LABUHANBATUSUMUT

Sekda Labusel Tidak Tahu Persoalan, Apa Alasan Kadis Kesehatan Pecat Tenaga Medis 14 Tahun Mengabdi

Tek Foto: Bupati labusel H Edimin saat Melantik Sekda Heri Wahyudi Marpaung S, STP, M. AP tahun 2021

LABUHANBATU, BIDIKNASIONAL.com – Seketaris Daerah (Sekda) Labuhanbatu Selatan (Labusel) Heri Wahyudi Marpaung S,STP, M.AP saat di konfirmasi  wartawan, Sabtu, (26/2/22) sekira pukul 12.22 wib, Terkait pemberhentian 13 orang Tenaga medis di Puskesmas Ulu Mahuam, mengatakan saya tidak tahu Persoalan alasan kadis kesehatan memberhentikan tenaga medis tersebut saya baru tahu ini bang,” ujar Sekda.

Menambahkan, Sekda pemberhentian sepihak oleh Kadis kesehatan itu kapasitas Kepala Dinas nya bang dan Kapus nya, karena orang itu yang punya hak memberhentikan, mengangkat, namun disoal secara biokrasi Aparatur Sipil Negara (ASN), seharusnya ada laporan ke pak sekda, ya bang,” jelasnya.

Di singgung ada tenaga medis SW (inisial)  yang sudah 14 tahun mengabdi di puskesmas  Ulu Mahuam diberhentikan tanpa ada Kesalahan dan tanpa sebab, Sekda menyampaiakan, ya ,suruh mereka sebutkan alasan kadis dan kapus memberhentikan  tenaga medis tersebut.

” Saya tidak bisa memberi kan konfirmasi, karena saya tidak user nya, saya pelajari dulu ya bang dan akan saya pertanyakan dulu sama kadis kesehatan dan kapus nya, nanti baru saya beri klarifikasi jawaban, ijin ya bang saya lagi sakit” ucap Sekda.

Sebagai informasi sebelumnya, Kadis Kesehatan Labuhanbatu Selatan dr DN telah memberhentikan 13 tenaga medis.

Hal itu diterima tim Liputan khusus Media Koran Mibgguan Investigasi BIDIK NASIONAL & BIDIKNASIONAL.com Berdasarkan Informasi dari keluarga  narasumber bahwa, Kepala dinas kesehatan dan  kepala Puskesmas Ulu Mahuam  Kecamatan Silangkitang, Kabupaten Labuhanbatu  Selatan, Provinsi  Sumatera Utara.

Merujuk pada Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik menggarisbawahi dengan tebal bahwa salah satu elemen penting dalam mewujudkan penyelenggaraan negara yang terbuka adalah hak publik untuk memperoleh Informasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Sebagai penerapan hak sumber memberikan keterngan nya, wartawan terus melakukan konfirmasi kepada Kepala Puskesmas, dr Ita, mencari fakta kebenaran tentang pemberhentian sepihak tenaga medis di puskesmas tersebut, pada ,Senin 21 Februari 2022.

Kepala Puskesmas Ulu Mahuam dr Ita saat di konfirmasi wartawan mengatakan, saya kurang tahu pak, tanya saja ke dinas kesehatan  pak. Orang itu yang mengganti pak, saya kan bawahan pak.

Disinggung mengenai pemberhentian oleh Dinas kesehatan, dia menerangkan, Kepala puskesmas saya anggota pak , yang mengganti atasan pak.

Ditanya siapa yang memberhentikan tenaga kerja suka rela, tenaga medis tersebut sebagai kepala puskesmas, dia menjelaskan, karena kami selaku bawahan di suruh kepala dinas memanggil tenaga medis 13 orang agar di berhentikan.

Disoal sebanyak 13 orang yang di berhentikan  secara sepihak, kepala puskesmas menjawab 13 orang apa pak, tanya saja ke dinas kesehatan aja pak, saya kurang tahu, saya lagi rapat ini pak.

Diketahui, sementara jam kerja di puskesmas hanya sampai pukul 14.00, kepala puskesmas  Ulu Mahuam dr Ita, ketika dikonfirmasi wartawan pukul 15.58 wib, saat itu, apa masih jam kerja bu, Kepala puskesmas beralasan kembali, acara keluarga ini mau berangkat pak.

Terkait pemberhentian 13 tenaga medis secara sepihak, Kepala Puskesmas  Ulu Mahuam dr Ita mengatakan tidak tahu menahu masalah pemberhentian tenaga kerja suka rela tenaga medis,” ujarnya.

Diwaktu yang sama wartawan juga menghubungi Kepala Dinas Kesehatan Labusel  di ketahui bernama dr Doni via selluler.

Kepala Dinas Kesehatan Labusel dr Doni enggan mengangkat telepon wartawan walau berdering .

Melalui pesan Whatsapp, konfirmasi awak media kepada kepala Dinas Kesehatan, Kadis terkesan tak merespon pertanyaan wartawan walau sudah di baca karena terlihat contreng biru.

Dipertanyakan atas dasar keterangan sumber, Kepala puskesmas Ulu Mahuam dr Ita berulang ulang membuat masalah dan pernah tersandung dugaan sertifikat bodong, Kadis kesehatan dan kepala puskesmas bungkam seribu bahasa terkait masalah ini.

Terus ikuti berita edisi selanjutnya, terkait “Dugaan Sertifikat Vaksin Bodong Dijual ke Masyarakat,”.

(M.SUKMA / bersambung edisi depan..) 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button