK. Karena ada peningkatan debit air maka meningkat jumlah warga yang terdampak.
Sebelumnya, wilayah terdampak, kata Muslimin, berjumlah 2.028 KK per tanggal 15 yang tersebar di lima Kecamatan termasuk Glagah, Deket, Karangbinangun, Kalitengah, dan Kecamatan Turi.
Paket sembako yang dibagikan terdiri dari Beras 5 Kg, Minyak Goreng, Mie Instan, itu sementara. Selanjutnya nanti kita berupaya minta batuan ke BPBD provinsi, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat teradampak, itu kita berikan langsung pada masyarakat.
Pendistribusian bantuan terdampak banjir juga telah di lakukan sebelumnya di Balaidesa Kemlagi Lor Kecamatan Turi dengan jumlah total 508 paket bantuan kepada desa teradampak, diantaranya Desa Putat Kumpul, Pomahanjanggan, Kepudibener, dan Desa Kemlagi Lor.
Peran serta Dinas Sosial berkaitan dengan pendistribusian bantuan ini. ” Kalau Dinas Sosial itu nanti bisa mengeluarkan beras cadangan Kabupaten, mungkin 200 ton atau lebih, itu harus menggunakan rekomendasi SK Tanggap Darurat.
Nah kita belum bisa mengeluarkan SK Tanggap Darirat karena posisi fiskal yang ada di Blawi masih menunjukan 70 cm, kalau sudah menunjukan 75 cm atau 80 cm baru kita buatkan karena dampaknya. Saat ini masih siaga hijau kalau sudah kuning 75 cm dan merah di angka 80 cm.
Jadi ada beberapa desa nanti kita update hari ini karena ada beberapa desa ada penambahan karena debit air melonjaknya semakin tinggi dan rumah yang tergenang semakin banyak.
Kemungkinan pembuangan air di Bengawan Jero agak terhambat karena bersamaan pintu waduk Gajah Mungkur dibuka. Tentunya debit air di Bengawan Solo khususnya di hulu semakin meningkat. Sekarang debit air sudah mencapai 27 cm sekian.
Makanya sudetan yang ada Plangwot Kecamatan Laren itu yang emergency dua, kita suruh membuka semuanya agar pembuangannya cepat. Sepanjang lautnya sudah pasang, nah itu yang menjadi masalah,” ungkap Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Lamongan, Muhammad Muslimin.
Lebih lanjut dikatakan, kita masih menunggu informasi laporan dari pihak Kecamatan lain termasuk Karanggeneng belum terdampak dan mudah-mudahan tidak sampai kesana, tetapi tidak menutup kemungkinan tepatnya di desa atau daerah paling rendah terjadi genangan banjir.
Namun demikian, prediksi kerugian dari pada tambak dan tanaman padi kami masih belum bisa menghitung karena menjadi kewenangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, mungkin masih di lakukan identifikasi jumlah kerugiannya termasuk juga oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Lamongan.
Sementara, dalam mengntisipasi tingginya itensitas curah hujan, tambah Muslimin, pihak BPBD menghimbau kepada masyarakat yang wilayahnya terdampak harus waspada. Begitu juga masyarakat yang ada di bantaran sungai Bengawan Solo karena debit air Bengawan Solo agak meningkat.
Dengan kondisi cuaca yang bisa di kata ekstrim ini curah hujan tinggi di wilayah selatan yang alirannya bermuara ke utara. Untuk itu kita antisipasi dan siap siaga 24 jam untuk memantau kondisi wilayah yang ada di bengawan solo.
Untuk upaya koordinasi antara pihak BPBD dengan pihak wilayah Kecamatan serta desa terdampak. ” Jadi kita kemarin di rapatkan di rumah dinas pak Sekda, melihat situasi dan kondisi cuaca seperti ini.
” Maka, masing-masing Kecamatan kita himbau untuk waspada berkaitan dengan kondisi cuaca seperti ini khususnya di wilayah Bengawan Jero dan pihak Kecamatan harus memantau kondisi perkembangan yang ada di desa,” katanya.
Sedangkan untuk kesiapan logistik, disampaikan Muslimin, berkaitan dengan logistik ini nanti kita juga berupaya bagaimana untuk bisa meringankan beban masyarakat terdampak. Untuk kesiapan terpal, gedek goling, bambu dan zak sudah kita siapkan.
Selain itu dalam mengantispisai jebolnya tanggul juga kita sudah koordinasi dengan pihak PU SDA untuk menyiapkan alat berat atau Eksavator, kebetulan saat ini Kepala Dinas PU SDA mantan Kepala BPBD, sehingga koordinasinya lebih mudah dan enak,” pungkasnya.
Daerah-daerah yang terdampak banjir dan Tinggi Muka Air Bengawan Njero berdasarkan data release dari Pusdalops BPBD Lamongan per tanggal 14/02/2023 terpantaudengan rata rata ketinggian air 3 – 55 cm.
Diantaranya, wilayah Kecamatan Turi, Desa Putat Kumpul ketinggian air kurang lebih ± 47 cm, Desa Pomahanjanggan ketinggian air kurang lebih ± 40 cm, Desa Kepudibener ketinggian air kurang lebih ± 40 cm, Desa Kemlagi Lor ketinggian air kurang lebih ± 43 cm.
Kecamatan Kalitengah, Desa Tiwet ketinggian air kurang lebih ± 55 cm, Desa Blajo ketinggian air kurang lebih ± 42 cm, Desa Gambuhan ketinggian air kurang lebih ± 44 cm, Desa Bojoasri ketinggian air kurang lebih ± 45 cm, Desa Jelak Catur ketinggian air kurang lebih ± 37 cm, Desa Somosari ketinggian air kurang lebih ± 24 cm.
Kecamatan Karangbinangun, Desa Waruk ketinggian air kurang lebih ± 39 cm, Desa Ketapangtelu ketinggian air kurang lebih ± 31 cm, Desa Somowinagun ketinggian air kurang lebih ± 28 cm, Desa Sukorejo ketinggian Air kurang lebih ± 27 cm, Desa Karanganom ketinggian Air kurang lebih ± 27 cm.
Kecamatan Deket, Desa Sidomulyo ketinggian air kurang lebih ± 23 cm, Desa Laladan ketinggian Air kurang lebih ± 18 cm, Desa Weduni ketinggian air kurang lebih ± 18 cm, Desa Tukerto ketinggian Air kurang lebih ± 19 cm.
Kecamatan Glagah, Desa Soko ketinggian air kurang lebih ± 24 cm
Kenaikan debit bisa bertambah apabila peningkatan curah hujan terus berlanjut sampai akhir Februari.
Penulis : Bang IPUL / Tian
Editorial : Budi Santoso