Ambulance 5 Tahun Mangkrak, Dinas Kesehatan Labusel Pilih Bungkam?
Beberapa mobil ambulance jenis Ford Ranger dan KIA terlihat mangkrak tersimpan disebuah bengkel karoseri di Rantau prapat, Labuhanbatu, Sumatera Utara.
LABUHANBATU, BIDIKNASIONAL.com – Beberapa mobil ambulance jenis Ford Ranger dan KIA terlihat mangkrak nampak terlantar disebuah bengkel karoseri di Rantau prapat, Labuhanbatu, Sumatera Utara.
Untuk diketahui, diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 16 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 13 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Dalam Keadaan Darurat mengatur relaksasi prosedur untuk memperoleh sebuah barang/jasa dalam keadaan yang memerlukan penanganan cepat dan tanggap berkaitan dengan kebutuhan publik saat masa darurat ditetapkan seperti halnya saat wabah Corona Virus Desease 2019 (Covid19) ada di Indonesia.
Ambulance tidak dijual sebagai produk yang tersedia dipasaran dan langsung ready, kendaraan yang akan di transformasi menjadi ambulance biasanya dibangun ulang rumahannya dengan karoseri.
Namun, alih-alih kendaraan ambulance menjadi moda utama layanan gawat darurat, Informasi dihimpun dari beberapa sumber menyampaikan, mobil ambulance jenis ford ranger dan KIA yang saat ini sedang terparkir disalah satu bengkel karoseri (jasa pembuatan body kendaraan beserta interiornya) tersebut seperti dirumahkan atau “sengaja” dibuat mangkrak?
BIDIKNASIONAL.com dalam hal ini mencoba menggali informasi lebih dalam karena diketahui sebagai pemilik dari tulisan yang ada di badan mobil, pemilik ambulance tersebut adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
“Kondisi ambulance sengaja diendapkan dan sudah hampir 5 tahun, penampakan terlantarnya mobil milik negara ini diduga kuat ada unsur kesengajaan,” ucap sumber.
Diterangkan oleh pekerja di bengkel tersebut,”mobil ambulance milik Dinkes Labuhanbatu Selatan sudah 5 tahun di sini pak, sekira sebulan yang lalu sudah 3 unit mobil Ambulance sudah diambil oleh KML (inisial nama: red) diambil pun dengan cara ditarik menggunakan mobil jenis Hilux ambulance sampai berulang kali,” jelasnya.
Lokasi bengkel karoseri di Rantau prapat, Labuhanbatu, Sumatera Utara.
Disampaikan nya,” sekarang tinggal 2 unit lagi di bengkel pak, karena kondisi sewaktu dibawa ke bengkel 5 unit mobil ambulance, kondisi mobil ambulance milik Dinas Kesehatan Labuhanbatu Selatan ini amburadul,” ucapnya.
Ditambahkan oleh salah satu pekerja bengkel karoseri yang meminta namanya di rahasiakan bahwa kerusakan pada mobil ambulance awalnya hanya memperbaiki AC.
Terpisah, Kepala Dinas kesehatan Labuhanbatu Selatan dr Doni Irwansyah Dalimunthe MKM saat dihubungi wartawan via telepon seluler tidak menjawab dan seolah memilih “bungkam”.
Lebih jauh, Direktur RSUD Labuhanbatu Selatan dr Ridwan saat dikonfirmasi tentang masalah ini, hingga soal anggaran perawatan mobil ambulance, meskipun nampak pesan Whatshapp dari awak media dibaca namun dr. Ridwan tidak memberi jawaban, kemudian selang beberapa menit, terpantau Whatsapp dinonaktifkan.
Menggali lebih luas guna Keterbukaan Informasi Publik, tak luput Bupati Labuhanbatu Selatan H. Edimin yang dikenal bijaksana itu juga dihubungi oleh wartawan, tetapi Bupati belum memberikan keterangannya secara detail.
Dihubungi via selluler, Bupati Edimin yang sering disapa Asiong ini mengatakan masih ada tamu saya bang, masih ada acara saya bang,” ucapnya singkat.(Bersambung edisi depan)
Laporan: M. SUKMA
Editor: Budi Santoso