SURABAYA, bidiknasional.com – Sekitar 1.500 massa aksi Aliansi Penghuni Rumah Tanah Negara Surabaya (APRTN) mendatangi DPRD Kota Surabaya, dengan tujuan agar mem-fasilitasi hearing antara PT. KAI dengan warga, terkait konflk tanah yang terjadi sejak puluhan tahun.
Untuk diketahui, massa APRTN berangkat dari lapangan Pacar Keling. sejumla massa konvoi menuju DPRD Kota Surabaya dengan iring-iringan sepeda motor dan angkot. Barisan paling depan warga pengunjuk rasa berjalan kaki diikuti mobil komando sambil berorasi menuntut PT. KAI tidak semena- mena dan dikawal Polrestabes Surabaya.
Aliansi Penghuni Rumah Tanah Negara yang diketuai oleh Ahmad Syafi’i begitu sampai DPRD Kota Surabaya, Selasa (5/10/2021) langsung diterima di ruang kerja Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwidjono.
Dalam pertemuan tersebut, Syafi’i menuturkan, persoalan konflik tersebut sudah ada sejak lama. ” Masalah ini ada semenjak ada bapak saya, PT. KAI yang mempersulit warga mengenai kepastian hukum dan hak masyarakat “ujarnya.
Dipaparkannya,” kami warga pengguni rumah tanah negara selalu menerima teror dari PT. KAI dengan ancaman penggusuran, bahkan dengan memakai truk tentara dan berpakaian tentara. Faktanya mereka yang datang itu pegawai PT.KAI yang menyamar sebagai sebagai tentara,” terang Syafi’i.
Bahkan dirinya ( Syafi’i ) mengaku, dilaporkan ke Polisi oleh PT. KAI dengan tuduhan penghasutan.” apa nanti dari pengurus APRTN terus akan di laporankan juga kepihak kepolisian oleh PT. KAI,” Tegasnya.
Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwidjono mengatakan, bahwa ia dan pihaknya akan segera mengadakan rapat dengan komisi yang bersangkutan beserta perwakilan dari APRTN dan PT. KAI.
“Supaya tentram dan tidak beramai-ramai seperti hari ini,” ujarnya singkat.
Dari pihak Polrestabes sendiri yang diwakili oleh Kombes Pol Ahmad Yusep Gunawan menambahkan,” tolong juga dipersiapkan data-data yang lengkap apa yang menjadi bukti itu harus kuat,” pintanya. (BYP)
