JATENGPEKALONGAN

Puluhan Warga dukuh Pasirsari Kelurahan Pasir Kranton Kramat Pekalongan Gelar Orasi

Warga Kelurahan Pasir Kraton Kramat menuntut pemerintah membangun tanggul sungai supaya tidak lagi kebanjiran maupun kena rob (Foto.dok: Dikin)

PEKALONGAN, BIDIKNASIONAL.com -Puluhan warga dan emak-emak RW 4, Kelurahan Pasir Kraton Kramat Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, melakukan aksi berdemonstrasi di pinggir sungai Bremi. Mereka menuntut pemerintah membangun tanggul sungai supaya tidak lagi kebanjiran maupun kena rob.

Para warga merasakan kondisi itu sejak 2010 hingga saat ini tidak ada perubahan selalu air meluap menggenangi rumahnya. Khususnya warga di RW 4.

“Dari tahun 2010,sampai sekarang belum ada perubahan, di sini sama-sama banjir tapi yang di tanggul yang disebelah barat. Padahal di sini sangat-sangat membutuhkan sekali dengan adanya tanggul yang permanen,” kata warga, Hujanah, Rabu (24/5/2023).

Ia mengatakan bahwa pemerintah Kota Pekalongan, melalui DPUPR, sudah membangun tanggul permanen hingga meninggikan jalan wilayah tetangga RW 4 . Pembangunan parapet atau tanggul kali bremi itu berlangsung akhir 2022, pekerjaan itu berhenti di sekitar wilayah RW 4.

Saat ini masih kurang lebih sekitar 500 meter di wilayah RW 4 yang belum ditanggul. Alhasil, warga memilih untuk membuat tanggul sementara dengan dana swadaya.

“Kita berusaha Swadaya dengan mengumpulkan Rp 5.000, ternyata jebol lagi, terus kita diperbaiki lagi. Terkadang kalau robnya tinggi meluap ke atas air menggenangi jalan. Iya itu yang bikin warga sendiri dengan Swadaya dengan sukarela tanpa bayaran,” keluhnya.

Suyono Ketua RW 4 mengutarakan, kondisi jalan di RW 4 saat ini masih ada genangan air. Kondisi itu membuat jalan menjadi licin karena air tidak mengalir selama tiga pekan ini.

Beberapa upaya swadaya warga antara lain membangun tanggul dengan bata ukuran 29 Centimeter. Lalu juga pakai sandbag, tapi sudah hancur saat terkena banjir serta rob.

“Ini yang paling terparah itu dijembatan selatan kurang lebih 30 Cm, terparah sampai jalan pramuka dari jalan sampai pabean itu tergenang air terus sampai selutut mas,” ujarnya.

Suyono mendapat kabar pembangunan tanggul akan dilanjutkan pada tahun ini di sebelah timur. Yang belum dibangun sekitar 500 meter yang termasuk wilayah Kelurahan Pasirsari dan Pabean.

“Yang penting masyarakat inti nya ingin diperbaiki seperti yang sebelah barat dan bahwa masyarakat itu sudah tergenang air sudah lama, ” ujarnya.

Suyono berharap aksinya ini didengar DPUPR Kota Pekalongan. Sehingga, di wilayahnya segera dibangun tanggul permanen.

Pendamping warga dari LBH Petanesia yaitu Zaenudin, Didik Pramono dan Arif. Pihak LBH Petanesia berjanji akan menyampaikan aspirasi warga kepada pihak pemerintah.

“Kami akan menindaklanjuti dengan mengadakan audiensi dengan pemerintah Kota Pekalongan, sehingga ada percepatan pembangunan tanggul,” ucapnya.

Laporan: Dikin

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button