Aksi saling dorong dan kontak fisik terjadi akibat massa memaksa masuk ke dalam lingkungan Pendopo, sementara polisi melarang mereka masuk (20/3)// Foto: dev
JOMBANG, BIDIKNASIONAL.com – Aksi demonstrasi ratusan mahasiswa di depan Pendopo Kantor Bupati Jombang diwarnai kericuhan. Aksi saling dorong dan kontak fisik terjadi akibat massa memaksa masuk ke dalam lingkungan Pendopo, sementara polisi melarang mereka masuk, Senin (20/03/2023) Pagi.
Dalam aksinya, mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Cipayung Plus ini menyuarakan kritik kepemimpinan Bupati Mundjidah Wahab bersama wakilnya Sumrambah. Mahasiswa yang terdiri dari (PMII, HMI, dan GMNI) ini menilai selama 4 tahun Mundjidah-Sumrambah tak bisa merealisasikan 9 janji politiknya saat kampanye.
Selain itu, mahasiswa juga mengaku tak pernah dilibatkan dalam sektor apapun termasuk pembangunan Kabupaten Jombang.
Demonstrasi yang semula tertib, mendadak ricuh. Lantaran hingga sekitar pukul 11.20 WIB, Mundjidah tak kunjung keluar menemui massa.
Pantauan di lokasi, para mahasiswa tersebut membentangkan spanduk dengan berbagai macam tulisan, seperti “Buk, kalau capek istirahat jangan menyusahkan rakyat.
Bentrok karena kami minta semua masuk, menunggu bupati, bukan perwakilan. Karena kami sudah konkret dari konsolidasi sejak awal,” tegas Kelvin kepada wartawan BN.
Kevin menyampaikan ada tiga poin tuntuntan yang disampaikan Cipayung Plus:
1. Mendorong Pemeritah Kabupaten Jombang untuk transparansi terkait keterbukaan informasi public Berdasarkan PERPRES No 29 tahun 2014 dan undang-undang No 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi public.
2. Mendorong Pemerintah kabupaten Jombang untuk selalu melibatkan organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan untuk memberikan saran dan masukan dalam setiap forum pemerintah kabupaten Jombang.
3. Menuntut Bupati dan Wakil Bupati untuk merealisasikan sembilan janji politiknya.
“Kami kasih waktu 4hari kerja untuk menjawab tuntutan dengan membuat forum pertemuan dengan aliansi. Kalau tidak dijawab, kami akan turun aksi lagi dengan massa yang lebih banyak,” cetus Kelvin kembali.
Sementara itu, Asisten 1 Sekda Kabupaten Jombang Purwanto mengapresiasi para mahasiswa yang sudah menyampaikan aspirasinya melalui unjuk rasa. Hanya saja, Bupati, Wabup maupun Sekda Jombang belum bisa menemui massa lantaran ada kegiatan di luar kota.
“Perlu dibangun komunikasi yang lebih bagus supaya tidak ada hal-hal yang tersumbat sampai aksi seperti ini,” jelasnya.
Purwanto berjanji akan mengabulkan tuntutan Aliansi Mahasiswa Cipayung Plus Jombang. Ia sudah meminta Kepala Bappeda untuk menyelenggarakan rapat terbatas dengan para mahasiswa sebelum deadline.
“Insyaallah sebelum 4 hari kami akan temui secara khusus biar bisa berkomunikasi dengan baik,” tandasnya.
Laporan: Dev/Jbg
Editor: Budi Santoso