JOMBANG, BIDIKNASIONAL.com – Sebelumnya informasi didapat dari Bayu Siswanto Ketua PGN (Patriot Garuda Nusantara) Kabupaten Jombang yang disampaikan melalui Kantor Redaksi BN.com. Setelah itu Redaksi BN.com menugaskan Kabiro BN.com Jombang untuk menjumpai Ketua PGN tersebut.
Menurut Bayu Siswanto Ketua PGN, Proyek Rehabilitasi Jalan Hotmix Dusun Pucanganom, Desa Pucangsimo, Kecamatan Bandar Kedungmulyo Tahun Anggaran 2023 disorot warga setempat.
” Proyek tersebut tidak terpasang papan yang seharusnya terpasang secara benar, jadi terkesan disembunyikan,” ujar ketua PGN yang juga warga setempat.
Pasalnya, kata sumber itu diketahui proyek yang baru selesai dikerjakan sudah ada yang retak dan di lokasi tidak dijumpai papan nama proyek. Tetapi ketika di telusuri sepanjang jalan tersebut, ditemukan papan proyek itu tergeletak menempel di dinding tanpa terpasang dan berdiri secara benar, kelihatan disengaja tidak dipasang mungkin khawatir diketahui publik atau warga setempat.
” Jadi ini sangat terkesan disembunyikan, karena papan proyek pada posisi disembunyikan disamping rumah warga. Ini jelas tidak mematuhi mekanisme yang benar dan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) Dinas Perkim terkesan malas dalam pengawasannya atau sembrono,” ujar sumber itu.
Dikatakan sumber, UU Keterbukaan Informasi publik (KIP) Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012 yang mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara, wajib memasang papan nama proyek.
Pada papan proyek yang letaknya tak terlihat tersebut tertulis pekerjaan : Pembangunan/ Rehabilitasi Jalan Pucang simo, Sumber Dana : APBD, Lokasi Kecamatan Bandar kedungmulyo, Kontrak Kerja Jasa Pemborongan Nomor Kontraktor : 027/PPK III/ Infra . 1-04/ 415. 19 / 2023, Tanggal Kontrak : 15 Juli 2023, Pelaksanaan Kegiatan: 30 Hari Kalender, Nilai Kontrak : Rp 510. 605. 000.00,-, Pelaksana : PT. Asri Jaya Putra Perkasa, Konsultan Pengawas : CV.Antara Consultant.
Sementara dari hasil pantauan Ketua PGN Kabupaten Jombang, mengatakan,” terlihat tekstur permukaan jalan kasar diduga kurangnya pemadatan, selain itu hamparan juga tidak rata dan tidak padat, bahkan ada yang sudah berlubang,” ujarnya.
” Fakta ini terjadi diduga akibat gilasannya tidak maksimal. Sehingga terjadi kemiringan melintang dan kemiringan memanjang tidak sejajar. Biasanya jika gilasan dengan menggunakan PTR/peneumatic roler dan tandem roller maksimal, permukaan jalan tidak akan menggelembung dan kasar, ” duganya.
” Saya sangat kecewa melihat realisasi pekerjaan proyek jalan di desa saya itu,” pungkasnya.
Sementara PPK dari pihak Perkim Jombang sampai saat ini belum berhasil ditemui BN.com.
Laporan: tim
Editor: Budi Santoso