Koalisi Giliran Rakyat, saat lakukan aksi didepan gedung Insumo Kediri Convention Center, Jum’at (1/11). (Foto: ist)
KEDIRI, BIDIKNASIONAL.com – Puluhan pemuda bertajuk Koalisi Giliran Rakyat (GiAt), gelar aksi simbolis untuk Tuntut dua paslon Wali Kota Kediri, untuk berani berdialog terbuka ke masyarakat Kota Kediri. Aksi tersebut dilakukan, didepan gedung Insumo Kediri Convention Center, saat debat perdana Pilkada Kota Kediri yang digelar oleh KPU Kota Kediri, Jum’at, (1/11/2024).
Koordinator Koalisi Giat Saiful Amin menjelaskan, terkait aksi simbolis itu bertujuan untuk mengantarkan surat undangan Dialog terbuka bagi 2 pasangan calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Kediri.
BACA JUGA: KHOFIFAH INDAR PARAWANSA PERINGATI HARI SANTRI NASIONAL di SIDOARJO
Menurutnya, kedua paslon itu sejak proses pendaftaran sampai debat pertama, para calon ini belum secara intens melakukan berdialog secara terbuka atau langsung, dengan masyarakat Kota Kediri.
“Aksi simbolis ini bertujuan untuk mengantarkan surat undangan Dialog terbuka bagi kedua paslon, mengingat mereka belum secara intens melakukan hal itu” ucap Saiful.
Ia juga menerangkan kenapa harus dilakukannya aksi itu. Berdasarkan pengamatannya aksi simbolik itu sangat penting dalam mengupayakan demokratisasi. Ia menilai, jika tiadanya Dialog Publik akan berakibat tanda keadaan matinya demokrasi.
“Tanda-tanda matinya demokrasi ini memiliki macam-macam implikasi, hal yg paling sering didengar adalah pragmatisme didalam politik, termasuk transaksional uang, dan hal yg paling mengkhawatirkan berupa fanatisme keterbelahan antar masyarakat” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan akan terus mengupayakan agar Dialog Publik itu terjadi. Tujuannya, agar masyarakat Kota Kediri mengetahui calon pemimpinnya dengan cara yang manusiawi. Saiful juga berharap acara itu dapat terlaksana, agar masyarakat Kota Kediri mengetahui calon pemimpinnya.
“Kami berharap agar hal itu terlaksana, dengan berdialog publik para kedua calon bisa menghargai, mengakui, keberadaan masyarakat sebagai warga dan sebagai manusia” terangnya.
“Bukan hanya dengan membagi-bagi uang serta intimidasi dan hasutan saja” ungkap Saiful.
Perlu diketahui, Koalisi GiAt sendiri merupakan himpunan kelompok yang berisikan mahasiswa, aktivis dan pemuda-pemudi Kota Kediri. (Ted)