JATIMJOMBANG

Dinas Peternakan Kabupaten Jombang Antisipasi Virus Lumpy Skin Disease

Kepala Dinas Peternakan Jombang Agus Susilo Sugioto (Foto: Tok)

JOMBANG, BIDIKNASIONAL.com – Ancaman penyakit kulit Infeksius yang di sebabkan oleh Lumpy Skin Disease (LSDV) merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus Capripox virus dan family Paxviridoe. Virus ini pada umumnya menyerang hewan sapi dan kerbau. Bahkan ada laporan terkait kejadian LSD pada rumanansia lain seperti kambing dan domba di kwatirkan akan terjangkit.

Sementara Pemkab (Pemerintah kabupaten) Jombang melalui Dinas Peternakan telah mengkalim 50 persen bahwa jumlah sapi yang terjangkit penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) di Jombang diklaim berkurang. dari data yang masuk masih ada 450 ekor sapi yang terjangkit virus Lumpy Skin Disease masih dalam perawatan, Sabtu, (18/03/2023).

Terkait ternak sapi yang terkena virus Lumpy Skin Disease Kepala Dinas Peternakan Jombang Agus Susilo Sugioto ketika di konfirmasi Bidik Nasional (BN) mengatakan, ” data per hari ini total ada 992 kasus. Namun, sudah banyak yang sembuh dan tersisa 450 ekor dalam perawatan,” ujarnya.

” Tim beserta dokter hewan sudah berupaya maksimal melakukan penanganan sapi yang dilaporkan terjangkit LSD. Bahkan, di wilayah Dusun Kedungdendeng, Desa Jipurapah, Kecamatan Plandaan, petugas harus berjibaku melakukan penanganan karena medan yang terjal,” sebutnya.

Menurutnya, bahwa di Desa Jipurapah luar biasa sulitnya. Tapi ya gimana lagi, kita sudah all out melakukan penanganan, pengobatan, pemberian vitamin hingga komunikasi informasi dan edukasi (KIE) kepada peternak.

Mantan Kepala Dinas Satpol PP tersebut menghimbau kepada peternak, agar mereka tak buru-buru langsung menjual sapi ke pedagang. Sebab, kurangnya pengertian bisa membuat harga jual sapi anjlok. ”Ya, lebih baik dirawat dan dilaporkan. Sebab dari 992 kasus LSD belum ada satupun temuan yang mati. Dan memang ini tidak seberbahaya PMK,’’ ujarnya.

Saat ini, ada 14 kecamatan sebaran virus LSD di Jombang. Paling banyak ditemukan di Kecamatan Plandaan dan Kabuh. Sementara pengobatan dapat membantu mempercepat pemulihan sapi yang terenfeksi.

Pengendalian serangga juga sangat penting dilakukan untuk mengurangi resiko penyebaran virus penyebab LSD pada sapi,dan kita harus antisipasi agar adanya ternak di Kabupaten Jombang aman dari Virus Lumpy Skin Disease.

Laporan: Tok

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button