JATIMJOMBANG

Pembangunan Proyek Irigasi Perpompaan di Desa Brodot Diduga Asal Jadi 

Bayu menunjukkan pipa paralon yang di gunakan untuk saluran air (dari sumur) di duga tidak sesuai spek (Foto: tok BN Jombang)

Pondasi diduga hanya menggunakan bata merah (Foto: tok BN Jombang)

JOMBANG, BIDIKNASIONAL.com – Seperti diketahui, Kementerian Pertanian pada tahun ini tidak sedikit menggelontorkan anggaran maupun bantuan untuk mensejahterakan para petani. Salah satunya adalah program irigasi per pompaan yang di berikan kepada masyarakat atau para petani di bidang Hortikultura, dengan akses perairan untuk para petani.

Sungguh sangat disayangkan proyek senilai Rp112.800.000 yang dikerjakan Gapoktan Brodot, Kecamatan Bandar kedungmulyo diduga tidak sesuai spesifikasi atau rencana pembuatan bangunan.

Saat awak media melakukan investigasi ke lokasi proyek pondasi pekerjaan tersebut memakai batu merah, diduga ini jelas tidak sesuai spesifikasi teknis. Bata merah tidak direkomendasikan untuk pondasi, material ini dirancang bukan sebagai komponen struktural utama, untuk bangunan dengan bobot yang berat, karena bata memiliki daya tahan terbatas terhadap beban bangunan.

Hal tersebut dikarenakan diduga kurangnya pengawasan dari Dinas Pertanian atau pengawas Lapangan di bidang Irigasi Pertanian tersebut, sehingga, kurangnya pertanggung jawaban dari pihak Pelaksana Lapangan dengan hanya menerapkan Anggaran untuk pembangunan tersebut sekadarnya saja.

Bayu Siswanto ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Patriot Garuda Nusantara (PGN) mendesak pihak berwenang untuk segera melakukan investigasi terkait hal ini.

Jika terbukti ada penyimpangan, beliau menekankan bahwa tindakan tegas harus diambil, agar tidak ada lagi penyalahgunaan dana rakyat.

LSM PGN di bawah kepemimpinan Bayu Siswanto berkomitmen untuk terus mengawal jalannya pembangunan di daerah-daerah agar transparan dan tepat sasaran, terutama pada proyek-proyek yang bersentuhan langsung dengan masyarakat kecil, seperti kelompok tani. “Pembangunan infrastruktur pertanian sangat penting bagi peningkatan kesejahteraan petani. Namun, jika diselewengkan, justru merugikan mereka. Kami tidak akan tinggal diam terhadap dugaan seperti ini,” tuturnya.

Sementara salah satu petani warga setempat saat ditemui dilokasi proyek membenarkan bahwa pondasi bagunan memakai bata merah, tuturnya. Awak media akan terus menggali dan mencari informasi-informasi untuk menindaklanjuti terkait pekerjaan tersebut.

Laporan: tok

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button