LOMBOK TENGAHNTB

Kec. Batukliang Optimis Angka Stunting Turun Sampai 14%, RSUD Provinsi Terus Lakukan Pendampingan

Wadir Pelayanan dr.Hj. Qomarul Islamiyati, SP.KJ dan Camat Batukliang Lalu Sudirman, S.Si, MM saat memberikan sambutan dalam peluncuran gerakan gotong royong di Kab. Loteng (dok: ist)

LOMBOK TENGAH, BIDIKNASIONAL.com – Dalam rangka peluncuran gerakan gotong royong di Kabupaten Lombok Tengah dan berdasarkan SK Gubernur NTB No. 050.13-226 Tahun 2023 tentang Pembentukan Tim Pendamping Kecamatan Program Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi NTB, Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB mendapatkan lokus pendampingan di Kecamatan Batukliang.

Lalu Sudirman, S.Si, MM selaku Camat Batukliang dalam sambutannya mengatakan bahwa dalam permasalahan stunting ini adalah masalah bersama jadi mari kita bersama-sama menyatukan gerak langkah kita

“Di Batukliang masalah stunting masuk diawal tahun 2022, waktu itu yang pertama kali saya telisik adalah stunting karena kebetulan waktu itu bupati memberikan tugas langsung, mungkin dilihat saya backgroundnya adalah kesehatan jadi stunting itu harus selesai di kecamatan Batukliang”. Ungkap nya

Kecamatan Batukliang memiliki 2 (dua) Puskesmas yakni Puskesmas Aik Darek dengan 5 Desa dan 61 posyandu, serta Puskesmas Mantang dengan 5 Desa 89 Posyandu. Sehingga total binaan posyandu sebanyak 150 Posyandu dan berdasarkan informasi dan koordinasi yang dilakukan tanggal 15 Mei 2023 kemarin, Desa Bujak Kecamatan Batukliang ini berdasarkan Data Bulan Juni 2023 terdapat 5 orang Balita Stunting dan 1 Ibu Hamil KEK- Anemia.

“Dengan pernyataan tersebut kami mempunyai harapan di tahun 2024 kita bisa mencapai dibawah 14% karena terhitung hari ini kita berada di 17% angka kecamatan itu ada terdistribusi di wilayah puskesmasnya aik darek, saya sangat optimis untuk bisa menurunkan masalah stunting dibawah angka 14%”. harapnya.

Dalam waktu bersamaan dr.Hj. Qomarul Islamiyati, SP.KJ selaku Wadir Pelayanan menyampaikan bahwa stunting merupakan amanah untuk RSUD Provinsi NTB, karena RSUD Provinsi menjadi pengampu Kecamatan Batukliang dalam 90 hari ke depan.

Sesuai pedoman Pendampingan Intervensi Stunting dengan Protein Hewani (Telur) dengan pola pemberian 1 s.d 2 butir telur sehari, maka kebutuhan telur selama 90 Hari Makan Anak (HMA) untuk Kecamatan Batukliang diperkirakan sebanyak 2.580 trey atau 129 Juta dengan waktu pelaksanaan hingga Bulan September mendatang. Secara tekhnis distribusi akan menjadi kesepakatan bersama dengan Camat, Puskesmas, desa dan Dusun.

“Untuk itu kita RSUDP NTB membutuhkan kerjasama dengan pihak yang terkait mari kita menyatukan gerak langkah karena banyak hal yang harus kita koordinasikan termasuk dalam tekhnis nya nanti seperti apa dan bagaimana selama 90 hari penekanan stunting”. Jelasnya.

Monitoring dan evaluasi akan terus dilakukan terkait pendampingan ini bersama Kecamatan Batukliang dan Kepala Puskesmas Aik darek dan Mantang, selain itu untuk membantu melihat kondisi kesehatan Balita yang stunting RSUD Provinsi akan hadirkan Dokter Spesialis Anak, Dokter Spesialis kandungan di beberapa lokasi yang di sepakat.

Laporan: Aini

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button