JATIMMADIUN

Dinas Perkebunan Jatim Bersama Dinas Pertanian Perikanan Madiun Gelar Gerdal OPT Kakao

Penyuluhan gerakan pengendalian organisme pengganggu tanaman kakao yang difasilitasi oleh dinas perkebunan provinsi Jatim bekerjasama dengan dinas pertanian dan perikanan sub. bidang perkebunan di balai pertemuan kelompok tani “Tani Rukun” Desa Cermo Kecamatan Kare Kabupaten Madiun, Rabu (4/12/2024)/ Foto: ist

MADIUN, BIDIKNASIONAL.com – Tanaman kakao adalah salah satu komoditas penting yang memiliki nilai ekonomi tinggi, namun rentan terhadap berbagai penyakit tanaman.

Penanganan yang tepat terhadap hama dan penyakit ini sangat penting untuk memastikan produktivitas serta kualitas kakao yang optimal.

Rabu (4/12/2024), bertempat dibalai pertemuan kelompok tani “Tani Rukun” Desa Cermo Kecamatan Kare Kabupaten Madiun, diadakan penyuluhan terkait gerakan pengendalian organisme pengganggu tanaman kakao yang difasilitasi oleh dinas perkebunan provinsi Jatim bekerjasama dengan dinas pertanian dan perikanan sub. bidang perkebunan.

Hadir pada kegiatan itu, Kepala Desa Cermo, kabid perkebunan Dinas pertanian dan perikanan Kab. Madiun Imron Rosidi, perwakilan dari dinas perkebunan provinsi Jatim, pengurus dan anggota kelompok tani kakao Tani Rukun serta undangan lainnya.

Pada kesempatan itu Imron Rosidi selaku kabid perkebunan Dinas Pertanian dan Perikanan kabupaten Madiun mengatakan, sasaran dari gerakan ini untuk mengendalikan serangan organisme pengganggu tanaman, sehingga bisa mendukung perkembangan dan kualitas hasil perkebunan.

Lanjutnya, ada beberapa hama dan penyakit utama yang sering menyerang tanaman kakao, diantaranya Helopeltis (kepik penghisap), hama ini menyerang dengan cara menghisap cairan dari daun, tunas dan buah muda kakao.

“Serangan ini menyebabkan bercak bercak coklat pada bagian yang diserang dan mengakibatkan pertumbuhan tanaman dan buah kakao terhambat.” jelasnya.

Disampaikan, untuk mengatasi hama penyakit kepik penghisap (helopeltis) ini, petani bisa melakukan pengendalian dengan cara sarungisasi, penyemprotan insektisida nabati atau kimia dilakukan sesuai anjuran, serta petani bisa melakukan pengendalian dengan pengamatan rutin dan pengambilan tindakan cepat saat ditemukan gejala awal serangan.

Tambahnya, untuk mewujudkan program Gerdal OPT Kakao ini, kita harus bahu membahu dan bersinergi antara pemerintah desa, kabupaten dan provinsi untuk memajukan kembali komoditas ekspor kakao di Indonesia.

Dengan adanya gerakan pengendalian OPT kakao yang diselengarakan di Desa Cermo kecamatan Kare Kab. Madiun ini, diharapkan dapat lebih meningkatkan kesejahteraan para petani kakao dengan hasil panen yang maksimal sesuai dengan tujuan pencanangan Gerakan Pengendalian OPT ini.

Laporan: Bas

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button