BANDA ACEH

Kunjungi Satpol PP dan WH Provinsi Aceh, H.Asmauddin Bahas Penertiban Pelanggaran Syariat Islam

H. Asmaduddin (Kiri) temui Kasatpol PP dan WH Provinsi Aceh bahas penertiban pelanggaran Syariat Islam. (Foto: ist)

BANDA ACEH, BIDIKNASIONAL.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) H. Asmauddin, SE berkunjung dan melakukan pertemuan dengan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP dan WH) Aceh.

Kunjungan tersebut, Anggota DPRA dari daerah pemilihan sembilan (Dapil 9) tersebut membahas terkait dengan pelanggaran Syari’at Islam khususnya di Kota Subulussalam dan Kabupaten Aceh Singkil, Rabu (25/10/2023).

“Hari ini kita silaturahmi dan bertemu dengan Kasatpol PP dan WH Provinsi Aceh membahas terkait dengan pelanggaran-pelanggaran Syariat Islam serta membahas langkah-langkah penertiban yang harus dilaksanakan khususnya di Kota Subulussalam dan Aceh Singkil,” kata Asmauddin dalam keterangan pers diterima Wartawan.

Ia mengatakan, hal tersebut disampaikan berdasarkan keluhan dan keresahan masyarakat kepadanya saat reses ke III Tahun 2023 yang dilaksanakan di Aceh Singkil dan Kota Subulussalam pada, Selasa (17/10/2023) lalu.

Menurutnya, Pemerintah didaerah itu melalui Dinas terkait kurang maksimal dalam menertibkan tempat-tempat yang dapat mengundang kemaksiatan.

Mantan Kasatpol PP dan WH Provinsi Aceh itu mengungkapkan hal tersebut sangat bertantangan dengan Qanun Aceh Nomor 8 Tahun 2014 Tentang Pokok-Pokok Syariat Islam.

Untuk dari itu, H. Asmaudin berharap agar Satpol PP dan WH Aceh turun langsung menertibkan tempat-tempat yang mengundang kemaksiatan.

Sebelumnya diberitakan Masyarakat Kota Subulussalam merasa resah terhadap pelanggaran-pelanggaran Syariat Islam di Bumi Syech Hamzah Fansuri.

Keresahan tersebut disampaikan kepada Anggota DPRA, H. Asmauddin, SE dalam reses ke III Tahun 2023 yang dilaksanakan di Jalan Tengku Umar, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam tepatnya di halaman Hotel Winda, usai ba’da Isya, Selasa (17/10/2023).

Reses III Dewan Perwakilan Rakyat Aceh 2023 guna untuk menjaring dan menyerap aspirasi masyarakat di Kota Subulussalam.

H.Asmauddin mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang telah berhadir dari berbagai Desa dalam Wilayah Kecamatan Simpang Kiri.

“Inti dalam pelaksanaan reses ini mendengarkan aspirasi dan memperjuangkan kepentingan rakyat dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat masyarakat,” ujar Asmauddin.

Anggota DPRA Dapil 9 itu menyebutkan setiap reses diberi kesempatan delapan kali pertemuan tidak harus pada empat Kabupaten atau Kota yang diwakili.

“Reses kali ini dipusatkan di Aceh Singkil dan Kota Sulussalam sebanyak tujuh kali dan Aceh Selatan satu kali. Hal ini karena saya melihat Subulussalam dan Aceh Singkil jauh tertinggal dibandingkan yang lain,” kata Asamauddin.

Dalam sesi diskusi tersebut sejumlah usulan diajukan oleh audiens reses, diantaranya soal permintaan untuk memitigasi perbuatan-perbuatan maksiat di Kota Subulussalam.

Syahrijal, salah seorang warga menyebutkan tempat-tempat maksiat kian merajalela di Kota Subulussalam. Ia mengatakan para pekerja seks komersial (PSK) bahkan berdatangan dengan bebas dari luar Subulussalam.

“Kami pengurus pesantren meminta pak Haji Asmauddin untuk menyuarakan hal ini ke tingkat Provinsi. Hari ini pekerja seks komersial bahkan datang dari luar daerah. Selama ini kami tidak melihat ada upaya untuk mengatasi hal ini. Jadi kami berharap pak Haji membawa suara kami ini ke Provinsi, agar ada solusi”, kata Syahrijal.

Menanggapi hal ini, Asmauddin berjanji akan berupaya menindak lanjuti dan akan menyampaikan hal ini ke Gubernur.

“Sebagai mantan Kepala Satpol PP dan WH Provinsi Aceh kami miris dengan persoalan perbuatan maksiat ini, kami akan mengagendakan untuk menemui gubernur untuk mencari solusi, bila memang di Kota Subulussalam belum ada upaya penanganan, semoga bisa melalui provinsi, mudah-mudahan sebelum akhir tahun sudah ada razia,” jawab Asmauddin.

Selain itu, berbagai hal lainnya yang menyangkut kondisi terkini Kota Subulussalam juga disampaikan secara antusias oleh audiens reses. Dirinya menyebut, terbuka dan akan berupaya sedaya mampunya untuk menampung, menanggapi, dan menindaklanjuti harapan-harapan masyarakat.

“Kami terbuka untuk segala masukan, seperti yang selama ini selalu kami lakukan dan bapak ibu lihat bersama. Ini memang tugas kami sebagai anggota DPRA untuk memperjuangkan kepentingan rakyat yang kami wakili melalui meja legislatif, kami sekarang disediakan pemerintah tempat tinggal di komplek perumahan DPRA, kalau bapak ibu kebetulan nanti sedang berada di Banda Aceh, silahkan mampir ke rumah, pintu kami terbuka lebar,” kata Asmauddin.

Laporan: Agus Darminto

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button