
Sutopo (72) Pensiunan BUMN (Foto: ist)
MADIUN, BIDIKNASIONAL.com – Menjalani masa tua dengan sehat adalah harapan semua orang, tak terkecuali Sutopo (72), pensiunan BUMN. Sutopo berbagi cerita bagaimana Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) turut serta menjaga kesehatannya menjalani masa pensiunnya.
Laki-laki yang berdomisili di Kabupaten Madiun ini mengungkapkan bahwa pada tahun 2022 pernah mengalami serangan jantung yang memaksanya menjalani tindakan operasi pemasangan ring. Ia menjalani operasi di salah satu rumah sakit di Surabaya karena layanan operasi jantung saat itu belum tersedia di wilayah Madiun.
“Waktu itu saya mendapatkan tindakan operasi (jantung) di RS Siloam Surabaya, pelayanannya sangat baik, dari segi administrasi maupun pelayanan medisnya. Dan yang membuat saya sangat bersyukur karena saya menggunakan jaminan dari Program JKN sehingga pada saat keluar dari rumah sakit, tidak ada sepeser pun biaya yang saya keluarkan,” cerita Sutopo.
Sutopo menambahkan layanan kesehatan berbiaya besar yang ia terima kurang lebih tiga tahun lalu sangat mudah prosesnya, mulai dari fasilitas kesehatan yang berada di Madiun sampai dirujuk ke rumah sakit di Surabaya. Ia mengaku hanya mengikuti saja prosedur yang berlaku.
“Saat ini saya tergabung dalam Klub Prolanis di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di mana saya terdaftar, yaitu Klinik Bakti Rahayu Madiun. Layanan di klinik sangat baik,” lanjut Sutopo.
Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) salah satu program andalan yang mendapatkan dukungan besar dari pemerintah dan peserta. Diluncurkan sejak 2014, program ini ditujukan untuk melayani peserta JKN yang memiliki penyakit kronis seperti diabetes melitus, hipertensi, stroke, dan jantung koroner. Melalui Prolanis, diharapkan peserta dapat meningkatkan kualitas hidup mereka serta mencegah komplikasi kesehatan yang lebih parah.
Klub Prolanis BPJS Kesehatan adalah wadah bagi peserta Prolanis untuk saling berbagi informasi dan dukungan dalam mengelola penyakit kronis. Manfaat Klub Prolanis meningkatkan pengetahuan peserta tentang penyakit kronis, memberikan informasi cara mengelola penyakit secara efektif, mencegah timbulnya komplikasi penyakit dan membangun komunitas yang saling mendukung.
“Alhamdulillah dengan ikut Klub Prolanis membantu saya menjaga kesehatan. Kegiatan prolanis ini rutin setiap bulan. Mulai dari senam, pemeriksaan kesehatan dan edukasi kesehatan dari dokter di klinik. Jadi kondisi kesehatan saya terkontrol,” ungkap Sutopo.
Di masa pensiunnya Sutopo kini aktif tergabung sebagai pengurus di salah satu koperasi di wilayah domisilinya. Ia juga mandiri menjalani rutinitas sehari-hari. Bahkan sesekali masih sanggup menyetir sendiri ke luar kota untuk menengok cucu-cucunya.
Sutopo juga telah membuktikan bahwa layanan kesehatan di Program JKN tidak dibeda-bedakan antar kelas perawatan. Mulai pensiun tahun 2007 dari BUMN, ketika ada program JKN ia mendaftar sebagai peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau Mandiri kelas III lalu saat ini telah beralih segmen sebagai peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) kelas II karena didaftarkan melalui koperasi tempat ia berkarya sekarang. Menurutnya layanan kesehatan saat ia di kelas III maupun kelas II sama baiknya, sama kualitasnya.
“Saya ikut sedih kalau mendengar di luar sana ada yang mengusulkan Program JKN ini tidak dilanjutkan karena saya sendiri sudah merasakan manfaatnya. Program ini sangat membantu semua kalangan masyarakat. Semoga Program JKN terus eksis supaya semua orang dapat mengakses layanan kesehatan. Saya juga mengucapkan terima kasih atas layanan dari BPJS Kesehatan yang telah diberikan, harapan saya kualitas pelayanannya selalu dijaga dan ditingkatkan kedepannya,”tutup Sutowo.
Laporan: rn/ay
Editor: Budi Santoso