JATENGPEKALONGAN

Air PDAM Pekalongan Kembali Dikeluhkan Keruh dan Gatal – Gatal

Direktur Perusda Tirta Yasa Pekalongan Kota Blokir Kontak Wartawan

Salah satu pelanggan Perusahaan Air Minum Daerah (Perusda) Tirta Yasa Pekalongan Kota menunjukkan surat pengaduan dan tampak air keruh berearna kuning kecoklatan (dok.foto: Dikin BN.com)

KOTA PEKALONGAN, BIDIKNASIONAL.com – Puluhan warga Gang 1 Kampung Kebonan RT 01 RW 02 Kelurahan Panjang Wetan mengaku kesal lantaran air PDAM atau Perusahaan Air Minum Daerah (Perusda) Tirta Yasa Pekalongan Kota pada saat lebaran berwarna keruh. Tidak hanya keruh, air yang keluar dari keran berasa amet atau payau bercampur asin.

“Sebenarnya air keruh itu tidak hanya saat lebaran saja namun sudah berlangsung sejak enam bulan lalu, tepatnya pada saat ada proyek pengerukan saluran air di wilayah Pekalongan Utara,” ungkap Kartono (53) di rumahnya, Selasa (16/4/2024).

Selain itu, warga juga tidak berani mengkonsumsi air PDAM lantaran setelah diendapkan dan direbus akan muncul gelembung kotoran yang berminyak lalu mengerak di sekeliling panci atau ceret.

“Karena itu kami terpaksa membeli air galon untuk minum dan memasak. Kemudian air PDAM yang sudah ditampung dan diendapkan hanya digunakan untuk mandi,” jelasnya.

Ia mengatakan, air dari keran hanya keluar pada siang hari, namun berwarna keruh. Terkadang tampak normal akan tetapi saat diendapkan muncul gumpalan lumpur berwarna coklat.

Sedangkan air keran pada saat pagi dan sore tidak mengalir. Kondisi tersebut sudah berkali-kali dilaporkan ke petugas kontrol meteran namun hanya dijawab akan disampaikan ke atasan dan tidak pernah ada tindak lanjut.

“Karena tidak ada respon kami bersabar hingga lebaran dan ini sudah enam bulan lho. Bisa saja kami menyedot air PDAM dengan alkon tapi akan terjadi rebutan dengan warga lainnya” ujarnya.

Selanjutnya persoalan tidak hanya berhenti sampai di sini saja, air yang keluar dari keran juga menyebabkan gatal-gatal atau kedik. Di beberapa bagian tubuh muncul bintik-bintik serperti biang keringat kalau digaruk akan pecah dan semakin meluas gatalnya.

“Saya dan istri juga kena. Bahkan kasihan tetangga yang sudah sepuh kakinya kudisan karena terus digaruk sehingga kulitnya menebal dan menghitam,” sebutnya.

Kartono mengungkap dirinya sudah berlangganan air PDAM sudah lebih dari 12 tahun dan baru mengalami persoalan kurang lebih setahun terakhir. Bahkan pernah mengadukan langsung ke kantor namun tanggapannya sangat tidak memuaskan.

“Tidak ada petugas dari Kantor PDAM yang menindaklanjuti persoalan karena hanya dijawab tunggu saja dua atau tiga bulan, ini sudah lebih. Kemudian yang saya sayangkan petugas kontrol meteran yang datang selalu bilang nanti saya sampaikan ke atasan, itu saja terus yang dikatakan,” keluhnya.

Sementara itu, sebagai bentuk perimbangan pemberitaan, upaya Wartawan mengklarifikasi Direktur Perusahaan Air Minum Daerah (Perusda) Tirta Yasa Pekalongan Kota, Muhammad Iqbal belum berhasil. Disinyalir kontak Wartawan diblokir. Dihubungi melalui chating via WhatsApp pesan tidak terkirim dengan tanda centang tunggal, tidak ada info terakhir diperbarui dan panggilan tidak dijawab.

Laporan: Dikin

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button