JATIMPASURUAN

Pastikan Bayi Lahir Dalam Keadaan Sehat, Dinkes Kabupaten Pasuruan Gencarkan Pemeriksaan SHK

Praktek Lapangan Pengambilan Sample Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) di RSUD Bangil (Foto: ist)

PASURUAN, BIDIKNASIONAL.com – Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) dibawah kepemimpinan dr. Hj. Ani Latifah, M.Kes terus megencarkan pemeriksaan Skrinning Hipotiroid Kongenital (SHK) bayi baru lahir.

SHK adalah skrining/uji saring yang dilakukan pada bayi yang baru lahir Pemeriksaan dilakukan unt memila bayi yang menderita HK (Hipotiroid Kongenital) dan bayi yang bukan penderita. 

“Melalui pemeriksaan klinis (SHK), tenaga kesehatan bidan kordinator, bidan puskemas, bidan desa dapat mengetahui kondisi klinis bayi baru lahiran. Jika memiliki resiko kadar tiroid rendah dapat ditemukan dan ditangani,” kata Endah Yuliastuti ES, SST., MM Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Kab. Pasuruan.

Menurutnya pemerisaan SHK pada bayi merupakan implementasi dari transformasi layanan primer yang menekankan pada upaya promotif preventif.

“Pemeriksaan kekurangan hormon tiroid bawaan wajib dilakukan pada semua bayi baru lahir melalui SHK. Ini merupakan implementasi dari transformasi layanan primer yang menekankan pada upaya promotif preventif,” terang wanita yang dikenal humble itu.

Lebih lanjut wanita yang akrab  disapa Endah tersebut menegaskan mulai hari ini, semua bayi yang baru lahir harus diperiksa SHK untuk menjaring apabila ada risiko kelainan dalam tumbuh kembang anak.

Semua tenaga medis yang menang – ani  persalinan pada semua unit mulai dari Puskesmas Rawat Inap, Puskesmas Rawat Jalan, Polindes sudah dibekali pelatihan meliputi teori, praktek dan pengambilan Sample SHK. 

“Seluruh Nakes yang menangani persalinan di semua tingkatan saat ini telah memiliki kopetensi untuk melakukan pemeriksaan HK,” ujarnya.

Untuk itu, imbuhnya. Pemeriksaan SHK dirapkan lebih gencar lagi unt dilakukan, dengan demikian kita bisa mengetahui sedini mungkin sebelum gejala klinis muncul. Sehingga pembiayaan akibat penyakit baik secara individu, keluarga dan masyarakat. ucap Endah Yuliastuti ES, SST., MM.

Penulis : Toddy Pras H

Editor  : Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button