SURABAYA, BIDIKNASIONAL.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak semua insan olahraga untuk dapat menafasi setiap makna dari Mars Patriot Olahraga.
Menurutnya, Mars Patriot Olahraga mengandung nafas spiritualitas yang secara eksplisit menunjukkan pengamalan sila pertama ideologi bangsa yaitu Pancasila.
“Mari kita semua mencoba menafasi Mars Patriot Olahraga. Karena dalam mars patriot olahraga, diksinya luar biasa kekuatannya,” ajak Gubernur Khofifah usai menghadiri acara Pelantikan Pengurus Federasi Olahraga Karate-Do (Forki) Jawa Timur Masa Bhakti 2022-2026 di Hotel JW Marriot Surabaya, Sabtu (11/6) .
Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa dalam lirik Mars Patriot Olahraga yang berbunyi ‘Tuhan adalah kekuatanku Setiap kuhadapi lawanku’ mengandung nilai-nilai yang mampu memberseiringkan antara sportivitas dan patriotisme dan kekutan sabg maha pencipta sang maha kuasa, Allah SWT.
Kemudian dari mars tersebut tercermin bagaimana para atlet terus menguatkan kekuatan dari Tuhan yang maha kuasa setiap kali menghadapi pertandingan.
“Ini kalau kita cerita Pancasila, maka sesungguhnya para atlet yang menafasi ruh dari Mars Patriot itu sangat Pancasilais,” imbuhnya.
Orang nomor satu di Jatim ini mengatakan bahwa setiap warga bangsa hendaknya mampu memasukkan dan memaknai nilai-nilai Pancasila pada setiap kegiatan. Dengan begitu, tanpa disadari akan dapat membentuk setiap orang memiliki jiwa Pancasila.
“Oleh karena itu mendesiminasikan nilai-nilai Pancasila menurut saya sangat penting di setiap sektor, setiap lini, setiap event,” ujarnya.
Selain itu, Gubernur Jatim ini mengusulkan agar Pekan Olahraga Provinsi(porprov) Jatim dilakukan setiap tahun. Menurutnya, membibit, mengukur dan memonitor prestasi dari masing-masing cabor akan lebih baik jika lebih sering dilakukan. Sehingga prestasi nasional meupun internasional bisa makin banyak lahir dari Jawa Timur.
Serta akan lebih baik jika bisa mengetahui potensi masing-masing atlet dan masing- masing cabor kemudian membimbing dan melatihnya lebih dini untuk disiapkan semaksimal mungkin mencapai prestasi tertinggi.
“Saya sedang berdiskusi dengan Ketua KONI Jatim, dulu Porprov dilaksanakan setiap 4 tahun, lalu saya minta 2 tahun, kemarin berapa hari lalu saya bilang kalau memungkinkan tahunan (setiap tahun) ya tahunan,” usulnya.
Ia berharap, pembibitan atlet juga didukung oleh tenaga pelatih atau atlet senior yang memang memiliki prestasi luar biasa. Seperti halnya cabor karate ini, ada nama karate – do legend yaitu Umar Syarif . Seorang atlet karate Indonesia asal Jawa Timur yang telah menjuarai SEA Games 8 kali dan mendulang 12 medali emas untuk Indonesia.
“Nah hal-hal seperti ini adalah kekuatan yang luar biasa, yang ternyata pernah dilahirkan dari Jawa Timur. Oleh karena itu, kalau misalnya wushu saat ini juara umumnya kemarin pada PON sudah Jawa Timur, maka saya rasa kita bisa punya potensi membawa juara umum di cabor karate ini, dari karate-do Jawa Timur,” harapnya.
“Saya rasa kawan-kawan bisa melihat bagaimana pada dasarnya Jawa Timur ini pernah berkontribusi cukup signifikan untuk mendulang emas bagi Karate Indonesia,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua KONI Jatim M Nabil berharap kepengurusan Forki Jatim yang baru dapat mengantarkan atlet-atlet karate Jatim mendulang prestasi lebih baik lagi. Ia juga berharap Forki Jatim mampu membuat tren baru untuk cabang olahraga Karate Indonesia dengan cara memberikan prestasi lebih baik dan lebih banyak lagi.
“Kepada Pengprov Karate (FORKI) Jawa Timur saya harapkan memperkuat tim bagaimana memberikan kontribusi terbaik untuk Jawa Timur, untuk Indonesia, ya dengan cara latihan terus-menerus, komitmen terhadap perkembangan olahraga khususnya Karate di Jawa Timur. Saya berharap ada tren baru untuk memperkuat tim Karate – Do di Indonesia. Sehingga kekuatan karate itu ada di Jawa Timur dan itu sebuah harapan besar saya,” harapnya.
Hadir Kepala Bidang Organisasi PB FORKI, Ketua Forki Jatim, Ketua KONI JatimKa. Dispora Prov. Jatim, Ka. Dinas ESDM Prov. Jatim, Karo Kesra Setda Prov. Jatim, Pengurus Federasi Olahraga Karate-Do Se Jawa Timur, Pengprov Perguruan Jawa Timur.
Laporan: dji/humas
Editor: Budi Santoso