SUMUT

Begini Metode Kadisdik Pemkab Labuhanbatu Untuk Buka Kembali Sekolah Ditengah Pandemi

LABUHANBATU, SUMUT, BN-Dampak negative dari pemberlakuan sistem belajar online siswa diantaranya, kurang efektifnya sistem belajar mengajar, pelajar lebih sulit memahami materi yang dipelajari, kurangnya interaksi sosial antar teman ataupun guru dan pelajar.

Untuk mengoptimalkan jalannya pendidikan selama masa pandemi Covid 19, Kadis Pendidikan Labuhanbatu berencana membuat kebijakan untuk membuka dan mengaktifkan kembali sekolah yang berada di lingkungannya.

Seperti yang dipaparkan Drs Saipul Azhar, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu didampingi stafnya Edi Basnur kepada wartawan diruang kerjanya, Rabu (1/7/2020), “Rencana membuka kembali sekolah SD dan SMP itu memungkinkan, mengingat Labuhanbatu saat ini sudah masuk zona hijau di pandemi Covid 19.

Walau Itu masih sebatas wacana, kita berharap rencana itu mendapat restu dari pihak-pihak terkait dan akan diberlakukan secepatnya. Saat ini, Dinas Pendidikan Labuhanbatu sudah menginstruksikan kepada semua kepala sekolah untuk mempersiapkan ruang belajarnya untuk segera dipergunakan.

Sedangkan, metode belajar mengajar dengan bertatap muka itu, tetap mengacu kepada protokoler kesehatan di tengah pandemi Covid 19, seperti tetap mengenakan masker, jaga jarak dan tetap mengunakan hand sanitizer atau cuci tangan sebelum memasuki ruang kelas.

Setiap satu kelas rombongan belajar hanya diisi tidak lebih dari 15 siswa dengan aturan satu orang siswa diberi satu meja yang berjarak sekitar 1,5 meter dengan siswa lainnya. Sedangkan lamanya pertemuan paling lama 1-2 jam, dan selanjutnya di gantikan dengan sesion kedua oleh rombel siswa yang lain.

“Dalam satu sesion atau satu kali pertemuan, cukup hanya 1-2 jam saja dengan satu atau dua mata pelajaran perharinya dan selanjutnya diisi atau diganti dengan rombongan belajar siswa lainnya, tanpa ada waktu untuk bermain atau jam istirahat ” ujar Saipul.

Dengan metode belajar mengajar seperti ini, kita berharap semangat belajar siswa efektif,,tumbuh dan berkembang dengan baik.

Khusus bagi siswa SD, diharapkan peran aktif dari orang tua atau wali murid untuk mengawasi anaknya dengan cara mengantar dan menjemput usai jam belajar.

Disisi lain, Saipul juga menerangkan, masih banyak siswa yang belum mempunyai hp android, sehingga tidak bisa mengikuti belajar on line yang diberikan sekolah.

“Selain tidak mempunyai hp, masih ada lokasi sekolah yang jaringan internet belum ada.Dengan metode belajar mengajar bertatap muka, diharapkan minat belajar siswa semangkin tinggi bila dibandingkan dengan belajar on line” ujar Saipul. (M.SUKMA)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button