BPJS Kesehatan Cabang Banyuwangi Ajak Pelajar SMA Sederajat untuk Skrining Riwayat Kesehatan
Kegiatan sosialisasi Skirining Riwayat Kesehatan bersama perwakilan 20 SMA dan sederajat di Banyuwangi, Rabu (04/10/2023)/ Foto: SDM Komlik
BANYUWANGI, BIDIKNASIONAL.com – BPJS Kesehatan Kantor Cabang Banyuwangi terus gencarkan Skrining Riwayat Kesehatan kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional. Kali ini, yang menjadi fokus utama adalah para pelajar serta para pengajar yang ada di lingkungan Sekolah Menengah Atas dan sederajat.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Banyuwangi Titus Sri Hardianto menerangkan ,” Skrining Riwayat Kesehatan ini sangat bermanfaat untuk masyarakat khususnya para guru dan pelajar. Untuk Skirining Riwayat Kesehatan ini sendiri memang di khususnya kepada peserta JKN yang usianya diatas 15 tahun dan tujuannya itu untuk mengetahui se dini mungkin risiko penyakit diabetes mellitus, hipertensi, ginjal kronik dan Jantung Koroner sehingga dapat dicegah sebelum terjadinya penyakit ” terangnya saat kegiatan sosialisasi Skirining Riwayat Kesehatan bersama perwakilan 20 SMA dan sederajat di Banyuwangi, pada hari Rabu (04/10/2023).
Titus menegaskan bahwa Skrining Riwayat Kesehatan ini juga sudah tertuang di dalam Surat Edaran Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor : 005/13079/429.112/2023 tentang Skrining Riwayat Kesehatan dan Penapisan atau Skrining Kesehatan tertentu tanggal 17 Juli 2023, sehingga dia memohon kerja samanya dari semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) se- Kabupaten Banyuwangi agar bisa melakukan Skrining Riwayat Kesehatan di masing-masing Satuan Kerjanya. Berharap, semua sudah melakukan skrining riwayat kesehatan agar bisa mendeteksi dini dari resiko penyakit.
“ Saya ucapkan terima kasih kepada Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur di Banyuwangi yang sudah bekerja sama dalam menggalakan Skrining Riyawat Kesehatan Ini Kepada Sekolah Menengah atas dan sederajat, tentunya hal ini untuk kebaikan kita bersama,” ucapnya.
Titus menjelaskan bahwa Skrining Riyawat Kesehatan bisa dilakukan melalui beberapa kanal diantaranya Aplikasi Mobile JKN, Website BPJS Kesehatan, Scan Barcode, Chat Assistant JKN (Chika) atau bisa langsung datang ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terdaftar.
“Untuk Skrining Riwayat Kesehatan ini bisa dilakukan dengan beberapa cara dan tentunya tidak membutuhkan waktu lama,” jelasnya.
Diwaktu yang sama, Kepala Seksi Sekolah Menengah Atas Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur di Banyuwangi Arief Ainur Rozie mengatakan,” Dengan adanya Skrining Riwayat Kesehatan ini, para peserta JKN bisa mengetahui apa saja yang harus dilakukan dan apa saja yang harus dihindari.
“Kuncinya adalah harus menerapkan pola hidup sehat, hal ini tentunya selaras dengan apa yang dicanangkan oleh BPJS Kesehatan yaitu tentang Skrining Riwayat Kesehatan. Disitu kita bisa tau apa saja yang harus dihindari dan apa saja yang harus di lakukan,” ucap Arief.
Arief menambahkan bahwa dirinya pernah memanfaatkan Program JKN selama 7 kali. kala itu ia harus keluar masuk meja operasi karena ada gangguan di ginjalnya. Ia menekankan bahwa mendeteksi dini penyakit adalah hal yang harus selalu dilakukan agar kita bisa mencegah.
“Sehat itu mahal, tapi percayalah bahwa sakit itu jauh lebih mahal karena kalau sehat itu kita masih bisa memilih, tapi kalau sakit itu kita sudah tidak ada pilihan. Sebagai contoh, saya itu sudah 7 kali naik ke meja operasi dan itu semua biayanya sudah ditanggu sama BPJS Kesehatan. Andai saya ini tidak terdaftar sebagai peserta JKN, mungkin sudah ratusan juta yang harus saya keluarkan untuk biaya operasi saya ini,” tambahnya.
Diakhir, Arief akan mendukung penuh program JKN lainnya karena sudah banyak yang terbantu dengan adanya program ini. Ia juga akan terus mengawal kegiatan Skiring Riwayat Kesehatan di satuan kerjanya.
“Pada dasarnya, kami siap berkolaborasi dan kami juga akan terus mengawal semua SMA sederajat di Wilayah Kabupaten Banyuwangi agar dapat melakukan Skrining Riwayat Kesehatan baik melalui Aplikasi mobile JKN maupun kanal lainnya yang sudah disediakan oleh BPJS Kesehatan,” tutupnya.
Laporan: @dji
Editor: Budi Santoso