Kondektur bus Damri Paciran-Bungurasih yang menarik ongkos tiket Rp 75 ribu per orang.
LAMONGAN, BIDIK NASIONAL.com – Sejumlah penumpang yang baru turun dari kapal penyeberangan di Pelabuhan Paciran, Lamongan, mengeluh karena tarif bus Damri tujuan terminal Purabaya (Bungurasih) Surabaya mencekik leher. Bayangkan satu penumpang ditarget Rp 75 ribu dengan jarak tempuh sekitar 50 Km. Ironisnya lagi para penumpang tidak diberi selembar tiketpun.
Seorang penumpang asal Kediri sebut saja Wawan mengatakan, dia beserta istri dan satu anaknya (3 orang) mudik dengan naik kapal dari pelabuhan Bahaur, Kab Pangkuh, Kalimantan Tengah, tiba di pelabuhan Paciran sore hari tgl 1 Mei 2022. Begitu turun dari kapal dia sudah disambut bus Damri yang diberi fasiitas otoritas pelabuhan yang dikelola Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur itu, sampai dermaga.
Para penumpang kemudian naik bus Damri sebagian besar tujuan terminal Purabaya, baru oper bus menuju kota tujuan. Sampai di atas bus kondektur lalu menarik ongkos sebesar Rp 75 ribu per kepala. Sejumlah penumpang kaget dengan ongkos yang begitu mahal, tidak sebanding dengan jarak tempuh yang hanya sekitar 50 km.
Para penumpang lalu meminta bukti tiket, tapi kondektur itu tidak memberi tiket, bahkan dia acuh tak acuh dengan protes para penumpang. Karena terpaksa dengan perasaan mendongkol para penumpang membayar saja sesuai tarif yang diminta kondektur.
Sejumlah penumpang pada bn.com sangat menyayangkan mahalnya ongkos bus Damri tersebut. Seharusnya sebagai BUMN Damri bisa empati pada para penumpang di pelabuhan Paciran dengan tarif yang wajar di masa ekonomi susah karena pandemi covid 19 ini. Apalagi para penumpang dari Kalimantan ini dengan ekonomi pas pasan dan mengaku senang dapat kabar dari gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memberi program mudik graris.
“Kok gratis, ini tiket bus Damri malah mencekik leher,” kesal penumpang lainnya.
Para penumpang mendesak agar Dinas Perhubungan Jatim menertibkan dan memberi penjelasan berapa sebenarnya harga tiket bus Damri Paciran-Bungurasih. Mereka juga mengusulkan agar ongkos tiket dibayar di loket tidak ditarik di atas bus karena ini trayek khusus. Ini untuk menghindari pemaksaan dan pemerasan yang diduga dilakukan oknum kondektur.
Sementara pihak bus Damri trayek pelabuhan paciran belum berhasil dikonfirmasi bn.com.
Laporan : es
Editorial : Budi Santoso
