Pasien Sembuh Covid- 19 Sebanyak 2.384 Orang
SURABAYA, JATIM, BN- Jumlah pasien sembuh covid 19 di Jawa Timur terus bertambah. Berdasarkan data satgas percepatan penanganan covid-19 semalam yaitu 2.384 orang 28.76%.
Sementara itu kasus terkonfirmasi positif ada tambahan baru yaitu 241 kasus, sehingga akumulasinya menjadi 8.290 kasus di Jatim. Kemudian sebanyak 5.123 orang (61,80%) masih dirawat, dan sebanyak 658 orang (7,94%) yang meninggal dunia.
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi mengatakan untuk penambahan 242 kasus baru, lanjut Joni masih didominasi dari Kota Surabaya sebanyak 62 kasus, Tulungagung 37, Sidoarjo 34, Tuban 17, Kota Malang 14, Gresik 10, Jombang 9, Pamekasan 8, Situbondo 8, Kab Malang 7, Kab Pasuruan 7, Lamongan 7, Kab Mojokerto 4, Sampang 4, Bangkalan 3, Nganjuk 3, Kota Batu 2, Kota Pasuruan 1, Trenggalek 1, Kab Blitar 1, Kota Mpjpkerto 1, dan Jember 1.
“Kita bersyukur hari ini pasien yang sembuh bertambah 59 orang. Namun kita juga ikut berduka karena pasien yang meninggal dunia tambah 20 orang,” ungkap Dirut RSUD dr Soetomo Surabaya.
Ia mengakui dari 38 kabupaten/kota di Jatim ada 9 daerah yang memiliki tingkat kesembuhan pasien covid-19 diatas 50% dari total jumlah kasus positif yang ada. Bahkan sebagian daerah tersebut dari sisi kuantitas jumlah kasusnya masuk 15 besar tertinggi di Jatim.
Peringkat pertama (terbaik) diduduki Kab Magetan dengan 65,95%. Dari 88 kasus positif covid-19 yang ada, pasien yang sembuh sebanyak 67 orang dan yang meninggal sebanyak 4 orang. Kedua, Kab Ngawi sebesar 65% dari 16 kasus psitif, sebanyak 12 orang berhasil sembuh dan tidak ada yang meninggal dunia.
Ketiga Kab Probolinggo sebesar 60,87% dari 122 kasus positif, pasien yang sembuh sebanyak 102 orang dan meninggal dunia sebanyak 3 orang. Keempat Kab Ponorogo sebesar 60,61% dari 34 kasus positif, sebanyak 20 orang berhasil sembuh dan 1 orang meninggal dunia.
Selanjutnya, peringkat kelima ditempati Kab Lumajang sebesar 59,57% dari 50 kasus positif, sebanyak 33 orang berhasil sembuh dan 4 orang meninggal dunia. Keenam Kab Pacitan sebesar 52,94% dari 18 kasus positif, sebanyak 8 orang berhasil sembuh dan tidak ada yang meninggal dunia.
Ketujuh, kata dr Joni adalah Kab Madiun sebesar 51,52% dari 34 kasus positif, sebanyak 23 orang berhasil sembuh dan tidak ada yang meninggal dunia. Kedelapan Kab Tulungagung sebesar 50,49% dari 175 kasus positif, sebanyak 56 orang berhasil sembuh dan 2 orang yang meninggal dunia.
Terakhir atau kesembilan, lanjut dokter murah semyum adalah Kota Madiun sebesar 50% dari 6 kasus positif, sebanyak 3 orang berhasil sembuh dan tidak ada yang meninggal dunia akibat Covid-19. “Jadi dari sisi kawasan, wilayah Mataraman tingkat kesembuhannya yang terbaik di Jwa Timur disusul wilayah Tapal Kuda. Data ini tentu juga menjadi salah satu bagian dari riset kami,” dalih Joni Wahyuhadi.
Lantas bagaimana dengan Surabaya Raya yang menjadi episentrum sebaran covid-19 di Jatim? Dengan lugas dr Joni menjelaskan bahwa dua daerah yakni Sidoarjo dan Surabaya grafik kesembuhannya meningkat drastis. Sebaliknya di Gresik tingkat kesembuhannya perlu untuk ditingkatkan.
Kab Sidoarjo ada diperingkat ke-19 dengan 31,45% dari 1.020 kasus positif, sebanyak 152 orang berhasil sembuh dan 84 orang yang meninggal dunia. Sedangkan Kota Surabaya diperingkat ke-23 dengan 25,24% dari 4.181 kasus positif, sebanyak 1.331 orang berhasil sembuh dan 333 orang meninggal dunia. “Kab Gresik diperingkat ke-37 dengan 13,98% dari 360 kasus positif, pasien yang sembuh sebanyak 51 orang dan yang meninggal dunia 33 orang,” beber dr Joni Wahyuhadi.
Begitu juga dengan wilayah Malang Raya yang sempat memberlakukan PSBB, tingkat kesembuhannya juga belum terlalu baik. Kab Malang diperingkat ke-16 dengan 33,8%, kemudian Kota Malang diperingkat ke-26 dengan 20,69% dan Kota Batu diperingkat ke-32 dengan 16%.
“Angka rata-rata kematian pasien covid-19 di Jatim masih cukup tinggi yaitu 7,94% atau diatas rata-rata nasional yang hanya 5,5%. Makanya masyarakat harus tetap disiplin mematuhi ptotokol covid-19,” harapnya.
Sementara untuk kasus PDP, lanjut Joni bertambah sebanyak 120 kasus baru sehingga total di Jatim menjadi 8.490 kasus. Dari jumlah tersebut sebanyak 3.866 orang masih diawasi, 3.818 orang sudah tak diawasi dan 788 orang yang meninggal dunia.
Kemudian untuk kasus ODP berkurang sebanyak 145 kasus sehingga akumulasinya menjadi 26.329 kasus di seluruh Jatim. “Dari jumlah tersebut, tinggal 3.987 orang yang masih dalam pengawasan. Sedangkan jumlah OTG di Jatim sebanyak 24.359 kasus,” pungkas Joni Wahyuhadi. (dji)