JATIM

Pemantapan Kepengurusan FKKSM MM Surabaya

Penyelenggaraan Forum Pemantapan Kepengurusan FKKSM MM Surabaya di Hotel Singgasana Surabaya, minggu 22 Desember 2019

SURABAYA, JATIM, BN-Forum Komunikasi Kelompok Swadaya Masyarakat Master Meter (FKKSM MM) Surabaya kembali melakukan realisasi Pemantapan keorganisasian, alat kelengkapan, penguatan kelembagaan, legalitas, kepengurusan serta mempererat silaturahmi antar pendamping dan pengurus yang dilaksanakan di Hotel Singgasana Surabaya, Minggu (22/12/2019).

Mengawali kegiatan dalam sambutannya, Rudhy Finansyah, wakil dari Urban Water Supply Specialist, menyampaikan bahwa program master meter di Surabaya sudah menjangkau kurang lebih 150 KSM dengan anggota mencapai 10.000 Sambungan Rumah. Program MM yang dikoodinir oleh Forum Komunikasi KSM MM, diharapkan mampu menjadi jembatan bagi KSM dengan PDAM Surya Sembada.

“Saya berharap, Komunikasi, koordinasi dan kolaborasi terjalin apik menuju Forkom MM yang mandiri di Surabaya, sehingga masyarakat Kota Surabaya mendapatkan layanan air PDAM yang prima.USAID & IUWASH PLUS akan selalu memberikan bantuan kepada ForKom KSM MM yang berupa fasilitas untuk peningkatan layanan kepada anggotanya.Fasilitas tersebut dapat berupa pelatihan tukang atau teknisi untuk memperbaiki jika ada kerusakan di jaringan MM dan masih banyak lagi,” ungkap Rudhy, Minggu (22/12).

Lebih lanjut, Ia menjelaskan, Forum harus mempersiapkan terlebih dahulu aspek kelengkapan organisasi, diantaranya Statuta, contact person KSM, daftar nama Pengurus, program kerja serta adanya mekanisme kerjasama dengan PDAM Surya Sembada Surabaya sehingga memudahkan kolaborasi.

“Mengingat di Kepengurusan ForKom KSM MM terbagi menjadi 5 wilayah (Pusat, Barat, Utara, Timur dan Selatan) yang memiliki koordinator perwakilan pengurus, saya ingin kerja mereka akan semakin mudah untuk melakukan penjangkauan dan dukungan bagi KSM, ” ujarnya.

Rudhy menyampaikan dukungan fasilitasi peningkatan kapasitas yang hari ini dilaksanakan, tidak terbatas kepada kerjasama tim di Pengurus ForKom KSM MM, namun juga merambah pada bidang-bidang lain seperti adanya informasi terkait apa itu sanitasi, bagaimana kondisi sanitasi di lingkungan KSM serta program kerja ke depan yakni dilakukannya assesment kepada anggota terkait aspek kemandirian KSM, sehingga kedepannya dukungan apa yang bisa diberikan sesuai dengan klasifikasi kondisi existing KSM saat ini.

Selain USAID & IUWASH PLUS selaku pendamping FKKSM MM, tokoh inspirasi Jawa Timur Syukur Sugeng Apriwiyanto selaku direktur sekaligus pendiri Yayasan Investasi Sosial Indonesia (YISI) memiliki andil besar dalam perkembangan program Master Meter di Surabaya.

Dalam kesempatan yang sama, Pria yang akrab dipanggal Kang Apri ini, menyampaikan menjadi sangat penting ketika air yang dulunya belum masuk ke wilayah kampung KSM yang tergabung dalam FKKSM MM dan sekarang telah di berikan kemudahan oleh PDAM Surya Sembada Kota Surabaya sehingga masyarakat menjadi pengelola air dikampung mereka. Forkom KSM MM merupakan simpul dari ratusan KSM yang ada di Surabaya kemudian berhimpun menjadi salah satu kelompok masyarakat yang mengelola air dari PDAM secara berkelanjutan.

“YISI sendiri selaku grantee dari Iuwash Plus (dalam program master – meter di kota Surabaya) bertujuan meningkatkan akses air PDAM ke masyarakat perkotaan diwilayah informal.Penguatan kapasitas Forum KSM MM di Surabaya adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas individu maupun kelembagaan sehingga bermanfaat bagi anggota khususnya dan masyarakat Surabaya pada umumnya, ” beber pria asli Ponorogo ini.

Narwiyah (54) Ketua KSM Kalimas baru 2 sekaligus pengurus FKKSM MM Surabaya

Terpisah Ketua KSM Kalimas baru 2 Narwiyah sekaligus pengurus FKKSM MM saat ditemui wartawan mengatakan ia menjadi pengurus KSM MM di wilayahnya sejak juli 2019.Bergabung dengan FKKSM MM mulai september 2019.

” Sebelumnya kami memenuhi kebutuhan air sehari-hari sebagian warga harus ngangsu (mencari air) ke tempat lain. Ngangsunya dengan cara menggledek atau dengan membeli per jerigen. Untuk gledek kami kami harus merogoh kocek per gledeknya 20 ribu atau nyelang ke tetangga sebelah kampung satu harinya 20 ribu atau air sumur yang kami gunakan setiap harinya untuk memasak, mandi, cuci dan lain lain,” tuturnya.

Narwiyah mengaku diwilayahnya terdapat 3 KSM, dua KSM untuk perkubiknya dijual seharga 3.500 dan KSM Kalimas Baru 2 menjual perkubiknya seharga 5 ribu itupun kesepakatan warga diwilayahnya untuk mengantisipasi kerurasakan atau pemeliharaan.

“Dalam kesempatan ini khususnya untuk PDAM Surabaya, kami sampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya yang telah membantu masyarakat kalimas baru 2, yang mana hari ini kami telah menikmati air bersih, sebelumnya selama kurang lebih empat puluh tahun lebih, hanya untuk ngangsu air, kami harus membayar dengan harga yang sangat mahal. Selanjutnya kami juga meminta kepada PDAM jika debit air di wilayah kalimas kecil, kami meminta agar PDAM bisa menambah debit airnya karena dikalimas biasanya hanya keluar malam. Supaya normal seperti di tempat lainnya mas,” tegasnya.

Ucapan terimakasih juga kami tujukan kepada iuwash usaid dan YISI yang telah memfasilitasi kami dengan adanya program air bersih serta terus memberikan dukungan atas berjalannya roda kepengurusan FKKSM selaku simpul dari seluruh KSM MM di Surabaya.

Sebagai informasi, Master Meter adalah program pelayanan sambungan air yang berbasis komunitas melalui satu meter induk oleh PDAM Surya Sembada Surabaya yang kemudian didistribusikan secara swadaya oleh KSM. (boody)

Related Articles

Back to top button