Imam Safi’i mantan Kades Pekuwon saat dikonfirmasi bidiknasional.com (Foto: Husnan BN.com)
MOJOKERTO, BIDIKNASIONAL.com – Suher Didiento, Ketua Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Mojokerto memberikan tanggapan atas sorotan dan tudingan peralihan fungsi gedung Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) dusun Genengan desa Pekuwon Kecamatan Bangsal kabupaten Mojokerto yang beralih fungsi menjadi tempat kegiatan latihan biliar. “Kegiatan latihan biliar akan pindah, jika gedung itu di gunakan kegiatan belajar mengajar TPQ,” kata Suher melalui chat Whatsapp.
Yang ia sangat sesalkan, ada beberapa orang yang mengatakan tujuan gedung itu dibangun untuk TPQ, namun mulai berdiri hingga saat ini tidak satupun anak yang belajar mengaji di gedung tersebut. “Bila gedung itu untuk TPQ, mana buktinya,” tantang Suher.
Lebih jauh pihaknya menandaskan bahwa, kegiatan biliar bukan untuk komersial tapi lebih untuk pembinaan pada masyarakat dan memberikan pemahaman agar permainan biliar tidak untuk judi.
Lebih lanjut ia menambahkan bahwa dengan digunakannya gedung tersebut sebagai latihan biliar maka gedung menjadi terawat dan tidak terbengkalai. “Sekedar perlu diketahui kalau gedung tidak kita manfaatkan untuk latihan seperti biliar, apa yang terjadi, mereka tutup mata tidak peduli akan keberadaan gedung. Mas, bisa lihat sekarang, bersih,” tegasnya.
Di sisi lain, pihaknya juga bangga memiliki kepala desa yang masih muda serta memiliki pemikiran modern. “Saya heran, saat gedung tidak dipakai apa-apa dan kondisinya memprihatinkan tidak ada yang peduli. Begitu gedung difungsikan, ada segelintir orang yang mempesoalkan,” keluh Suher.
Di tempat terpisah, Imam Safi’i mantan Kades Pekuwon saat di konfirmasi atas sorotan peralihan fungsi gedung menjadi gedung biliar, pihak mantan kades membeberkan kalau awal pembangunan gedung tersebut untuk TPQ. “Hal itu mulai dibangun pada periode Kades Machfudi, sehingga kami hanya meneruskan atas usulan dari para tokoh dusun Genengan.” kata Imam Safii saat ditemui di kediamannya Senin (1/8/2023).
Lebih jauh ia menceritakan tentang gedung TPQ, panitia pernah mengajuan proposal bantuan melalui salah anggota DPRD atas nama TPQ. “Saya saat jadi Kades, mengantar pejabat dari provinsi Jawa Timur survei bangunan gedung TPQ tersebut. Terkait soal dokumen TPQ pasti ada,” pungkasnya.
Sementara Muhammad Mustofa, dari LSM. Sapu Jagad menyatakan, bahwa dirinya sedang fokus dalam pengumpulan data riwayat pembangunan gedung TPQ. “Indikasi memang ada penyimpangan riwayat, pembelokan tujuan awal,” kata Topa sapaan akrabnya.
Laporan: Husnan
Editor: Budi Santoso