Nanang Adi Sucipto Manager Senior PDAM Surabaya wilayah timur
SURABAYA, JATIM, BN – Secara kesepakatan atau MoU (Nota kesepahaman) harga air Master Meter di Surabaya yang disepakati kedua belah pihak antara PDAM Surabaya dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Master Meter tergantung dari klaster masing-masing.
Ke depan, tarif harga penjualan oleh KSM MM ke warga penerima manfaat (pelanggan MM) wajib diseragamkan .
Kenapa harus diseragamkan ?, hal ini adalah satu kesatuan penting, agar dibelakang hari nanti, tidak terjadi kecemburuan sosial antara KSM yang satu dengan KSM kampung yang lainnya.
” Jangan sampai terjadi perbedaan tarif yang signifikan. Saya memprediksi, suatu hari nanti, apabila masalah tarif tidak diperhatikan, dapat melahirkan permasalahan baru, atau ruang perpecahan. Satu lagi, jangan sampai adanya air yang sudah diberikan memberikan kesempatan oknum pengurus hanya berniat menguasai atau memonopoli kepengurusan KSM tersebut,” kata Nanang Adi Sucipto Manager Senior PDAM Surabaya wilayah timur Surabaya saat memberikan sambutannya dalam acara ‘Capacity Building Forum Komunikasi KSM Master Meter Kota Surabaya’, di Hotel Santika , Pandegiling Surabaya, Sabtu 11 September 2021.
Sebagai informasi, Inisisai kegiatan diselenggarakan oleh Usaid Iuwash sebuah lembaga yang mendukung peningkatan akses air minum, sanitasi dan perilaku higiene yang adil dan setara. Kegiatan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat serta undangan wajib menunjukkan sertifikat vaksin atau bukti swab antigen Covid-19.
Selanjutnya, Nanang panggilan akrabnya menegaskan, menikmati air layak dikonsumsi telah diatur dalam UUD 1945 dan menjadi Hak mutlak warga negara.
Target tujuan PDAM Surabaya adalah seluruh masyarakat harus menikmati air PDAM. “Menilik wilayah Surabaya yang begitu lebar, air sebagai kebutuhan setiap manusia. Monggo (silahkan-red), Wilayah di Surabaya yang belum menikmati air PDAM (non reguler) bisa mengajukan langsung melalui Forum KSM Master Meter (FK MM),” jelasnya.
” Tetap melalui kerjasama dua arah antara Usaid Iuwash plus dan PDAM, FK MM menjadi satu pintu masuk mendaftar. Jadi, Program MM PDAM terus berlanjut mencari lokasi atau wilayah di Surabaya, terutama lokasi tanah ‘abu-abu’,” tambahnya.
” Semoga FK MM menjadi tangan kanan PDAM Surabaya dalam meraih cakupan 100% masyarakat menikmati air PDAM baik permohonan jaringan maupun reguler dan Master Meter terus berjalan,” terangnya.
Untuk diketahui, Master Meter adalah Program Master Meter induk yang ditempatkan pada tanah yang berlegalitas, kemudian di sambungkan kepada warga yang bermukim di wilayah tanah negara atau tanah abu-abu. Selanjutnya pengelolaannya dikerjakan oleh KSM baik secara administrasi maupun seluruh perawatan, perbaikan, pemeliharaan dan seterusnya.
Selain itu, Nanang menerangkan, selain FK MM menjadi mitra PDAM dan KSM, Forum ini sekaligus bertugas sebagai pengawas KSM terkait transparasi, disiplin AD /ART dan Laporan Pertanggung Jawaban kepada warga penerima air.
” Jangan sampai KSM menjadi salah arah, agar lebih terkontrol dan manfaat,” imbuhnya.
” Sekali lagi, FK MM adalah kepanjangan tangan PDAM. Hanya FK MM yang bisa menerima pendaftaran MM baru di wilayah Surabaya,” ujarnya.
° Capacity Building Forum KSM MM Kota Surabaya
Pengurus FK KSM MM Surabaya Periode tahun 2020-2025
Untuk memastikan peningkatan akses terhadap layanan IUWASH secara berkelanjutan, USAID IUWASH PLUS berpegang pada hipotesis pembangunan yang berfokus pada penguatan sistem pemberian layanan, agar dapat menjangkau segmen penduduk yang paling miskin dan rentan secara lebih efektif.
Untuk mencapai hal tersebut, program ini melakukan sejumlah kegiatan melalui empat komponen yang saling terkait, yaitu:
1) meningkatkan layanan IUWASH rumah tangga:
2) memperkuat kinerja kelembagaan IUWASH di tingkat kota
3) memperkuat lingkungan pembiayaan IUWASH
4) memajukan advokasi, koordinasi dan komunikasi IUWASH nasional.
Untuk mendukung komponen-komponen tersebut, USAID IUWASH PLUS juga menjalankan Komponen Kebertanjutan dan Inovasi Lokal (LSIC) yang dirancang untuk mendorong inovasi IUWASH yang dapat memperkuat masyarakat, sektor swasta, pemerintah, dan penyedia layanan IUWASH.
Salah satu model layanan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya, disamping program reguler adalah program Master Meter. Program ini pada dasarnya adalah untuk melayani Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang secara umum bertempat tinggal di kawasan dimana jaringan distribusi PDAM tidak dapat dibangun sesuai dengan standar teknis dan proses admunistrasi secara biasa, karena berbagai alasan.
Paparan tersebut disampaikan oleh Rudhy Finansyah wakil Urban Water Supply Spesialist. Ia menguraikan, jumlah sambungan Master Meter di Kota Surabaya sudah cukup banyak, masing-masing dikelola Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang rata-rata melayani sekitar 40 Rumah Tangga.KSM tersebut membutuhkan lembaga yang mampu mewadahi komunikasi antar KSM maupun dengan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya.
Kota Surabaya telah memiliki Forum Komunikasi Pelanggan Master Meter (FK KSM MM) dengan jumlah anggota 38 KSM Master Meter yang kemudian pada tahun 2019 bersama USAID IUWASH PLUS lembaga tersebut telah direvitalisasi dengan jumlah anggota sekitar 150 KSM Master Meter.
Jumlah anggotanya terus berkembang seiring dengan bertambahnya jumlah sambungan Master Meter di Kota Surabaya. FK KSM MM disamping berfungsi utuk memberikan advokasi dan solusi terhadap permasalahan teknis dan non teknis kepada anggotanya, juga mengkomunikasikan dengan PDAM.
“Bilamana ada hal-hal yang membutuhkan bantuan PDAM atau permasalahan bersama yang terkait dengan PDAM, termasuk membantu PDAM dalam penyiapan masyarakat calon pelanggan baru sambungan Master Meter, ” ujar Rudhy Finansyah usai acara Capacity Building Forum KSM MM Kota Surabaya (11/09).
Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan peran dan fungsi FK KSM MM sebagai wadah komunikasi antar KSM Master Meter maupun dengan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh para anggota maupun calon anggotanya.(boody)
