JATIM

Nelayan Jangan Sampai Tidak Tahu Kapan Terjadi Badai

Gubernur Khofifah saat meminta keterangan kepada petugas BMKG Juanda

SURABAYA, JATIM, BN-Para nelayan dan kapal penumpang (perahu motor) penyeberangan harus tahu kapan terjadi badai dan gelombang tinggi agar perjalanan mereka selamat sampai tujuan.

Harapan itu disampaikan oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat beraudensi dengan BMKG kelas 1 Juanda Senin (2/9) siang tadi.

Untuk itulah dibutuhkan komunikasi yang baik antara BMKG Juanda dengan BMKG daerah sehingga apa yang dipantau BMKG terkoneksi dengan daerah. “Dengan demikian maka masyarakat bisa mengantisipasi sebelum melakukan aktivitasnya,” kata gubernur.

BMKG lanjutnya, mengetahui dan bisa memantau soal cuaca dan gelombang melalui peralatan yang dipunyai. “Apalagi memasuki September ini cuaca tidak seperti bulan-bulan yang lalu sehingga sangat penting untuk berkomunikasi dengan daerah,” tambahnya.

Kepala BMKG kelas 1 Juanda, Bambang, menyatakan kalau kantor yang dipimpinnya itu merupakan wilayah 3 BMKG yang ada di Indonesia. “Kami membawahi BMKG daerah seperti Perak, Tretes, Tuban, Banyuwangi dan Karangploso,” tuturnya.

Dikemukakan, BMKG bisa memonitor adanya gempa, hujan dan musim. Dari tiga hal itu yang tidak bisa diprediksi adalah gempa sedangkan yang lain bisa diprediksi.

Pihaknya mengaku kalau peralatan yang ada sebanyak 15 sensor dan sebentar lagi ada tambahan 13 sensor. Dari peralatan itu ada yang otomatis dan ada yang konvensional. (dji)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button