Aksi Damai Puluhan Warga Penerima PKH di Kantor Kecamatan Geyer (Foto: ist)
GROBOGAN, BIDIKNASIONAL..com – Puluhan orang yang mengatasnamakan masyarakat peduli Pilkada Kabupaten Grobogan menggelar aksi damai di depan kantor Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Selasa (12/11/2024) siang.
Adapun aksi damai yang dilakukan puluhan orang tersebut buntut adanya pendamping PKH ( Program Keluarga Harapan ) Desa Asemrudung Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Siti Kholifah yang melakukan politisasi saat menyalurkan bantuan kepada KPM (Keluarga Penerima Manfaat).
Nuansa persaingan tidak sehat makin terasa jelang Pilkada serentak 2024. Utamanya di tingkat Kabupaten Grobogan, Demi mendulang suara sebanyak-banyaknya oknum PKH tersebut mengarahkan dukungan warga pada salah satu dari dua paslon yang ada dalam Pilkada Grobogan.
Berdasarkan informasi sumber terpercaya dari Koordinator aksi damai tersebut, Ali Rukamto mengatakan, bahwa aksi tersebut berawal dari laporan beberapa KPM dari warga Dusun Karang dan Dusun Tanjungsari Desa Asemrudung yang merasa ada politisasi dalam penyaluran bantuan tersebut.
“Kami atas nama masyarakat peduli Pilkada Kabupaten Grobogan melaksanakan aksi damai ini ada dugaan politisasi terhadap KPM, saat penyaluran dana PKH dari pendamping PKH tersebut, Pendamping PKH Siti Kholifah mendata semua anggota PKM terkait dukungan terhadap salah satu paslon yakni 01 dalam pilkada Grobogan 2024. Siti Kholifah selaku pendamping PKH Desa Asemrudung, juga telah meminta maaf dengan membuat perjanjian hitam di atas putih, dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. Hal tersebut merupakan bentuk pelanggaran, perlu diketahui bahwa bantuan tersebut merupakan uang negara yang tidak boleh digunakan sebagai alat politik ” ungkap Ali.
Sementara itu, pernyataan senada disampaikan Endang Kusumawati, Pendamping Hukum KPM menambahkan, bahwa pihaknya memiliki bukti rekaman audio yang memperkuat tuduhan tersebut.
“Dalam isi rekaman tersebut, Siti Kholifah memberi pernyataan bahwa hanya warga yang mendukung Paslon 01 yang akan mendapatkan bantuan sosial berikutnya,” ujar Endang.
Rekaman tersebut kemudian tersebar di kalangan warga yang membuat situasi semakin memanas.
“Setelah Siti Kholifah mengakui perbuatannya, ia meminta maaf serta, membuat surat pernyataan dengan disaksikan oleh Camat, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan sejumlah saksi lainnya,” jelas Endang.
Laporan : Heru Budianto
Editor : Budi Santoso