JATIMSIDOARJO

Hari Yulianto Langsung Tancap Gas, Jaring Aspirasi Warga Sidoarjo di Forum Kopdar Hari Baik

Hari Yulianto (Tengah Hitam) saat diskusi dengan para tamu undangan. (Foto: Teddy Syah Roni/Bidiknasional.com)

SIDOARJO, BIDIKNASIONAL.com – Hari Yulianto, Anggota DPRD Jawa Timur dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), langsung tancap gas. Tak ingin menunda-nunda pekerjaannya sebagai wakil rakyat, Hari langsung serap aspirasi warga Sidoarjo dalam sebuah acara yang digelar di Ballroom sebuah hotel di Kecamatan Waru, Minggu (8/9).

Hari, sapaan akrabnya, menyebut kegiatan ini sebagai salah satu wujud syukur atas terpilihnya sebagai wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Surabaya-Sidoarjo. Menurutnya, mendengarkan keluhan dan masukan warga adalah langkah awal untuk memulai kinerja nyata demi kesejahteraan masyarakat.

“Ini adalah langkah kecil yang kami lakukan. Kami ingin menjadikan PDIP sebagai partai yang dekat dengan rakyat, dan yang terpenting adalah menyerap aspirasi untuk kemajuan Jawa Timur, khususnya di wilayah Sidoarjo,” ujar Hari.

Hari menegaskan, aspirasi masyarakat adalah prioritas utama yang akan dibawanya ke forum DPRD Jawa Timur. Ia pun berkomitmen untuk memperjuangkan setiap keluhan masyarakat, baik melalui jalur legislatif maupun advokasi yang tepat.

“Masalah masyarakat sangat banyak, dan tentunya tidak bisa diselesaikan sendiri oleh seorang anggota dewan. Namun, melalui penjaringan aspirasi ini, kita bisa memperjuangkan berbagai masalah tersebut di tingkat yang lebih tinggi,” tegasnya.

Para peserta Kopdar Hari Baik, Hari Yulianto.

Salah satu isu yang mencuat dalam acara tersebut adalah sektor pendidikan. Hari mengungkapkan bahwa Fraksi PDIP DPRD Jatim telah memfokuskan salah satu program utamanya pada pendidikan gratis hingga tingkat sekolah menengah atas (SMA). Namun, ia mengakui bahwa dengan kondisi anggaran saat ini, rencana tersebut masih sulit diwujudkan dalam waktu dekat.

“Kami di Fraksi PDIP sudah membahas pendidikan gratis hingga SMA. Namun, melihat postur anggaran, hal tersebut mungkin baru bisa direalisasikan dalam tiga tahun ke depan,” ucapnya.

Selain masalah biaya pendidikan, Hari juga menyoroti pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang masih menyisakan berbagai masalah. Pada tahun ini, menurutnya, ada sekitar 3.000 aduan terkait zonasi yang masuk ke Fraksi PDIP, meskipun jumlah ini menurun dibandingkan tahun lalu yang mencapai 6.000 aduan.

“Meski laporan berkurang, masalah PPDB masih menjadi sorotan. Sistem zonasi yang diterapkan belum sepenuhnya adil bagi semua pihak. Ini salah satu isu yang akan kami bawa untuk diperjuangkan,” tambahnya.

Hari juga menegaskan, langkah yang akan ditempuh untuk sektor pendidikan lebih mengarah ke preventif. Ia ingin mengurangi beban masyarakat terkait pendidikan dengan memberikan solusi-solusi yang lebih konkret dalam waktu dekat.

“Yang terpenting saat ini adalah meringankan beban masyarakat, terutama terkait biaya pendidikan. Langkah preventif yang bisa kita lakukan harus segera dieksekusi,” lanjutnya.

Selain pendidikan, Hari juga membuka ruang dialog untuk isu-isu lain, mulai dari kesehatan, infrastruktur, hingga permasalahan sosial. Ia berjanji akan terus melakukan penjaringan aspirasi secara berkala di wilayah Sidoarjo dan Surabaya.

“Kami akan rutin mendengarkan aspirasi warga. Ini bukan yang pertama dan tentu bukan yang terakhir,” tandasnya.

Dengan semangat mendekatkan diri pada masyarakat, Hari berharap langkah nyata yang dilakukan dapat memberikan dampak positif bagi warga Sidoarjo dan Surabaya. (Ted)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button