Sadar Sehat Sejak Dini, Fatya Manfaatkan Skrining Riwayat Kesehatan

Al Fatya Najwa Nuranita (Foto: ist)
BOJONEGORO, BIDIKNASIONAL.com – Al Fatya Najwa Nuranita (13), pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) selalu rajin mengikuti kegiatan olah raga di sekolahnya. Ia mengaku dengan kondisi tubuh yang sehat maka semua aktivitasnya akan berjalan dengan baik. Fatya dan keluarganya juga telah terdaftar menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Sang nenek yang rutin berobat ke faskes karena penyakit hipertensi selalu mengandalkan layanan JKN.
Fatya menyadari, jika biaya berobat tanpa memanfaatkan layanan tersebut, tentu sangat besar. Aplikasi Mobile JKN juga dimanfaatkan Fatya untuk membantu neneknya memantau kondisi kesehatan melalui Skrining Riwayat Kesehatan.
“Tentu yang pertama sangat bersyukur sekali menjadi peserta JKN. Nenek yang rutin berobat ke faskes tentu tetap menjaga kondisinya agar sehat dan bugar. Melalui Skrining Riwayat Kesehatan, saya membantunya untuk memantau kondisi kesehatan. Tentu di usia yang semakin menua inginnya sehat selalu. Namun jika yang terjadi tidak sesuai kenyataan, pesan nenek harus menerima dengan Ikhlas dan bahagia. Layanan JKN yang selalu dimanfaatkan, membuatnya tidak lagi khawatir. Mudah, cepat dan tidak rumit membuat nenek puas menggunakannya untuk berobat di faskes,” kata Fatya, Senin (16/06).
Selanjutnya, Fatya juga menceritakan jika neneknya tidak perlu antre lama di faskes. Ia membantunya dengan memanfaatkan antrean online melalui Apliaksi Mobile JKN.
“Nenek yang selalu rutin berobat ke faskes setiap bulan tidak pernah mengeluh antre dan menunggu lama. Saya membantunya memanfaatkan antrean online melalui Aplikasi Mobile JKN sehingga nenek datang memperhitungkan waktu tunggu. Antrean online yang merupakan inovasi dari BPJS Kesehatan ternyata mampu meningkatkan kepuasan pesertanya. Layanan faskes yang ramah dan cekatan juga menjadi hal yang dirasakan oleh nenek. Semoga tidak saat ini saja layanan JKN bagus namun kedepan dan selamanya dapat selalu meningkatkan kepuasan pesertanya,” teranngya.
Fatya juga menegaskan jika dulu ia mendaftar menjadi peserta JKN sangat mudah. Ia tidak perlu datang ke kantor BPJS Kesehatan untuk mengantre lama.
“Saat itu saya datang bersama ibu ke balai desa untuk meminta petunjuk mendaftar menjadi peserta JKN. Kebetulan ada yang namanya program BPJS Keliling dan kami disarankan langsung untuk mendaftar. Akhirnya tanpa menunggu waktu yang lama, kami segera mendaftar. Petugas BPJS Kesehatan yang bertugas dengan sangat ramah memberikan semua informasi tentang layanan JKN. Masa aktif 14 hari menjadikan waktu tunggu kami untuk sah menjadi peserta JKN. Andai kami sekeluarga belum memanfaatkan layanan JKN saat nenek sakit tentu biaya pengobatan akan sangat besar,” cetusnya.
Mengaku selalu menjalankan pola hidup sehatnya, Fatya tidak pernah lalai untuk berolahraga. Selain itu, gadis asal Kabupaten Bojonegoro ini mengkonsumsi makanan yang mengandung empat sempat lima sempurna.
“Kata Ibu saya bahwa sehat itu mahal. Sehingga kami sekeluarga berupaya untuk menjaga pola hidup sehat. Berenang adalah olahraga yang rutin dilakukan tiga kali dalam seminggu. Terhadap pola makan, ibu selalu memberikan yang terbaik bagi keluarga yaitu makanan yang mengandung empat sehta lima sempurna. Jadi jangan bosan untuk hidup sehat karena lebih baik mencegah daripada mengobati,” jelasnya.
Safia, Salah satu staf administrasi di klinik yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan Cabang Bojonegoro sangat mendukung Gerakan hidup sehat. Ia pun tak hentinya memberi semangat untuk sellau sehat pada peserta JKN yang berobat.
“Jika keluarga itu bahagia, maka tidak hanya sehat jasmani namun juga rohani. Sehingga pada pasien yang berobat, tidak henti kami selalu memberikan semangat untuk sehat. Iuran JKN yang sangat terjangkau dan layanan JKN yang sudah baik tentu mampu meningkatkan rasa puas pada pesertanya. Semoga pola hidup sehat tetap dapat selalu kita pertahankan sampai dengan usia senja. Terlebih, layanan JKN sudah menjamin kita sebagi pesertanya tidak hanya saat sakit namun juga sehat,” tutup Safia.
Laporan: rn/ru/red
Editor: Budi Santoso