Usai Jabat Kapolres Tebing Tinggi, Begini Tulis Agus Sugiyarso di Halaman Facebook
• WAKTU ITU
TEBING TINGGI, bidiknasional.com – Menjadi pemimpin itu harus berada didepan ketika badai datang, berada ditengah ketika damai dan tenang, berada di belakang ketika menang. Pemimpin itu tak terbang karena pujian dan tak goyang karena cacian, namun pemimpin harus siap memikul beban walau bukan tangan mencencang.
Akan datang suatu masa waktu bertemu yang tak bisa sesering dulu, meluangkan waktu berkumpul dan bercengkrama yang tak semudah dulu, menyadarkan bahwa bayang-bayang perpisahan itu semakin nyata…
Saya tak pernah benar-benar ingat bagaimana dulu kita bisa bertemu, kemudian dekat dan menjalin hubungan yang bernama “Persahabatan”, yang teringat jelas dan yang selama ini diketahui hanyalah bahwa beruntung mengenal kalian dan menjadi “salah satu” dari sekian banyak teman yang kalian miliki.
Dalam pertemanan memang tak selamanya semua dapat sejalan dan sepemikiran, perbedaan selalu kita temui dalam banyak hal, tetapi bukankah memang seharusnya pemikiran manusia itu seperti itu, tak pernah mampu untuk benar benar serupa, walau kadang berpura pura dan bersandiwara, tetapi semua perbedaan itu justru yang membuat menjadi belajar tentang banyak hal.
Hal ini mengajarkan tentang keterbukaan pikiran, ketegasan menentukan pilihan dan kepedulian yang tulus. Satu yang lain mengajarkan tentang ketangguhan dan beberapa yang lain mengajarkan tentang kesabaran, ketaatan kepada Sang Pencipta dan mengajarkan bagaimana seharusnya kita bersikap tentang hal yang memang kadang perlu untuk tidak dihiraukan.
Teruntuk sahabat dan Saudaraku, terimakasih yang begitu besar karena selalu mampu mendorongku untuk selalu menjadi lebih baik lagi. Semoga dimanapun kita setelah ini, menjadi apa pun kita nanti, kenangan ini akan selalu menjadi tempat kita pulang untuk tersenyum dan bermimpi indah lagi.
Untuk Saudaraku semua, memang sesungguhnya tak pernah siap untuk menghadapi satu kata yang bernama perpisahan, tetapi walau bagaimanapun juga dan kita pasti akan menghadapinya dan akan melewatinya. Lagi pula pasti kita nanti akan bertemu lagi dengan orang yang baru. Memang seperti itulah kehidupan, ada yang pergi dan ada yang datang. Tetapi walau begitu berharap semoga kita masih selalu mampu mengingat dan mengenang bahwa kita pernah melewati waktu bersama yang menyenangkan.
Kita tak pernah tahu seperti apa nanti setelah ini, akan masih bisa sering bertemu atau bahkan tidak sama sekali. Tetapi satu yang harus di ungkapkan yang memang tak pernah mampu untuk di ucapkan langsung selama ini, “TERIMAKASIH”. Terimakasih karena telah sudi menjadi temanku, sahabatku sekaligus keluargaku, terimakasih telah sudi melewati banyak hal bersama, terimakasih untuk semua tawa dan semua hal yang menyenangkan selama ini, terimakasih telah membuat menjadi jauh lebih baik dan membuat berani bermimpi.
Saya tahu seperti apa kita, dan mungkin ini terkesan berlebihan, tetapi memang tak pernah bisa di ingkari bahwa ini adalah salah satu anugerah yang indah yang pernah dikirimkan Allah , dan sesungguhnya begitu berarti. Mungkin memang tidak adil, karena telah membawa ke dalam banyak kebaikan tetapi tak pernah banyak memberikan banyak kebaikan untuk kita.
Jika nanti kita tak mampu lagi untuk sekedar bertemu dan berkumpul, tak ingin rasanya menyalahkan siapapun karena mungkin banyak hal yang menghalangi kita untuk itu, karena memang di depan sana pasti banyak yang lebih penting untuk kita jalani dan kita hadapi. Mungkin hanya rindu yang akan selalu datang, tetapi percayalah justru rindu yang akan memperjelas bahwa kita pernah bersama.
Izinkan saya pamit di iringin kata maaf atas kekurangan dan kelemahan yang ada,maaf juga karena belum mampu menjadi tauladan bagi sahabat dan saudaraku semuanya,yakinla… jika niat baik dan hati ini masih saling menyapa sejatinya kita sedang bersama. (Agus Sugiyarso).
dikutip dari halaman facebook AKBP Agus Sugiyarso, S.I.K.
(Hs)