Saly Rachmah Hidayati Santoso (20), peserta JKN, faskes tingkat pertama di Puskesmas Keputih Surabaya (Foto: ist)
SURABAYA, BIDIKNASIONAL.com – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan telah terbukti membawa dampak besar pada pelayanan kesehatan masyarakat Indonesia. Program ini membuka akses yang lebih besar bagi masyarakat untuk mendapatkan jaminan kesehatan, selama kepesertaan berstatus aktif, peserta dapat dilayani dimana pun keberadaannya.
“Sesuai asas gotong royong yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat, meskipun saya peserta JKN dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang iurannya ditanggung oleh Pemerintah, Kartu Indonesia Sehat (KIS) milik saya dapat digunakan untuk pemeriksaan di luar kota. Waktu itu saya masih tinggal di rumah mertua,” ujar Saly Rachmah Hidayati Santoso (20), peserta JKN dengan faskes tingkat pertama di Puskesmas Keputih Surabaya.
Saly menjelaskan bahwa pengalaman menggunakan kartu BPJS Kesehatan terjadi ketika dirinya tinggal bersama suaminya di rumah mertuanya di Desa Grabagan, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Ia sempat mengalami sakit perut yang tak kunjung sembuh dan mendatangi Puskesmas setempat untuk memeriksakan kondisinya.
“Waktu itu saya datang ke puskesmas diantar suami dan membawa Kartu Indonesia Sehat, saya diterima di Puskesmas Kradenan dan dilakukan pemeriksaan oleh tenaga medis. Alhamdulillah, kartunya dapat digunakan disana, dan dokter menyatakan bahwa usia kandungan saya saat itu dua bulan. Saya diberikan beberapa obat yang perlu saya konsumsi,” ungkap Saly.
Seiring berjalannya waktu, Saly dan suaminya memutuskan untuk pindah ke Kota Surabaya. Ia pun memindahkan fasilitas kesehatan tingkat satu terdekat dari tempat tinggalnya saat ini, di Medokan Semampir, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya.
“Rutinitas pemeriksaan kehamilan saya dilanjutkan di Puskesmas Keputih yang dekat dengan rumah saya saat ini. Saya telah melakukan pemeriksaan di sana mulai dari usia kandungan empat bulan hingga sekarang,” kata Saly.
Saly mengakui bahwa Program JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan ini sangat membantu dirinya, tanpa perlu mengeluarkan biaya selama proses pemeriksaan. Pendaftaran melalui aplikasi e-health Kota Surabaya juga membantu dalam proses pendaftaran.
“Di sana (e-health), proses pendaftaran online hanya memerlukan nomor NIK dan/atau nomor kepesertaan JKN saya. Prosesnya cepat dan mudah, tanpa antrean panjang. Dalam waktu 20 menit, saya dapat menerima pelayanan pemeriksaan kehamilan hingga resep obat,” jelas Saly.
Pada pemeriksaan bulan berikutnya, sambung Saly, ia diberitahu bahwa sudah waktunya untuk menjalani USG. Saly mengakui, semua proses yang dijalaninya sangat mudah, tidak berbelit dan tentunya tidak dipungut biaya sama sekali alias gratis.
“Menurut informasi dari petugas Puskesmas Keputih, bulan November 2023 nanti saatnya untuk menjalani pemeriksaan USG. Saya diminta selalu menjaga pola makan, istirahat yang cukup, berolahraga, dan mengonsumsi vitamin yang diberikan oleh puskesmas,” tutur Saly.
Saly menegaskan bahwa program JKN memberikan ketenangan bagi dirinya dan suami. Dalam kondisi dirinya yang sedang hamil saat ini, BPJS Kesehatan memberikan jaminan pelayanan kesehatan yang cepat, mudah, dan setara.
“Saya dilayani dengan baik dan tidak dibedakan dari pasien umum lainnya. Semoga saat persalinan nanti bisa lancar tanpa kendala yang berarti. Semoga program yang baik ini juga akan selalu ada bagi masyarakat Indonesia, siapapun yang akan terpilih sebagai pemimpin nanti,” ujarnya.
Pelayanan kesehatan yang efisien dan setara dari BPJS Kesehatan terus memastikan bahwa masyarakat Indonesia mendapatkan akses kesehatan yang layak. Semua peserta, termasuk yang terdaftar sebagai PBI, dapat merasakan manfaat dari program ini, menjadikan kesehatan sebagai hak untuk semua warga Indonesia.
Laporan: rn/ws/red
Editor: Budi Santoso
