JATIMTRENGGALEK

Pemkab Trenggalek Gelar Musrenbang di Kampoeng MTS Agrowisata Desa Karang Anom

Musrenbang dibuka Bupati, Wakil Bupati dan Ketua DPRD Trenggalek (Foto: Prokopim bud)

TRENGGALEK, BIDIKNASIONAL.com – Menyelaraskan prioritas pembangunan daerah tahun 2024, Pemkab Trenggalek Menggelar Musyawarah Perencanaan dan Pengembangan (Musrenbang) di Kampoeng MTS Agrowisata, Desa Karang Anom, Kecamatan Durenan.

Menyampaikan arahannya, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin dalam kesempatan itu menyampaikan keiptimisannya kalau Kabupaten Trenggalek tidak buruk-buruk amat. Dicontohkan olehnya seperti terkait indek pembangunan ekonomi inklusif yang mencapai target.

Kemudian pertumbuhan ekonomi dibandingkan tahun 2022 dengan 2021 dari 3,65 menjadi 4,52. “Kita harus bersyukur, angka ini menunjukkan ekonomi masyarakat sudah menggeliat meskipun harus kita pacu,” ucap Mas Ipin dalam kegiatan itu.

Banyak hal disampaikan oleh Bupati Trenggalek dalam arahannya dalam musrenbang tahun 2023 di Kampoeng MTS Agrowisata, Karanganom itu. Seperti halnya arahan prioritas pembangunan untuk kepala rumah tangga perempuan. Kemudian upaya penenganan kemiskinan ekstrem 0% tahun 2024.

Ini menjadi salah satu atensi utama Bupati Trenggalek, karena kemiskinan ekstrem menjadi salah satu amanat presiden selain stunting dan kemudahan investasi.

Bila sebelumnya intervensi kemiskinan ekstrem dengan menambah pendapatan. Seperti pemberian bansos ataupun program sejenisnya, Bupati Trenggalek berharap strateginya dirubah, kecuali bilamana masyarakat itu memang sudah statis tidak mampu berpenghasilan sendiri seperti lansia atau masyarakat berkebutuhan khusus.

Bupati Trenggalek ingin intervensi yang diberikan berupa program yang bisa mendorong kelurga di kelompok kemiskinan ekstrem ini bisa berdaya mandiri secara ekonomi. Karena penambahan penghasilan dianggapnya belum tentu menyelesaikan masalah.

Makanya dalam musrenbang tersebut, Bupati Trenggalek ingin pendataan dilakukan dengan benar. “Pilah-pilah mana yang kepala keluarga laki laki, kepala keluarga perempuan, warga yang sudah tidak mungkin berpenghasilan sehingga intervensi yang diberikan tepat sasaran,” imbuhnya.

Regrouping sekolah karena sekolah-sekolah pemerintah kehabisan murid juga menjadi atensi suami Novita Hardini. Bupati Arifin meminta kedepan regrouping sekolah tidak terjadi lagi. Bila masalahnya orang tua ingin anaknya selain pelajaran umum juga bisa mengaji, sekolah bisa menggandeng TPA dan pondok pesantren, sehingga disekolah anak tidak hanya mendapatkan pelajaran umum, melainkan juga mengaji.

Jalannya Musrenbang yang digelar di tempat wisata yang ada di Kecamatan Durenan itu berjalan cukup interaktif. Banyak saran dan usulan yang disampaikan oleh masyarakat diantaranya keluhan mengenai beberapa pasar yang sepi karena adanya pemisahan antara pasar basah dan kering di Pasar Pon, kemudian pasar basah, kering dengan pasar hewan di Durenan.

Laporan: Prokopim bud

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button