Siswanto warga Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, peserta JKN (Foto.dok: SDM Komlik)
GRESIK, BIDIKNASIONAL.com – Hadirnya Aplikasi Mobile JKN yang merupakan inovasi layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) ini telah mempermudah pria 50 tahun asal Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Siswanto.
Sejak 2019, Ia harus menjalani perawatan kesehatan dengan rutin kontrol ke rumah sakit akibat penyakit Dibetes Melitus yang dideritanya. Diabetes Melitus sendiri merupakan gangguan metabolisme karbohidrat karena kelenjar pankreas tidak mampu menyekresi insulin yang cukup dengan gejala adanya gula dalam urine, turunnya bobot badan, selalu haus dan lapar, dan banyak kencing.
“Saya harus kontrol setiap bulan ke rumah sakit. Sangat terasa perbedaannya dengan adanya Aplikasi Mobile JKN. Sebelum menggunakan Mobile JKN, saya , saya harus bersusah payah mengambil nomor antrean bahkan pernah jam 12 malam atau lebih seringnya jam 4 pagi demi antisipasi bisa mendaftar dan mendapat antrean awal. Namun, setelah ada Mobile JKN ini saya jadi bisa mendaftar terlebih dahulu satau hari sebelum kontrol, dan tidak perlu ke rumah sakit cukup melalui smartphone kita,” ujar Siswanto.
Siswanto mengakui bahwa proses pendaftaran pelayanan melalui Aplikasi Mobile JKN yang dapat diunduh melalui Play Store dan App Store ini sangat mudah. Setelah masuk ke Aplikasi Mobile JKN, kemudian pilih fitur Pendaftaran Pelayanan (Online).
“Setelah itu akan ada pilihan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL). Pilihan FKTP untuk pendaftaran pelayanan di puskesmas atau klinik sedangkan untuk pendaftaran ke rumah sakit memilih FKRTL. Pendaftaran ke rumah sakit ini hanya ditujukan untuk peserta yang sudah diberikan rujukan oleh FKTP,. sehingga saat kontrol sudah bisa diperkirakan jam berapa saya harus ke rumah sakit” tutur Siswanto.
Selanjutnya peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (Program JKN) memilih FKRTL, kemudian peserta memasukkan nomor rujukan. Setelah itu, maka akan muncul nomor antrean dan waktu tunggu antrean.
“Inovasi antrean online ini sungguh bermanfaat bagi saya, selain efisiensi waktu dan tenaga juga dapat menjaga kita dari penyebaran penyakit antar sesama pasien di rumah sakit. Semoga layanan ini bisa terus ditingkatkan sehingga kami bisa mendapatkan pelayanan dengan mudah, cepat dan setara,” katanya.
Lebih lanjut, Siswanto mengutarakan selama menjalani pengobatan di rumah sakit ia merasa puas dan tidak mendapat diskriminasi. Ia menepis jika ada peserta lain yang mengatakan bahwa pelayanan untuk peserta BPJS Kesehatan dibedakan.
“Alhamdulillah pelayanan yang saya terima sangat baik, petugas juga sangat ramah dan helpful. Selain itu, penjelasan terkait riwayat medis saya juga sangat detail. Selain itu, saya tidak sama sekali merasa dibedakan dengan pasien umum. Semua sama. Hal ini juga saya rasakan ketika istri saya memanfaatkan JKN saat persalinan dan saat anak saya berobat di Puskesmas. Semua pelayanan yang saya pernah alami ini juga tanpa iur biaya apapun lagi,” ucap Siswanto.
Selain itu, Siswanto mengatakan bahwa untuk pelayanan administrasi sangat memudahkan peserta. Ia menyebut peserta cukup menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK).
“Sekarang keren, sudah tidak perlu lagi fotokopi berkas apapun. Hanya tunjukkan KTP jika tidak membawa KTP, cukup sebutkan saja NIK nya. Hal ini menunjukkan bahwa semakin berjalannya waktu BPJS Kesehatan mampu berkembang terus menjadi lebih baik. Dan saya harap hal itu terus terjadi, agar masyarakat Indonesia juga terus merasakan manfaat Program JKN yang dikelola BPJS Kesehatan ini,” tutupnya.
Laporan: rn/qa/red
Editor: Budi Santoso