BANYUWANGIJATIM

Pemkab Banyuwangi Komitmen Permudah Masyarakat Dapatkan Layanan Lewat Berbagai Inovasi Kesehatan

BANYUWANGI, BIDIKNASIONAL.com – Pemkab Banyuwangi terus berkomitmen untuk mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan, melalui berbagai terobosan yang dibuat. Salah satunya di bidang kesehatan.

“Bagi kami inovasi adalah kunci kesuksesan, di samping dibutuhkannya kolaborasi dengan banyak pihak. Termasuk inovasi di bidang kesehatan. Ada banyak inovasi yang telah telah dihadirkan, termasuk di sektor kesehatan,” kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.

Plt. Kepala Dinas kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat lalu merinci sejumlah inovasi tersebut. Seperti yang dijalankan di Dinas Kesehatan yakni ‘e -Farmasi’, SIMBOK (Sistem Informasi Manajemen BOK, dan sistem Pak-e- Nakes (Sistem Penilaian Angka Kredit elektronik bagi Tenaga Kesehatan), serta “Kampung Cerdik” (cek kesehatan secara rutin), juga Enyahkan asap rokok, Rajin Beraktivitas, Diet seimbang, Istirahat cukup dan Kelola stress).

Terobosan tersebut, kata Amir, juga diikuti dengan puskesmas-puskesmas yang ada di Banyuwangi. Antara lain Puskesmas Sempu yang menciptakan 4 inovasi sekaligus yakni “POJOK TB”, “Area Bumil Pintar”, GAUL (Gabungan Usia Lanjut), dan Generasi Anak Top (Gerakan Memberi Air Susu Ibu, Anak Tumbuh Optimal).

“Dua di antara inovasi tersebut bahkan banyak mendapatkan apresiasi masyarakat,” jelas Amir.

Pojok TB adalah ruangan khusus yang dibuat bagi pasien TBC dan HIV AIDS agar mereka lebih nyaman saat konseling. Dengan penanganan yang sifatnya privasi ini, diharapkan mendorong pasien kontrol dan berobat secara rutin agar cepat pulih. Sementara GAUL (Gabungan Usia Lanjut), adalah tenaga medis datang ke rumah lansia untuk melakukan perawatan kesehatan.

Selain itu juga ada Puskesmas Kembiritan dengan “Taruna” (Tingkatkan Aksi Zero Kematian Ibu dan Anak). Puskesmas Songgon yang membuat “Chatting” (Cara Hebat Atasi Stunting). Sementara Puskesmas Tegaldlimo yang memiliki program serupa yang dinamakan “Bunga Ranting“/Pertumbuhan dan Perkembangan Rawan Stunting.

“Inovasi itu merupakan kolaborasi antara gizi dan KIA untuk pemantauan anak dalam masa pertumbuhannya dan mencegah stunting dimasa pandemic Covid-19,” jelas Amir.

Inovasi lainnya dilakukan Puskesmas Bajulmati dengan “Tak Manabi”/Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi. Sementara Puskesmas Gitik konsisten menjaga dan menyembuhkan pasien dengan gangguan kejiwaan lewat program “Teropong Jiwa”/ “Terapi Okupasi dan Pemberdayaan Orang Dengan Gangguan Jiwa. Sedangkan Puskesmas Kalibaru Kulon juga mengeluarkan 2 inovasi sekaligus, yakni “ISBAT” dan “Gelas Santik”.

“Dengan adanya inovasi tersebut, kami berharap tingkat kesehatan masyarakat akan meningkat. Mudah-mudahan kami selaku pemerintah daerah bisa terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,” pungkasnya.

Laporan: j01_81/edy

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button