Pembangunan Landscape Akan Dilanjutkan?
MAMUJU, SULBAR, BN – Landscape atau Manakarra Tower yang merupakan proyek dimasa Pemerintahan Habsi-Irwan, mulai dianggarkan dan dimulai pengerjaannya pada tahun 2019.
Landscape atau Manakarra Tower ini di “gadang-gadang” akan menjadi salah satu Ikon di Kabupaten Mamuju, namun tahun 2021 ini keberlanjutan pembangunannya dinilai belum ada kejelasan.
Sehubungan dengan keberlanjutan pembangunan landscape, Awaluddin Latief yang saat ini menjabat sebagai Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mamuju menyampaikan bahwa dirinya belum bisa memberi komentar terkait lanjut atau tidaknya pembangunan tersebut.
Awaluddin Latief menyampaikan bahwa terkait keberlanjutan pembangunan landscape merupakan kebijakan Kepala Daerah.
“Terkait masalah kelanjutan itu kan, memang rananya ada di kebijakan pimpinan dalam hal ini tentu saja kepala daerah. Kami ini di instansi cuman mengeksekusi saja, kalau di perintahkan untuk kembali melanjutkan kami siap, perinsipnya begitu”, kata Awaluddin saat di konfirmasi via telfon. Senin malam (29/3/21).
“Tapi menurut saya mengenai kelanjutannya, tidak mungkinlah pemerintah sia-sia bangun, tidak di lanjutkan. Cuman saya tidak tau bagaimana skemanya, belum tau”, lanjut kata Awaluddin kepada BN.
Terkait penganggaran landscape di tahun 2021 ini, Awaluddin menyampaikan bahwa landscape masih dianggarkan dan sampai saat ini masih ada.
“Kalau terkait DPA, ada di anggarkan, cuman ini tahun lagi ada pemotongan anggaran terkait refocusing untuk covid”, kata Awaluddin.
“Belum bisa saya bilang tidak ada karena sampai saat ini masih ada, cuman kebijakannya belum di putuskan, apakah di hapus karena refocusing_kan”, lanjutnya saat ditanya, apakah anggaran akan tidak ada atau dikurangi dengan adanya refokusing tersebut.
Juga sehubungan dengan anggaran yang di gelontorkan untuk pembangunan landscape, Awaluddin yang di ketahui sebagai PPK pada proyek tersebut menjelaskan bahwa untuk penganggaran sudah 3 (tiga) tahap, dari tahun 2019 dengan jumlah Rp. 4 Miliyar, untuk tahun 2020 kurang lebih Rp. 10 Miliyar dan untuk tahun 2021 masih di anggarkan dengan jumlah dana yang tersedia sebanyak Rp. 11 Miliyar.
“Tahap 3, tersedia kemarin itu Rp. 11 M, untuk tahun ini kan”, jelas Awaluddin yang juga sebelumnya menjabat sabagai Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Mamuju ini.
Sebelumnya, pasca dilantiknya Bupati dan Wakil Bupati Mamuju Siti Sutinah Suhardi – Ado Mas’Ud (Tina-Ado), keberlanjutan pembangunan manakarra tower jadi perbincangan.
Dalam presconfrence yang di gelar Tina-Ado, Bupati Mamuju dalam keterangannya menjelaskan bahwa akan mengkaji ulang asas manfaat dari pembangunan manakarra tower tersebut.
“Soal manakarra tower, kami bersama dengan Pak wakil bupati, itu akan melihat asas manfaat dari manakarra tower dan kita akan audit dulu”, kata Sutinah dalam keterangannya.
Sutinah juga menjelaskan bahwa hal lain sehingga akan meninjau kembali manfaat pembangunan manakarra tower dikarenakan Kabupaten Mamuju dalam kondisi pemulihan pasca bencana gempa.
“Tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit. Jadi tentu kita akan memprioritaskan hal hal yang lebih penting dibanding meneruskan manakarra tower ini”, ucap Sutinah dalam keterangannya. (Bahri)