BLITARJATIM

RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Sebut akan Jadi Rujukan 7 Penyakit Besar

RS Ngudi Waluyo memenuhi undangan dengar pendapat (hearing) bersama DPRD Kabupaten Blitar dan Ormas Gerakan Pembaharuan Indonesia (GPI), bertempat di ruang rapat DPRD Kabupaten Blitar (Foto: Sastro BN.com)

BLITAR, BIDIKNASIONAL.com – Bertempat di gedung DPRD Kab. Blitar Jajaran Rumah Sakit Ngudi Waluyo Wlingi memenuhi undangan DPRD Kab. Blitar dan Ormas Gerakan Pembaharuan Indonesia (GPI) Senin beberapa waktu yang lalu. 

DPRD Kabupaten Blitar sengaja mengundang pihak RSUD Ngudi Waluyo Wlingi untuk memberikan penjelasan menyusul tudingan Ormas GPI soal pelayanan dan pengelolaan rumah sakit yang sudah berbentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) tersebut.

Direktur RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, dr. Endah Woro Utami melalui Kasi Humas, Mustiko mengatakan, management rumah sakit terus berbenah sebagai upaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Pihaknya bahkan menyebut bahwa rumah sakit Wlingi bakal menjadi rujukan 7 penyakit besar.

“Sebenarnya rumah sakit Wlingi sudah banyak memiliki dokter spesialis dan sub spesialis. Bahkan tadi sudah saya sampaikan bahwa kita nanti akan merujuk 7 penyakit besar seperti pusat kanker, pusat jantung, pusat DM (diabetes melitus), KIA (kesehatan ibu dan anak) dan stroke. Jadi bagi orang sakit kanker yang sebelum ini dirujuk ke Malang, nantinya bisa ke Wlingi. Saat ini kita sedang menyiapkan sarana prasarana dan SDM nya,” ungkap Mustiko.

Pihak Rumah Sakit Ngudi Waluyo Wlingi berdasarkan klaim dari Kemenkes telah menetapkan Rumah Sakit Ngudi Waluyo Wlingi sebagai rujukan 7 penyakit besar seperti yang di sebutnya selevel dengan Rumah Sakit Saiful Anwar Malang, nantinya kalau mau Kemoterapi ke Malang cukup di Wlingi saja. 

Sementara itu ditempat yang sama, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Blitar, Sulistiono mengatakan, pelayanan RSUD Ngudi Waluyo Wlingi dapat ditingkatkan lagi meskipun menurutnya sudah cukup baik. 

“Sebetulnya sudah baik kalau saya lihat. Tapi kalau memang kurang baik ya harus ditingkatkan lagi, dan alangkah lebih baik jika memiliki spesifikasi, semisal bisa menjadi tujuan rujukan pasien dari masyarakat luar daerah,” pungkas Sulistiono.

Laporan: Sastro
Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button