JATIMLAMONGAN

Tak Ada Sosialisasi, Bantuan Jaringan Perpipaan Tertier PDAM Dikomplain Warga Karangtapen Lamongan

Gedung Kantor Perusahaan Umum Daerah Air Minum Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Rabu (5/10/2022) / Foto: Bang IPUL / Tian

LAMONGAN, BIDIKNASIONAL.com – Program bantuan jaringan perpipaan tertier dari Kementrian PUPR RI ke Pemerintah Daerah dalam hal ini kepada Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lamongan, Tak ada Sosialisasi warga komplain

Hal ini diungkapkan oleh S-O (47) salah satu warga yang dilalui program jaringan perpipaan tertier. “Ia mempertanyakan, soal adanya pipa baru PDAM di wilayah desanya.

Mau tanya soal pipa PDAM, ditempatku Alhamdulillah sekarang sudah dimasuki PDAM. Menurutnya, Informasi yang kami dengar pipa utama/subsider dana APBD. Kami sangat senang dengan adanya program penanambahan jaringan pipa PDAM, ini yang ditunggu tunggu masyarakat selama ini,” katanya.

Namun demikian, sangat dan sagat disayangkan tidak adanya sosialisasi apa-apa, ya tidak ada masyarakat yang dikumpulkan untuk diajak bermusyawarah.

Paling tidak musyawarah di tingkat desa dan hasilnya bisa disampaikan sebagai sosialisasi ke warga melalui rapat RT biar tidak gagal paham.

Namun ironinya apa yang terjadi, tiba-tiba yang pasang langsung dibilangi oleh koordinator kena biaya Rp 1 juta 800 ribu.

Ini kan naif dan terkesan krisis informasi ke publik. Lebih-lebih saat saya menanyakan kok tidak ada sosialisasi sebelumnya…?” Apa yang dikata oleh pihak koordinator pelanggan pasang sambungan baru.

“Tidak ada sosialisasi, jika pasang sambungan baru silahkan tidak pun juga silahkan”. Lah jawaban ini kan bisa diasumsikan sebagai tidakan arogansi yang semestinnya tidak ethis dilakukan. Lha itu yang bikin penasaran, ada apa?

Karena hal tersebut sudah keluar dari real tujuan program yakni, PDAM harus bisa memberikan jangkauan pelayanan yang terjauh, sehingga kebutuhan akan masalah air bersih ini bisa segera tercukupi,” singkatnya.

Sementara Eurika Indra Dinata Kepala Desa Karanglangit saat dimintai keterangan oleh wartawan kantor berita Bidik Nasional berkaitan adanya bantuan jaringan perpipaan tertier PDAM.

Kades Eurika menyampaikan, “Untuk pembangunan memang ada dari PDAM, cuma saya tidak tau anggaran darimana, disamping itu untuk sosialisasi kepada warga kita tidak tahu.

Karena sepengetahuan kami, pembangunan hanya pembangunan jaringan utama, kalau untuk masuk ke rumah kita tidak tau, itu urusan dari pelaksana pekerjaan.

Meski demikian, dikatakan Kades Eurika, “Saya tidak tau terkait masalah sosialisasinya, waktunya kapan dan jumlah yang daftar berapa saya juga tidak tahu,” singkat Kades Eurika

Terpisah, Kabag Perencanaan PDAM Lamongan Imam saat dikonfirmasi menjelaskan, “Bantuan jaringan perpipaan tertier, oleh Dinas PRKP-CK Kabupaten Lamongan secara tekniknya bekerjama antara pihak PDAM dan pihak Dinas PRKP-CK.

Ditanya soal dapat kuota/jatah SR (Sambungan Rumah) berapa untuk desa Karanglangit Dusun Karangtapen? “Oh lain ini, kata Imam, yang program ini tidak terkait jatah SR, hanya jaringan saja, beda dengan yang ada di SPAM (Sistem Penyedia Air Minum) Mojolagres, yang out comenya (keluarlah) di SR,” ujar Imam pada Rabu, (05/10).

Selain itu, disampaikan Imam, bebas pasang tapi tetap bayar dengan aturan yang sudah berjalan dengan aturan PDAM yang berlaku, tetapi yang berada dalam existing (yang ada) perpipaan tersebut.

Hal senada dijelaskan juga oleh Kabag Teknik PDAM Alfian Yulianto, perihal bantuan jaringan perpipaan soal biaya kelihatannya bayarnya juga normal dan Sambungan Rumah masyarakat bisa pasang sebanyak banyaknya asal sudah ada pipa tersiernya.

Kita target cari Sambungan Rumah sebanyak-banyaknya untuk memenuhi target dari pemerintah pusat. Intinya, kita berharap mengembangkan serta menambah pelanggan.

Sebelumnya di satu sisi jaringan pipa belum ada, nah akhirnya dengan program NUWSP (National Urban Water Supply Project) ada dana sharing APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Kabupaten Lamongan untuk pengembangan jaringan pipa tersebut.

National Urban Water Supply Project (NUWSP) adalah bantuan program yang diberikan NUWSP kepada Pemda dan BUMD Air Minum dalam hal ini PDAM Kabupaten Lamongan.

“Sehingga masyarakat yang tadinya tidak bisa pasang jadi bisa pasang karena terpasangnya jaringan pipa tersier atau pipa distribusi yang langsung ke rumah – rumah (konsumen) tersebut.

Penulis : Bang IPUL / Tian
Editorial : Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button