Tiga Kabupaten Ikuti Simulasi dan Pencanangan Kawasan Siaga Bencana
PANGANDARAN, JABAR, BN-Kementerian Sosial melalui BNPB menggelar simulasi dan pencanangan kawasan siaga bencana. Kegiatan diikuti peserta yang berasal dari tiga kabupaten yaitu, Kabupaten Pangandaran, Cilacap dan Kebumen.
Pada kesempatan tersebut Juliari P Batubara melakukan Pencanangan Kawasan Siaga Bencana (KSB) di Lapangan Alun-alun Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Jumat (22/11).
Kegiatan pencanangan Kawasan Siaga Bencana hari itu diikuti 1.748 orang terdiri dari, siswa Tagana Masuk Sekolah (TMS) sebanyak100 orang, Tim Pengurus Kawasan Siaga Bencana 390 orang, Tagana Provinsi Jawa Barat 200 orang, Tagana Provinsi Jawa Tengah 108 orang.
Kegiatan juga diikuti undangan mitra kerja ada 50 orang, stakeholder lainnya 100 orang dan warga masyarakat berjumlah 800 orang.
Kegiatan Kawasan Siaga Bencana (KSB) merupakan tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo pada Rakornas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tanggal 24 Juli 2019 agar semua pihak sensitif dan antisipatif terhadap bencana.
Dalam pelaksanaan KSB ini, Kementerian Sosial berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, BNPB, Basarnas, BMKG, Kementerian Desa, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, TNI, Polri, Pemerintah Daerah, dan masyarakat.
Kawasan Siaga Bencana (KSB) merupakan wadah penanggulangan bencana yang berbasis pendekatan terpadu yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di sejumlah daerah yang memiliki risiko bencana tinggi maupun daerah di sekitarnya yang akan berperan sebagai daerah penyangga.
Kawasan Siaga Bencana dikolaborasikan dengan kegiatan Tagana Masuk Sekolah (TMS) yang dilakukan sebagai upaya edukasi bencana kepada pelajar, guru dan orangtua di sekolah yang berada di lokasi rawan bencana.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, dalam bencana semua pihak harus siap siaga kapanpun dalam waktu jam berapapun. Semua harus siap karena yang namanya musibah tidak tahu kapan akan terjadi. Yang perlu di cegah adalah pembabatan hutan, penebangan liar.
“Jagalah kebersihan, jangan buang sampah sembarangan. Itu yang harus kita tanamkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian alam,” katanya. (Asep.S)